Jarum jam menunjukkan pukul 6.00. Seorang siswa berdiri di depan rumah kak Ayu.
"Ting-tong." suara bel rumah kak Ayu berbunyi.
"Oo, dek Reiz? Mau njemput dik Ilya ya? Ups Shannon maksudnya." kata kak Ayu
"Iya." jawab Reiz.
"Kesekolahnya jalan kaki? Udah sarapan belum? Kalo belum ayo sarapan bersama. Shannon baru mempersiapkannya. Untuk kesekolahnya nanti kakak antar pakai mobil." kata kak Ayu.
'wow, seperti biasa cerewet sekali.' batin Reiz.
"Kak Ayu sarapannya sudah siap." teriak Shannon dari dalam rumah.
"Okey, I'm coming my honey." jawab kak Ayu dengan nada manja.
"Cepet sini masuk." kata kak Ayu.
Reiz pun mengikuti kak Ayu memasuki rumah.
Terlihat seorang wanita berambut pendek seleher yang sedang meja menata makanan di ruang makan.
"Rambutmu?" tanya Reiz.
"Aku memotongnya." kata wanita itu.
"Bukankah my honey jadi semakin cantik?." kata kak Ayu.
'Ya.' batin Reiz.
Mereka pun menyantap makan yang dibuat Shannon pertama kali pada saat itu.
"Wah, ini enak sekali! Apakah kamu seorang koki sebelumnya?" puji kak Ayu.
'Enak.' batin Reiz sambil mengunyah makanannya.
"Aku hanya terbiasa mandiri waktu di panti asuhan." jawab Shannon.
"Omong-omong, apa isi kotak yang kamu bawa kemarin sih?" tanya kak Ayu.
Shannon tersenyum. Namun sebuah air mata menetes dari mata kirinya.
"Kamu menangis lagi?" kata Reiz.
"Nggak, kenapa air mataku keluar secara tiba-tiba?" bingung Shannon.
"Tentang isi kotak, ada sebuah jaket hitam, uang sebesar 1 juta, dan foto kami saat di panti asuhan lengkap dengan namanya." terus Shannon.
Ia tidak sadar air mata darah keluar dari mata kirinya.
"Darah?" bingung kak Ayu.
Kak Ayu langsung mengambil tisu lalu mengelap darah yang keluar dari mata Shnannon.
"Ada apa sebenarnya ini? Aku tidak merasakan kesedihan atau kemarahan. Tapi kenapa air mataku keluar." gumam Shannon.
'Aneh.' batin Reiz.
"Mungkin kamu seharunya periksa ke dokter." kat Reiz.
"Saran yang bagus. Aku akan ke rumah sakit setelah sekolah." kata Shannon.
'Dia bersemangat untuk ke sekolah? Bukankah dia benci sekolah.' batin Reiz.
"Aku ingin merubah hidupku. Dan tidak membuat bibi Fatih bersedih diatas sana." kata Shannon.
"Oo, bijak sekali my honey." kata kak Ayu.
Setelah makan Shannon dan Reiz pergi ke sekolah diantar kak Ayu.
Shannon masih menggunakan jaket hitam dan earphone hitam dengan kepalanya yang ditutupi tudung jaket.
"Apanya yang beda? Penampilanmu masih saja sama seperti kemarin." kata Reiz.
"Berubah itu kelakuannya bukan penampilannya." jawab Shannon.
Mereka pun sampai di SMA Sihir Loisghellious. Dan memasuki kelas mereka yaitu kelas CE.
"Wah, wanita terkutuknya datang."
Kata-kata penghias saat Shannon saat mulai memasuki kelas. Shannon pun membuka tudung jaketnya. Ia berjalan tidak mempedulikan kata-kata siswa lain kebangkunya diikuti Reiz dibelakang.
Bel sekolah pertanda masuk telah berbunyi.
"Hari ini diadakan ulangan. Siapkan kertas kalian." kata seorang guru perempuan.
Suara keluhan para siswa-siswi pun terdengar hingga keluar kelas. Namun keluhan itu tidak mempan kepada guru wanita itu. Dan ulangan tetap diadakan.
Ulangan pun berakhir. Dan hasil dapat langsung dilihat karena jawabannya menggunakan lembar komputer.
"Kita lihat bersama nilainya anak-anak." kata guru itu.
"Pasti si anak terkutuk itu dapat 0 lagi,hahaha." ujar seorang siswa.
"Benar banget. Pasti itu." kata siswa lain.
Hasil ulangan pun terpampang di layar monitor kelas.
"Juara 1 Reiz Williamz dengan perolehan nilai 100. Juara 2 Shannon Mills dengan perolehan nilai 100. Juara 3 Ellize Jacob dengan perolehan nilai 98." kata guru itu.
Hasil itu membuat semua siswa berteriak heran.
"Wanita terkutuk itu?"
"Bagaimana bisa? Dari 0 menjadi 100?"
"Pasti dia curang."
Komentar-komentar terus bersahutan. Sementara Shannon hanya mendekap kepalanya di atas meja.
Reiz menoleh kearah Shannon. Dilihatnya seorang wanita berambut pendek yang tidur dan menghadap kearahnya.
'Wanita ini. Siapa sebenarnya dia?' batin Reiz sambil tersenyum.
"Reiz dan Shannon kalian pintar sekali. Dan juga Reiz kudengar IQ mu lebih dari 140. Wah, sepertinya kita kedatangan emas dunia." puji guru itu.
Semua murid berdecak kagum kepada Reiz.
"Dan Shannon. Apakah kau menyontek Reiz?" tanya guru itu.
"Benar juga ya, pasti dia nyontek itu."
"Iya, jujur aja!"
Kata siswa-siswi dikelas itu.
'Sudah kuduga akan terjadi seperti ini.' batin Shannon.
Ia pun terbangun.
"Itu soal matematika kan? Bisakah anda melihat kertas buram kami? Apakah cara yang tertera sama? Ataukah buramku kosong. Jika saya benar menyontek kenapa saya harus susah-susah menulis cara di buram?" jelas Shannon.
Karena kejadian itu semua mulut siswa kelas CE pun tertutup. Mereka menyadari jika Shannon bukan orang yang mereka kira sebelumnya yaitu orang bodoh.
Reiz tersenyum.
Jam sekolah pun berakhir. Semua siswa pulang ke rumah mereka masuling masing.
Saat Shannon dan Reiz berjalan keluar dari gerbang.
"Hei kalian cepat naik mobil." kata seorang wanita ber style nyentrik.
"Kak Ayu?" kaget kedua orang itu.
Sebuah truk besar terguling hingga melenyapkan mobil kak Ayu saat itu juga.
Sebuah aliran darah segar mengalir membasahi jalan.
"Kak Ayu!" Teriak Shannon dan Reiz.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm a Black Cat
FantasyDunia yang dipenuhi sihir lenyap. Setelah dua orang yang diberi takdir saling bertemu kembali. Dunia kembali normal. Tapi, apakah kehidupan kedua orang itu kembali normal? Ilya L Kasis dan Reiz Williamz, dua orang yang dapat mengubah takdir. Ingat...