"Dimana ini? Tunggu, ini kamarku yang lama?" kata Shannon saat terbangun disuatu kamar yang mewah dengan desain klasik.
'Ini seperti suasana 12 tahun yang lalu. Sebelum aku diusir. Tapi saat itu umurku masih 5 tahun. Dan aku berada disini lagi setelah 17 tahun?' batin Shannon.
Seorang wanita bercadar hitam memasuki kamar Shannon dengan membawakan makanan.
Shannon langsung bangun dari tempat tidurnya dan berlari menuju wanita itu dan memeluknya.
"Bibi Fatih!" teriak Shannon.
"Eh? Ada apa tuan putri?" tanya wanita itu.
Air mata Shannon jatuh.
"Shannon kangen bibi Fatih." kata Shannon.
"Shannon? Siapa itu tuan putri Ilya?" tanya wanita itu.
Wanita itu memeluk dan menepuk punggung Shannon dengan halus.
Setelah beberapa menit Shannon mulai tenang dan menceritakan semua yang terjadi pada bibi Fatih.
"Mungkin itu cuma mimpi tuan putri. Saat anda masih kecil anda hidup dengan bahagia dengan kedua orang tua anda. Namun 1 tahun yang lalu ibu anda pergi dan belum kembali hingga sekarang. Dan ayah anda sibuk mengurus pemerintahan." jelas wanita itu.
"Tapi itu semua sangat nyata bi, Shannon masih ingat semuanya." yakin Shannon.
"Baiklah, Bibi percaya. Tapi tuan putri harus sarapan dulu dan bersiap ke sekolah." kata wanita itu.
"Sekolah? Dimana?" tanya Shannon.
"Di SMA Negeri Lougeillious tuan putri." jawab wanita itu.
'Ha? Ternyata berbeda dari yang dulu. Tunggu ada yang ganjil.' batin Shannon.
"Sekolah negeri? Bukan sekolah sihir?" tanya Shannon.
"Bukan tuan putri. Di dunia ini berbeda dengan dunia yang tuan putri Ilya impikan. Disini tidak ada orang yang dapat menggunakan sihir. Sihir itu hanya tahayul belaka di dunia ini." kata wanita itu.
'Mungkin bibi benar. Itu hanyalah mimpi.' batin Shannon.
...
Shannon sampai di depan kelas CE dengan baju yang teelihat rapi. Tak terlupa jaket hitam dan earphone hitam. Walaupun bibi Fatih melarangnya tapi Shannon tetap memakainya.
"Wah, tuan putri. Selamat datang." lata seorang siswa.
Semua siswa di kelas CE SMA Negeri Loughellious membungkuk pada Shannon.
'Apa ini?' batin Shannon.
"Ilya, bisakah kamu ajarin aku matematika bagian yang ini?" kata seorang perempuan sambil memperlihatkan sebuah buku.
"Jangan merepotkan tuan putri." kata seorang siswa.
"Iya-iya."
Seorang guru pun masuk ke kelas itu setelah bel berbunyi.
"Anak-anak hari ini ada murid baru yang baru saja pindah ke kota ini 1 minggu yang lalu dari Jepang." kat guru laki-laki itu.
"Wih, Jepang. Ohayou tokyo konichiwa sumimasen I forigna." canda seorang siswa.
Siswa yang lain pun tertawa karena candaan itu.
"Silahkan masuk." kata pak guru itu.
Seorang siswa laki-laki perambut hitam memasuki kelas itu.
"Wah. Ganteng banget."
Para siswi pun luluh karena ketampanan pria itu.
'Reiz Williamz? Tempatku juga berda di pojok kanan belakang seperti sebelumnya.' batin Shannon.
"Nama saya Reiz Williamz. Dari Jepang." kata laki-laki itu.
"Kamu bisa duduk disamping tuan putri Ilya L Kasis." kata pak guru itu.
'Tuan putri lagi? Astaga. Dulu kalian memakiku sekarang memujiku?' batin Shannon.
Jam istirahat tiba.
"Reiz Williamz bisakah kita bicara sebentar?" kata Shannon.
"Oo, tuan putri." kata semua siswa.
Seketika semua siswa keluar dari kelas.
"Di atap." kata Shannon.
Mereka menuju ke atap.
"Kekuatan seorang putri hebat juga ya. Sampai guru saja tunduk padanya." kata Reiz.
"Diam. Apakah kau tidak ingat apa yang sebelumnya terjadi?" tanya Shannon.
"Hah? Maksudmu?" tanya Reiz.
"Shannon Mills, sihir, meteor, bibi Fatih!" kata Shannon.
"Hah? Apakah kau bercanda? Apakah kau bermimpi? Tuan putri yang kebanyakan imajinasi. Na-ha." kata Reiz.
"Aku berasal dari dunia yang dipenuhi sihir! Tapi setelah jatuhnya meteor semua hilang dan menjadi seperti ini." kata Shannon.
"Sihir? Kenapa orang-orangmu tidak menghentikan dengan sihirnya?" sindir Reiz.
"Karena tidak ada yang bisa!" kata Shannon.
"Cukup dengan omong kosong seperti ini putri." kata Reiz.
Reiz pun pergi dari tempat itu.
"Tidak ada yang ingat? Apakah cuma aku?" kata Shannon.
'Sihir.' batin Shannon.
Shannon mengangkat tangannya. Cahaya keluar dari tangannya.
'Itu bukan mimpi.' batin Shannon.
Ia pun merangkai pedang dari udara di sekitarnya.
'Ini masih bisa kugunakan.' batin Shannon
"Itu bukan mimpi!" kata Shannon.
Tak sengaja Reiz melihat apa yang dilakukan Shannon dari balik pintu yang menuju tangga bawah.
'Sihir, seperti yang kumimpikan setiap hari. Shannon Mils adalah nama samaran Ilya L Kasis. Apakah mimpi itu nyata? Tapi dimimpi itu orang tuaku sudah tiada. Dan sekarang aku masih memilikinya.' batin Reiz.
"Lalu kenapa sekarang aku bisa berada di dunia ini." kata Shannon.
Dilihatnya langit biru dan perkotaan dari atas atap.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm a Black Cat
FantasiaDunia yang dipenuhi sihir lenyap. Setelah dua orang yang diberi takdir saling bertemu kembali. Dunia kembali normal. Tapi, apakah kehidupan kedua orang itu kembali normal? Ilya L Kasis dan Reiz Williamz, dua orang yang dapat mengubah takdir. Ingat...