12

1.7K 199 33
                                    

⛅⛅Tap ⭐ Comment dan Follow⛅⛅

Jennie menatap lembut Kyungsoo yang sejak tadi makan dengan lahap di depannya. Ia menatap semangkuk ramen yang baru saja datang untuknya.

Dia tidak pernah makan di pinggir jalanan seperti ini. Biasanya, ia dan teman-temannya hanya akan makan di mall, restoran, cafe atau paling minim mereka akan makan di kantin sekolah. Tapi ditempat ini, dengan Kyungsoo ia makan ditemani lalu lalang pembeli yang padat.

"Kau tidak makan? Tidak enak ya?"

Jennie tersenyum, menggeleng lalu mulai menyendok mie miliknya. Kyungsoo hanya tersenyum melihat itu. Jelas sekali jika gadis di depannya itu tak nyaman berada di tempat seperti ini. Tapi Jennie terlihat memaksakan diri.

"Itu karena kau mengekoriku. Aku bisa mati kelaparan kalau tidak makan. Aku tidak bisa makan disana, disana atau disana." ujar Kyungsoo sembari menunjuk gedung-gedung tinggi yang melingkari tempat yang sedang mereka duduki.

"Aku juga sedang menikmati apa yang Kyungsoo nikmati."

Kyungsoo menyipit. Sansi dengan ucapan Jennie bersama kuah mienya.

"Biasanya aku disana, disana, dan disana. Tapi aku bingung, akhir-akhir ini aku terus mengikuti laki-laki berkacamata yang kacamatanya akan berembun saat ia meniup kuah mie nya." cengir Jennie menirukan gerakan Kyungsoo.

"Kata Taehyung kau memberi guna-guna pada makanan ku."

"Taehyung?" Kyungsoo mencoba mengingat satu nama yang sepertinya tak lama ini ia dengar, lalu pikirannya menangkap bayangan laki-laki tampan berambut biru tempo hari.

"Taehyung?"

Jennie mengangguk, "Mantan pacar."

"Oh."

Jennie mendengus mendengar oh panjang dari Kyungsoo yang langsung asyik dengan mie nya. Padahal jujur saja, ia begitu menanti Kyungsoo yang sedikit menunjukan perasaannya.

"Kenapa hanya Oh?"

Kyungsoo berkedip, "kenapa?"

Jennie hanya memajukan bibirnya, lalu memakan mie nya dengan cepat. Minum jus tomatnya sekali teguk, dan mengusap bibirnya yang belepotan dengan permukaan kulit tangannya.

Kyungsoo terkekeh melihat sedikit buih jus tomat yang masih bersarang di sudut bibir Jennie.

"Kau lapar? Kau meminum seluruh kuah mienya sekali teguk."

"Biarkan saja. Kau kan tidak peduli padaku."

Kyungsoo terkekeh lagi, Jennie masih tak sadar dengan busa jus jambu yang masih menempel di bibirnya. Tiba-tiba saja, tatapan mata Kyungsoo hanya fokus pada satu titik itu, dimana bibir semerah ceri Jennie berada.

Jennie sedikit menggigit kecil bibirnya melihat Kyungsoo bahkan tak berkedip. Mulai timbul pikiran-pikiran konyol yang terlintas begitu saja.

"Kyungsoo, kupikir kemarin kau masih tak sudi menjadi pacarku." ucapnya lirih. Kyungsoo tak menggubris. Ia masih menatapnya, mendekatkan dirinya dan...

Jennie menutup matanya.

Satu detik

Dua detik

Nice GuyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang