4. Broken-hearted Gurl

5.8K 492 10
                                    

REVISED

Jasmin

Udah berangkat lo?

Belon, lagi touch up 💅

Key, gw tunggu di kantor
Ada yang mo gue omongin

Apaan deh?

Nanti jaa

Setelah semalaman dia seperti orang gila menangisi penghianatan Boy, kekasihnya, coret, mantan kekasihnya, pagi ini dirinya siap memulai hari yang baru. Brand new start. Kata majis yang selalu digadang-gadang oleh banyak musisi dan pujangga setelah mereka mengalami perihnya patah hati. Hari ini dia siap mengajar dan bertemu kurcaci mungil nan lucu yang akan merepotkan harinya dengan aneka celotehan sok tahu. Namun entah kenapa dia menyukainya, bertemu kurcaci itu. Pekerjaan ini adalah salah satu impiannya. Meskipun orang tuanya sempat tidak memberikan restu untuknya karena mereka berharap Resa dapat terjun langsung mengurusi nasib toko meubel keluarganya, namun Resa menolak keras. Dia tidak suka berbisnis, berwirausaha yang selama ini selalu dijunjung tinggi kaum milenial guna mensukseskan MEA (Masyarakat Ekonomi Asia). Hal yang bisa dilakukannya saat itu adalah bernegosiasi─betapa Resa sangat handal dalam hal ini karena hobinya yang sering jalan-jalan ke pasar untuk memenuhi isi kulkasnya─secara terbuka dengan kedua orang tuanya serta kakaknya. Hasil yang didapat adalah dirinya yang sekarang, mengenakan seragam coklat perpaduan nude─seragam simbolis Dharmahusada International Kindegarden─disertasi sepatu pantofel hitam setinggi 7 cm hasil dari perburuannya menjelajah website Amazon yang kala itu tengah mengadakan sale. Meskipun dia bukalah seorang abdi negara tauladan─bahkan dia tak akan berharap mendapat gelar tersebut─namun gaji yang diperoleh sungguh membuatnya bangga telah memilih profesi ini. Mungkin banyak anak muda yang tak ingin menggeluti dunianya karena repot, susah, dan berbagai macam alasan lainnya, percayalah dibandingkan dengan pegawai bank, BUMN, atau kreditor ini jauh lebih menyenangkan.

Di hari jumat, hari yang singkat seperti ini sangat susah baginya untuk melaju tanpa hambatan. Motor matic yang selalu menemani hari-hari indahnya menjadi seorang guru tak bisa gesit menyalip sana sini seperti yang sudah diiklankan perusahaan motor nomor wahid tersebut. Bagaimanapun pagi di Indonesia tak akan mudah di laluinya. Dia harus berurusan dengan rem tangan, gas, padatnya jalan, asap kendaraan, belum lagi lampu merah disetiap 300m sekali. Terkadang dia punya pemikiran ingin seperti Nirmala saja yang sekali mengayunkan tongkatnya langsung bisa menembus kemacetan dan hanya butuh waktu sekejap mata untuk sampai di sekolah.

Setelah beberapa kali terkena omelan klakson dari beberapa pengguna jalan dan beberapa kali hampir terjatuh, dirinya masih bisa sampai dengan selamat. Ya, mungkin raganya memang terselamatkan sayangnya rambutnya tidak bisa diselamatkan. Berjuang melawan macet saja sudah sangat menyusahkan ditambah dengan masalah rambut yang selalu berlindung di bawah helm butut miliknya tentu saja hasil yang didapatinya adalah lepek. Dia tak akan terpengaruh dengan model iklan yang menyatakan rambut anti lepek, anti air, atau anti yang lainnya karna nyatanya jika rambut dalam kondisi lembab mau menggunakan jenis shampo sekelas Kevis ataupun Oribe sekalipun akan berakhir lepek. Walau begitu rambutnya yang lepek adalah sebuah bukti tanda perjuangannya mengarungi jalanan macet yang tak bisa dikendalikan.

"Hey, sorry gue telat" Resa tak langsung ke kubikelnya namun menghampiri kubikel salah seorang sahabatnya.

"So, what's up?"

"Gue putus." Ungkap Resa lirih.

"With Boy? Why?"

"He cheated on me."

"Oh pelakor." Jawab Jasmin kesal. "So, what will you do?"

"I don't know. I'm just... I'm mess." Resa yang terlanjur kacau melupakan kata-kata majis brand new start yang tadi telah disugesti oleh pikirannya. Dia kembali menampilkan raut wajah frustasi yang membuat Jasmin langsung tergerak untuk memeluk Resa.

"Hey it's okay."

Jasmin adalah satu-satunya sahabat yang ia punya. Mereka berteman dari sejak melawan kerasnya Ibu Kota sebagai perantau. Beberapa tahun lalu mereka ditempatkan di kelompok yang sama ketika OSPEK, kemudian takdir merajut hubungan mereka dengan ditempatkan di kelas yang sama. Setelah wisudapun mereka memiliki impian yang sama dan akhirnya persahabatan mereka benar-benar seperti kepompong. Selain takdir yang berperan aktif menyatukan mereka, unsur kebetulan juga berperan lebih. Misalnya saja kebetulan mereka mempunyai hobi yang sama, kebetulan mereka mempunyai cita-cita yang sama, dan kebetulan mereka penyuka brand kaum jetset dan senang menghabiskan uang gajian untuk ditukar dengan seperangkat alat make up atau pakaian import, kebetulan pula mereka adalah penggemar dari girl group Spice Girl dan Fifth Harmony.

***

Malam hari, tidak bisa kita katakan malam juga karna jam tangan Alexander Christie yang bertengger di pergelangan tangan kirinya baru menunjuk pukul 20.34. Setelah pertemuan privatnya dengan Jasmin, Resa tak kunjung pulang. Dia berencana untuk mencari hiburan guna menuntaskan masa broken-hearted girlnya. Motor matic kesayangannya akhirnya melipir di sebuah bar kecil yang dari luar lebih terlihat seperti cafe daripada bar untuk mencoba sedikit─kau tahu zat laknat yang digadang-gadang bisa menuntaskan masa patah hati. Resa tergiur akan efek yang diberikan─yang katanya─mampu melupakan segala beban hidup untuk sejenak. Dia selalu menonton adegan dalam drama negeri gingseng, dimana si aktor terlihat bahagia setelah menegak sejumput cairan alkohol dan Resa ingin mencobanya. Sungguh Resa juga tak mau seperti ini namun mental saja tak cukup kuat untuk melalui kemelutnya permasalahan hati yang tengah menimpanya. Maka dari itu dia butuh bantuan dari segelas, tidak, setetes alkohol untuk menenangkannya. Beberapa kali dia mengalami putus cinta namun ini yang paling menyakitkan. Dia sudah terlanjur merencanakan hubungan yang serius dengan Boy, mantan brengseknya. Dia bahkan hampir saja menyerahkan harta paling ia jaga selama hidupnya. Untungnya saja dia belum sempat menjadi bodoh atau kata orang bilang Bucin.

Resa hampir-nyaris tidak percaya dirinya kini berada di tempat yang selalu dikatakan lubang maksiat oleh beberapa orang suci. Dirinya menjadi bagian dari orang itu. Kalau ayahnya tau mungkin dia sudah habis dibotaki. Dia menyusuri sepanjang keramaian di tempat ini hingga tempat duduk bar lah yang menjadi pilihannya. Orang-orang banyak melihatnya heran karna masih menggunakan seragam dinas sekolah yang mungkin banyak mempertanyakan untuk apa keberadaannya disini. Oke Resa cukup berperan masa bodoh kemudian nikmati malam ini karena malam-malam selanjutnya dia tak akan kembali. Dia sudah akan memesan namun merasa kebingungan karena tak pernah memesan minuman alkohol sebelumnya. Diantara banyaknya menu, dia tidak bisa membedakan mana yang less atau non alcohol. Namanya pun sangat susah untuk disebut. Selain itu dia tidak tahu apa yang membedakan minuman yang satu dengan yang lainnya. Pikir Resa alkohol hanya ada satu jenis di dunia. Dia mana tahu kalo dengan satu jenis itu bisa dijadikan banyak varian rasa.

Melihat gerak geriknya yang terlihat amatir akhirnya sang bar man langsung paham dan merekomendasikan minuman less alcohol. Pesanan datang dan dia mencoba menyesap sedikit cairan cocktail berwarna merah untuk kemudian diresapi rasanya. Resa menyukainya. Rasa asam dan sedikit manis sangat cocok dengan lidah jawanya. Setelahnya dia menenggak habis dan memesannya lagi. Dia tidak tahu bahwa setetes alkohol dalam cocktail tersebut bisa membuatnya ketagihan. Ini layaknya kau minum jamu beras kencur. Awalnya mungkin kau takut akan terasa pahit, namun setelah mencoba satu teguk kau akan diguncang rasa candu dan tidak berhenti meminumnya. Resa tidak tahu kalau hanya dengan sedikit alkohol bisa membuatnya ketagihan. Dia hanya tahu reaksi orang─yang minum alkohol─dalam skenario drama negeri gingseng yang ia tonton. Mereka yang meminumnya akan mengernyit sesudahnya seakan rasanya sangat asam. Dia juga mengamati efek yang ditimbulkan bisa sangat ekstrem. Meracau tidak jelas, menari dan menyanyi di tengah jalan, mengumpati orang yang tak dikenal, paling parah yang pernah ditontonnya adalah tidur di pinggir jalan. Resa tidak ingin berakhir seperti itu. Dia tidak ingin menjadi gila seperti tokoh dalam drama yang ia tonton.

"Hi, we meet again." Ada seseorang yang sedang menyapanya saat ini dan Resa tidak tahu jelas siapa orang itu. Resa yang sudah mulai merasakan efek pusing tak bisa menduga-duga siapa seseorang yang tengah menyapanya itu. Resa hanya berharap semoga bukan bajingan berotak selangkangan yang kini tengah mendekatinya. Dia bisa saja mengambil keuntungan dari Resa yang tengah tidak berdaya.

Abnormal-Blow: Hello KiddoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang