Happy reading!
jangan lupa vote+comment nya ya❤—
"Gue baca tagihannya gede banget."
Woojin ngebawa satu nampan berisi 3 piring nasi dan ayam. Ngedenger percakapan dua temennya yang sibuk meriksa data dihp Chris.
"Berapa?" tanya Changbin.
"50 juta lagi. Kemarin dia jual motor buat lunasin sebagian. Yang gue korek informasinya baru itu sih."
"50 juta? 2 semester?"
Chris mendesah tertahan, agak kesel juga sama sahabatnya yang gak pernah cerita kalau ada apa-apa.
"Waktu ibu kost mau usir dia aja dia gak cerita apa-apa ke kita. Untung ada Felix yang satu kost sama si Lino." celetuk Changbin.
"Iya, semenjak awal gue kenal aja dia tertutup banget, Bin. Setiap gue tanya dia kenapa, dia selalu jawab 'apaan sih lo ga jelas banget, gue biasa aja perasaan' padahal dia lagi banyak masalah." jelas Chris panjang lebar.
Woojin meminum ice coffee nya, "Emang sok kuat banget itu bocah, padahal kalo digali lagi dia rapuh banget."
Semaleman kemarin mereka cari Lino bolak-balik, tapi tetep gak ketemu. Sampe ketempat yang Lino sering kunjungi pun gak ada.
"Sayang, gue lagi sibuk banget sama sidang gue sampe lupa merhatiin dia."
Ya, Chris tetaplah Chris. Dia merasa paling menyesal dari temannya yang lain. Merasa paling gagal menjadi teman yang baik.
Mereka saling diam cukup lama, sibuk dengan ponsel dan makanan masing-masing.
Sampai sebuah ide jahil mengisi otak yang berpakaian serba hitam, "Gue ada ide. Tapi ide nya agak iseng sih."
—
Untuk pertama kalinya Lia mendapatkan surat didalam lokernya. Jika itu sebuah surat cinta atau surat yang menandakan ia lulus ujian mungkin ia akan suka.
Lia meremas surat itu dengan tangan gemetar.
"Lia, kenapa?"
Itu Ryujin yang baru datang, menyimpan buku-bukunya kedalam loker.
"Lo pegang apa?" tanya Ryujin lagi.
"Bukan apa-apa, gue abis nyobekin buku kok."
Lia tertawa, memasukan remasan kertas itu kedalam saku. Merangkul sahabatnya itu, "Sarapan yuk? Gue traktir."
Lia emang sibuk sama jus alpukatnya, tapi pandangannya gak lepas dari hp.
"Ngeliatin apa sih? Serius banget." tanya Ryujin yang ngerasa sahabatnya ini agak beda.
"Oh pasti chat lo gak dibales lagi sama Hyunjin ya?" tebak Ryujin membuat Lia memutar bola matanya malas.
Ada dua faktor sebenarnya. Hyunjin gak bales chatnya dan satu room chat lama yang Lia tunggu itu tidak pernah dibalas.
Setiap hari Lia terus spam chat Lino, tapi gak pernah ada balesan. Saking jengkelnya pernah Lia coba telpon, nomornya gak aktif.
Secepat itu Lino hilang. Secepat itu juga Lia rindu.
—
"Loh? Kok lo gak jadi pulang sih? Katanya janji mau traktir gue."
Kalo ngegas berarti yang ditelpon Lia itu Dowoon. Ya gimana gak kesel, sepupunya itu janji mau pulang hari ini dan traktir Lia barbeque-an, taunya gak jadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kak Lino • Lee Know x LIA
FanfictionKak Lino dengan gojeknya dan Lia dengan imajinasinya. "Gue juga mau kali hidup kaya drama - drama yang kisah cintanya berwarna." -Lee Know Stray Kids -Lia Itzy [1] 190220 #Lia [2] 190222 #Itzy