18. stop berharap

6.3K 1.1K 77
                                    

Begadang tengah malam hanya untuk menunggu siapa pengucap hbd pertama memang sudah menjadi budaya khas anak muda jaman now.

Contohnya Rose, gadis yang akan menginjak usia ke 22 tahun itu tengah dag-dig-dug menunggu jam 12 malam layaknya anak muda lainnya saat hendak berulang tahun.

Tujuannya memang klasik, ingin tahu rasanya diucapkan selamat ulang tahun oleh seseorang. Tidak, tapi Rose hanya bisa berharap saja. Lagian baginya itu tidak akan terjadi,

Rose memang sudah mengakui perasaannya sendiri, tapi Rose tidak tahu bagaimana dia harus mengatakannya langsung pada orang yang dia suka. Dan itu membuat dirinya harus bergelut dengan segala pikiran dan perasaannya.

Oh iya dari kemarin, sejak insiden mencium Mingyu secara out of the blue* itu membuat dirinya terus menghindari Mingyu tanpa alasan.

Seperti tadi, Rose tanpa pamit pulang begitu saja dan tak menggubris ajakan makan malam Mingyu.

Sampai-sampai Vernon menyadari sesuatu yang aneh.

"Kurang 5 menit nih," Gumam Rose yang bersikeras untuk tidak membuka mulutnya dengan lebar.

Iya mengingat besok dia ada jadwal penuh bersama Pak Mingyu, jadi dia memanfaatkan malamnya untuk skincare-an.

Ayolah gaes, Rose itu sudah menyetujui perasaannya pada majikannya sendiri.

"4 menit lama amat dah," Gerutu Rose seraya menyalakan ponselnya untuk melihat jam sekaligus apakah ada pesan masuk atau tidak.

Lagian, tengah malam emang bakal ada yang chatt? Huft.

"Ayolah, Rose. Ngga usah berharap, Pak Mingyu gabakal ngucapin ultah. Lo itu cuma Babysitter, ngga lebih." Kurang lebih seperti itu monolog Rose.

Rose menghela nafasnya sebentar, kalau dipikir-pikir itu benar juga.

"Berasa cewek murahan, dibaperin dikit langsung kepincut haha. Cinta pertama gue gini amat dah." Gumam Rose sekali lagi seraya menatap langit-langit kamar kosnya.

"Kenapa putri keturunan tukang semir sepatu bisa mencintai pangeran keturunan kerajaan sih?"

Ting!

Rose terjingkat, dan buru-buru melihat ponselnya yang tiba-tiba berbunyi menandakan ada yang mengirimnya pesan.

Dan bingo! Jam sudah menunjukkan pukul 00.00

Tepat sekali, Rose sudah memasuki umur ke 22 tahun.

Dengan senyum merekahnya, buru-buru Rose melihat siapa yang mengirimnya pesan barusan.

'Promo Valentine masih berlaku. Segera aktifkan paket Valentine 5 gb + unlimited sepuasnya hanya dengan 65rb. Harga biasa, 75rb.'

"Pengen ngumpat tapi lagi ulangtahun." Gumam Rose,

Rose masih setia memandang kecut pesan dari operator yang setia walau tak pernah Rose balas.

Dan sudah jam dua belas malam lebih dua menit. Masih ngga ada yang mengucapkan selamat ulangtahun buat Rose.

"Miris banget gue. Makanya gue selalu ngelupain tanggal lahir gue." Gumam Rose seraya melepas paksa mask sheet yang sudah setengah jam lebih menempel di wajahnya.

Rose juga terlalu berharap akan hal yang tidak pasti itu.

Kalau soal Vernon, Vernon paham betul dengan temannya itu. Vernon tak pernah mengucapkan selamat ulangtahun, tapi diam-diam dia mengirim hadiah pada Rose.

"Vernon udah tidur belum ya..."



AJU NAIS~

"Ya Gusti..." Kejut Rose saat mendapati ponselnya berdering.

Precious Daddy ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang