4

2.1K 307 27
                                    

Tap ⭐ button!

.
.
.

Tuk tuk tuk,

Kyungsoo melirik sekilas gadis di sampingnya yang justru asyik mengetuk-etukan penanya ke meja padahal di depan kelas, Guru Song sedang menerangkan pelajaran kali ini.

Bukan, bukan karena ia kawatir Jennie tidak akan bisa nantinya, tapi aktifitas Jennie secara langsung mengganggunya.

"Kenapa?" Bisik Jennie lirih, ia balas melirik Kyungsoo tajam.

"Hentikan, itu mengganggu." Balas Kyungsoo, masih berbisik. Jennie hanya mendecih.

"Kau bisa duduk dengan yang lain kalau begitu."

"Kau saja yang pergi."

"Ap-"

Tuk!

Kyungsoo otomatis meringis kala sebuah spidol papan tulis melayang dan menghantam kepalanya dengan mulus, ditambah tatapan Guru Song yang membuatnya membeku.

"Do Kyungsoo, apa kau tahu suaramu membuat yang lain terganggu? Ada apa dengan mu, ha?"

"Maafkan saya."

Guru Song berlalu, tentu saja di maafkan dengan cepat mengingat Kyungsoo adalah siswa teladan yang jarang bikin kerusuhan. Kecuali saat ini, karena ada Jennie, teman baru sebangkunya.

Teeeeettttttt!

Bel istirahat berbunyi, semua bersorak dan bernafas lega keluar dari ketegangan yang sedari tadi di ciptakan selama pelajaran Guru Song. Jennie bersiap menyiapkan tas kecil berisi bedak, lip tint dan aneka ragam make up yang selalu di bawanya kemana-kemana, tapi matanya melirik ke sebelah dan menemukan Kyungsoo dan bekal makanannya.

"Kau makan di kelas?" Tanya Jennie dan hanya diangguki Kyungsoo.

Jennie duduk kembali ke kursinya, "apa kau tidak penat dengan dua jam pelajaran hari ini? Kau bisa membawa bekal mu ke kantin atau makan di mana saja asal tidak di kelas?"

Kyungsoo menatap Jennie aneh, "kupikir itu bukan urusanmu?"

Jennie hampir tersedak, dan iya dia baru menyadari itu bukan urusannya. Untunglah ia terselamatkan dengan datangnya Rose dan Jisoo yang memanggilnya untuk ke kantin bersama.

Selepas Jennie pergi, seseorang masuk ke kelas Kyungsoo dan berjalan menuju kursi Kyungsoo.

"Bulat, belikan aku soda di kantin."

Kyungsoo yang sedang menikmati makanannya hanya bisa mendesah melihat laki-laki itu pergi setelah meninggalkan sedikit uang di mejanya. Tapi tak ada yang bisa di lakukannya, ia selalu berpikir, lebih baik tak mencari keributan.

Hhh, pengecut memang.

Kyungsoo berjalan keluar kelas menuju kantin yang super luar biasa ramai. Mungkin itu alasan anak laki-laki lebih memilih menghabiskan waktu duduk-duduk tidak jelas di depan kelas atau bermain sepak bola dan menyuruhnya untuk mengantri di kantin. Memangnya Kyungsoo bukan laki-laki?

Jennie menatap langkah Kyungsoo yang canggung diantara kerumunan beberapa gadis yang sedang membeli minuman, memesan satu soda dan pergi.

Jennie mendecih yang tanpa sadar Rose dan Jisoo juga memperhatikannya mengamati Kyungsoo.

"Hei, kau bilang hanya main-main saja?"

"Jangan berlebihan atau kau akan benar-benar suka padanya."

Jennie tertawa mendengar perkataan kedua temannya yang dirasa sangat tidak masuk akal.

"Kupikir kalian tahu bagaimana seleraku, ternyata tidak!" Guraunya yang membuat Rose dan Jisoo tertawa juga.

Nice GuyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang