Rencana.

24 3 0
                                    

"Ohh gitu doang?,gampil itu mah"

***
    Di halaman belakang,terlihat Petra sedang duduk dengan gitar sudah di pangkunya.

" I want to tell you how beautiful you are from where I'm standing
You got me thinking what we could because
I keep craving, craving, you don't know it but it's true
Can't get my mouth to say the words they want to say to you
This is typical of love
Can't wait anymore, I won't wait
I need to tell you how I feel when I see us together forever
In my dreams you're with me
We'll be everything I want us to be
And from there, who knows, maybe this will be the night that we kiss for the first time
Or is that just me and my imagination"
🎶🎶

    Lagu shawn mendes~imagination di nyanyikan sambil gitarnya terus mengiringi alunan suaranya yang merdu. Dia menatap langit yang hampir di telan malam,sosok wajah Kesya terpijar di fikirannya,wanita jutek,lugu,baik, dan polos itu selalu membuatnya ingat bahwa masih banyak bunga mawar yang ingin tumbuh dengan bantuan matahari dan air,mawar itu akan tumbuh cantik dan menawan seperti Kesya,dan Petra yang tampak seperti duri yang melindungi mawar itu dari serangan lain.
"Ngelamun lagi aja terus" kata Rendi datang menghampiri Petra sambil tangannya membawa jus jeruk yang tadi di buatnya,Rendi kemudian duduk di samping Petra.
"Gue bener-bener suka sama Kesya,gue mau dia " kata Petra sambil tersenyum kecil,matanya masih menatap penuh pada langit senja.
"Lo serius?" Gertak Rendi tak percaya.
"Emang keliatannya muka gue becanda?" Jawab Petra dengan nada serius.
"Yaa bukan gitu...maksud gue,lo yakin Kesya mau nerima lo?cewek jutek gitu"
"Gue sih yakin" jawab Petra optimis.
"Atur aja deh"
"Tapi lo harus bantuin gue"
"Bantuin lo?gimana caranya?lah kan lo yang mau nembak Kesya bukan gue" jawab Rendi bingung.
"Gini deh,besok rencananya gue mau ngajak ketemu Kesya,tapi...lewat perangko"
"Perangko?aa elaahh,ini udah jamannya nenek-nenek pake WhatsApp kali,udah gak jaman pake perangko tau gak?" Coloteh Rendi kesal.
"Lo jadi bantuin gue gak?" Petra terlihat lebih serius dari sebelumnya.
"Yaudah-yaudah" jawab Rendi pasrah.
"Maksud gue tuh gini,lo besok cari tau nomor loker Kesya,setelah itu lo pinjem kunci cadangannya ke pak Tarno.
"Oohhh gitu doang?gampil itu mah"  jawab Rendi sombong sambil tangannya mengambil sedotan dan meminum jut jeruk yang tadi hanya di letakan di sampingnya.
"Ya bagus deh,awas aja kalo gak becus"  kata Petra memberi ancaman.
"Santaii"

***
"Kesyaa!bangun,udah jam set 7 tuh,kamu gak sekolah?" Teriak Mita membangunkan Kesya yang masih tidur sambil bergegas membukakan gorden kamar Kesya yang masih tertutup rapat. Sontak Kesya yang  mendengar mamanya langsung membukakan mata dengan keadaan kaget dan langsung melihat jam dinding di kamarnya yang sudah menunjukan pukul 06.35.
"Hah?ihh aku telat maa,mama kok baru sekarang sih banguninnya"  coloteh Kesya sambil bergegas membuka selimut mickey mouse yang masih menyelimuti tubuhnya dan langsung berlari ke kamar mandi.
    Selesainya memakai baju dan rapih,Kesya langsung mengambil tasnya dan langsung menyangkutkan di kedua bahunya.
"Makan dulu sayang" suruh Mita.
"Enggak deh,udah telat banget nihh mah" jawab Kesya sambil mengambil dan meminum segelas air susu yang terletak di atas meja makan dan langsung berpamitan dengan mencuim tangan kanan mamanya.
"Nanti maag mu kambuh" kata Mita dengan nada cemas.
"Aku makan di sekolah aja maa,daahh" jawab Kesya sambil bergegas berlari keluar rumah.
"Pak Adam,jalannya buruan,udah kesiangan nihh" perintah Kesya pada supir pribadinya.
"Siap non"

     Sampainya di depan gerbang sekolah,Kesya langsung bergegas keluar mobil. Dilihatnya pak Satpam sedang menutup gerbang sekolah. Kesya langsung berlari menuju gerbang "pakk tunggu pakkk!!" teriak Kesya
"Aduh aduhh tumben banget ini teh Kesya terlambat" kata pak Satpam.
"Saya bangun kesiangan pak,maaf yaa" kata Kesya memohon sambil kedua menyatukan kedua tanganya di depan dada.
"Iya gak apa-apa,lagian gerbangnya belum sempat tertutup" jawab pak satpam ramah sambil membukakan kembali gerbang yang tadi hampir tertutup
"Huuhhhhh,makasih yah pak"kata Kesya sambil segera berlari masuk ke dalam.

***

Lockers And LettersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang