"A,Ayah....maafin Ilya yah"
Seorang anak menangis sambil memukul pintu besar yang berada di depannya. Terlihat matanya yang sembab dan tubuhnya penuh luka.
"Ibu,ibu dimana?" ucap gadis kecil itu
Ia terduduk lemas, mendengar suara derak langkah yang semakin menjauh. Beberapa menit kemudian gadis yang baru berusia 5 tahun itu tak sadarkan diri. Badannya terbaring membeku di lantai yang dingin diselimuti kegelapan ruangan besar itu.
Paginya, gadis itu membuka matanya pelan-pelan. Terdengar derak langkah kuda saling bersahutan. Terlihat beberapa pelayan dan penjaga di suatu ruangan kecil yang terbuat dari kayu.
"Kereta Kuda?"
"Maaf tuan putri,ini perintah dari ayah anda untuk membawa tuan putri ke desa kami berasal. Dan maaf tuan putri karena saya tidak bisa menyediakan kendaraan yang bagus karena jalan yang dilalui hanya bisa menggunakan kereta kuda" kata salah satu pelayan wanita dikereta itu.
Sebuah air mata membasahi pipi gadis itu. Namun ia menutupinya dengan senyuman yang lebar.
"Nggak papa kok,apakah Ilya boleh lihat pemandangan di luar?" kata gadis kecil itu.
"Tentu saja boleh tuan putri tapi hati-hati,jalan disini agak bergelombang.
Gadis itu melihat pemandangan luar,terlihat pepohonan yang hijau dan langit yang biru cerah. Udara segar mengusap air mata gadis itu.
"Sekarang jangan panggil Ilya tuan putri lagi. Ilya sudah dibuang jadi nama Ilya bukan Ilya L Kasis lagi. Bagaimana kalau Shannon Mills? di buku yang ku baca Shannon Mils adalah seorang yang misterius tapi kuat dan bijaksana" kata gadis kecil itu dengan semangat.
"boleh tu.." kata pelayan itu terputus.
"Shannon Mils" potong gadis itu.
"Boleh nak Shannon" ulang pelayan itu.
Senyum lebar kembali terlukis pada wajah gadis kecil itu,yang namanya sekarang menjadi Shannon Mils. Tak disadari gadis itu diperhatikan oleh seorang anak laki-laki yang bersembunyi diantara pelayan wanita dan penjaga laki-laki.
Tiba-tiba kereta bergoyang kencang. Gadis itu kehilangan keseimbangannya dan hampir jatuh. Untungnya sebuah tangan memeganginya lalu menarik gadis itu kembali kedalam kereta.
"Bukankah kamu sudah dibilangin ibuku jika harus hati-hati?" kata anak laki-laki itu.
Terlihat tubuh kurus anak itu. Matanya tertutup rambut hitanmnya yang panjang. Ia memakai baju yang sudah kumal.
"Maaf" ucap gadis itu dengan menunduk bersalah.
Setelah 1 jam berlalu akhirnya mereka sampai ke tempat tujuan, yaitu desa Surasa. Mereka mulai keluar dari kereta. Di desa itu sangat jauh dari kemewahan. Desain rumah masih kuno terbuat dari kayu.
"Nak Shannon,mulai sekarang ini adalah rumahmu. Maaf rumah ini tidak seperti rumahmu sebelumnya" ucap pelayan itu. Ini adalah panti asuhan jadi,bukan hanya nak Shannon yang berada di sini semoga kamu akrab dengan mereka."
"Ngga papa kok,karena sepertinya rumah ini lebih nyaman dari pada rumah yang dulu. Dan akhirnya aku punya teman." kata gadis kecil itu.
"Tunggu dulu,anak bibi tadi nggak turun?" lanjut gadis itu.
"Namanya Reiz Williamz, dia sudah diadopsi oleh orang yang tinggal di kota." jawab pelayan wanita itu.
Gadis itu mengangguk mengerti. Ia mulai masuk ke rumah sederhana itu dengan senyuman yang lebar.
"Ibu,maafkan Ilya karena menyerah."
![](https://img.wattpad.com/cover/178538175-288-k353064.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm a Black Cat
FantasyDunia yang dipenuhi sihir lenyap. Setelah dua orang yang diberi takdir saling bertemu kembali. Dunia kembali normal. Tapi, apakah kehidupan kedua orang itu kembali normal? Ilya L Kasis dan Reiz Williamz, dua orang yang dapat mengubah takdir. Ingat...