[ Arc II Preta The Magic] Chapter 22.Serangan ( Bagian 3 )

1K 54 12
                                    

Kerajaan terlihat seperti lautan api, kebakaran di mana mana di sebabkan oleh semburan api naga yang terbang.

Para murid akademi menyatukan kekuatan mereka dan menyerang naga tersebut, namun tak mempan sama sekali, naga tersebut menyemburkan bola api ke arah para murid yang menyerangnya, membuat mereka terpencar dan panik.

Ledakan terjadi saat bola api menyentuh tanah, membuat lubang yang cukup besar.

Seseorang meluncur ke arah naga tersebut terbang.

" Hei apa itu?"

Para murid yang melihat itu bingung.

Glenda membuang perisainya, dan memegang pedangnya dengan dua tangan.

Sembari meluncur kearah naga tersebut yang masih belum sadar, dia mengaktifkan skillnya

" [ Heavenly Great Sword ]"

Pedangnya tersebut tiba tiba membesar secara perlahan, dan berubah menjadi warna kuning terang seperti cahaya, dengan sayap kecil di dekat gagangnya.

Masih terus tumbuh membesar, posisinya sudah semakin dekat dengan naga tersebut.

Glenda mengangkat pedang besarnya keatas dengan susah payah.

Pedangnya berhenti membesar, besarnya sudah seperti ukuran naga tersebut.

Naga tersebut sadar akan keberadaan Glenda, dan langsung berbalik, mencoba menggigit Glenda.

Glenda langsung menebaskan Pedang besarnya kebawah.

Tubuh Naga tersebut masih belum terbelah.

Perlahan pedang Glenda mengecil dan kembali seperti semula.

Tubuh naga tersebut terbelah menjadi dua.

Dan membuat tebasan sepanjang 3 kilometer, tanah terbelah, dan terbuka seperti sebuah jurang.

Tanah mulai bergetar.

Tepat di bawah kerajaan ini, terdapat air yang sangat besar di tampung.

Akibat terbelahnya tanah tersebut, Air akan segera meluap, dan membanjiri kerajaan ini.

Tak tau berapa lama lagi, sampai air mencapai keatas, namun itu tak akan terlalu lama, sebab getaran tanah semakim terasa.

Glenda terjun bebas di langit tak sadarkan diri

Githa yang sudah di obati, menunggu tepat di bawah Glenda, dan mencoba menangkapnya.

Akibat dari cepat jatuhnya Glenda, Githa yang menangkapnya, langsung terduduk ketanah, dan merasakan sakit yang amat luar biasa di bagian bokongnya.

" S-sakit..."

Sedangkan itu di depan gerbang, Remora menebaskan Tombaknya seperti pedang ke arah Ogre yang ada di depannya, tersisa 15 Ogre lagi yang hidup, Remora tak terlihat kelelahan sama sekali.

Selise yang melihat tersebut hanya bisa terdiam.

Dia merasa bersalah kepada Remora, seharusnya yang terpilih menjadi Guardian adalah Remora bukan dia.

Hanya karena Remora melindungi Selise dari tangan para bangsawan yang keji ingin melakukan hal tak senonoh kepada Selise, sebab itu Remora membunuh bangsawan tersebut dan menjadi tahanan selama 4 tahun.

Seharusnya Remora sudah mengikuti ujian untuk jadi Guardian.

Namun karena hal tersebut Remora tak bisa ikutan, Selise lah yang terpilih menjadi kandidat Guardian tanpa tes sama sekali, Selise terus di latih sampai dia menjadi hebat, dan di angkat lah dia menjadi Guardian.

Sekai : Ore wa sekai de motto tsuyoi ningenda ! [ Volume 1 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang