Tatapan Aneh

104 7 1
                                    

"Lo jutek,tapi manis"

***
"Fika,kok lo jahat sihh" rengek seorang wanita berambut hitam sebahu dengan stelan putih abu-abu.
"Sory syaa,nyokap gue gak bisa di ganggu gugat,lo tau kan nyokap gue gimana?" jawab Fika menjelaskan
"Lo mau berangkat sekarang?" tanya Kesya
"Ya iya"
"Pagi ini?"
"Iyaa Kesya!nyokap gue juga udah izin kepala sekolah kok,kalo gue harus nengok nenek gue yang sakit di bandung" jelas Fika.
"Kenapa lo gak ngomong sii" rengek Kesya.
"Dari malem gue udah nelponin lo aja.Eh,lo gak aktif" jawab Fika sambil memutar bola matanya malas.
"Hp gue mati waktu malem,gue cas" jawab Kesya"terus gue di sekolah sendiri dong" rengek Kesya kembali sambil memonyongkan bibirnya ke depan.
"Aaa elahh,gue cuma tiga hari kok Sya. Udah ah gua mau berangkat nih. Lo juga harus berangkat sekolah kan?telat tau rasa lo".
"Iyaiya,lo hati-hati yah. Pulang lo!awas aja kalo sampe lupa jalan pulang" coloteh Kesya.
"Iyaiya,bawel!" jawab Fika sambil memutuskan sambungannya.
 
"Kesyaa!!!" teriak Mita_mama Kesya_dari bawah.
"Iyaa maa!!"
"Cepet sayang,udah jam berapa inii!!"  teriak mama lagi.
"Iyaa maaa" jawab Kesya bergegas mengambil tas maroon yang ada di atas kasur queennya sambil setengah berlari menuruni anak tangga rumahnya.

***
   Dengan hati girang,Fika menaiki mobilnya dengan santai sambil mulutnya bercoloteh tanpa suara mengikuti alunan lagu yang di dengar lewat earphone yang menempel di kedua telinganya.
"Udah telpon Kesya?" suara Arin_mama Fika_membuka pembicaraan.
"Udah ma,tadi" jawab Fika sambil jari jemarinya terus mengutak-atik ponsel yang di genggamnya
"Gimana kata Kesya?" tanya Arin kembali.
"Yaa,gak gimana-gimana"
 

   Suasana kembali seperti semula. Arin tiba-tiba diam,tangannya meraih pucuk kepala Fika dengan halus.Arin memang jarang sekali seperti ini,ia selalu sibuk dengan pekerjaannya. Senin sampai jumat dia pergi dari jam 7 pagi sampai jam 9 malam,sabtunya meeting dengan klien,minggunya kadang ada di rumah kadang tidak,Arin selalu sibuk dengan kantornya hingga tidak memperhatikan Fika.
"Mama kenapa,ma?" tanya Fika menatap kedua mata Arin yang menatapnya penuh
"Ngga sayang,kamu udah gede sekarang.." jawab Arin dengan senyumnya.

    Tiba-tiba di benaknya tersirat kembali kejadian empat tahun lalu di mana laki-laki yang paling di cintainya,semangat hidupnya,jiwa raganya mengkhianati dan menghancurkan kepercayaannya. Rian_papa Fika_awalnya dia baik-baik saja,dia selalu ramah dan penuh kasih sayang kepada anak semata wayangnya_Fika_tapi tiba-tiba Rian berubah,sifatnya menjadi kasar,tidak ada lagi raut kasih sayang dalam wajahnya,Rian sering keluar malam pulang pagi. Arin sangat aneh dengen sikap suaminya itu,dia mencari tau apa yang terjadi pada Rian. Ketika Rian keluar,Arin mengikutinya dari belakang,dia terkejut,mobil Rian berhenti di suatu hotel,Rian masuk manaiki lift berhenti di lantai 8,kemudian masuk ke salah satu kamar di hotel. Rian mengetuk pintu dan keluar seorang wanita dengen stelan dres mini kemudian wanita itu memeluk Rian dengan manja dan mengajaknya masuk ke dalam kamar. Arin yang dari tadi terus mengikuti Rian dari belakang,dia terkejut wanita yang keluar dari kamar itu tidak asing baginya,wanita itu adalah Siska sahabatnya sendiri. Arin tidak menyangka,Siska dan Rian  sekeji itu mengkhianatinya.

     Semenjak perpisahannya dengan Rian,Arin sendiri yang menjadi tulang punggung dan menghidupi anak semata wayangnya itu. Dan saking sibuknya,Arin sering tidak memperhatikan Fika. Tapi Fika tidak pernah membenci mamanya seperti yang di drama-drama yang lain,Fika selalu sayang mamanya,ia tidak pernah menuntut waktu kepada mamanya,karna Fika tau mamanya sibuk untuk bekerja,dan tidak lain itu semua untuknya.

***
   Udara dijakarta memang selalu di padati dengan macetnya para pengendara. Apalagi di hari hari seperti ini banyak anak sekolah hingga para pekerja melewati jalur yang sama tersebut. Walau di terja macet mereka tidak sama sekali menghiraukannya. Tak jarang pengendara beroda dua melintasi jalur alternatif,seperti jalan tikus yang hanya bisa di lintasi pengendara beroda dua dan tidak bisa di lintasi pengendara beroda empat mereka lakukan agar terbebas dari kemacetan rutin jakarta.

Lockers And LettersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang