5. Messy

5.3K 431 5
                                    

REVISED

Penampakan seorang laki-laki dari arah timur tampak gagah berjalan menghampiri Resa. Resa yang tengah dilanda hungover jadi tidak bisa melihat dengan jelas siapakah sosok tersebut. Pandangannya tiba-tiba mengabur dan dia mulai panik jika tiba-tiba divonis mempunyai mata silindris atau rabun. Namun setelah terlihat dari dekat Resa mulai bisa mengenali siapa sosok laki-laki yang menghampirinya.

"Oh kau si gay yang terciduk olehku hahaha." Racaunya diakhiri tertawa sumbang. Kondisi matanya sudah sayu dan kesadaran mungkin hanya tinggal beberapa persen saja hinggap di tubuhnya.

"Minum apa dia?" Tanya Andre─lelaki yang Resa sebut sebagai si gay tadi─pada master di depannya.

"Saint-florent cocktail with honey. Dua gelas." Jawab si bartender sambil mengacungkan dua jarinya. Andre terkejut dan tidak pernah menyangka ada orang yang hanya menegak cocktail saja langsung berubah jadi tidak waras. Tentu saja ada dan orang itu adalah Resa.

Tak pernah disangkanya bahwa awal kedatangannya ke tempat ini semula untuk menghindari adiknya yang gila, tapi justru langkahnya malah mempertemukannya dengan gadis bandara. Dia tahu betul gadis yang ada dihadapannya adalah orang yang paling lugu yang pernah Andre kenal, namun dia tak percaya hanya dengan dua gelas cocktail kecil saja bisa menumbangkan akal sehatnya. Andre tahu kadar alkohol dalam segelas kecil cocktail tidaklah banyak, hanya 1-5% saja. Dibandingkan dengan Martini tentu tidak ada apa-apanya. Andre saja sanggup menghabiskan satu gelas Tequila di campur dengan gin. Yang paling mengherankah adalah untuk apa orang lugu macam perempuan dihadapannya ini bisa bersarang di tempat yang sepertinya mustahil didatangi Resa.

Sekilas mungkin penampilan Resa masih dikatakan normal. Baju yang masih rapi, dilengkapi atribut tenaga pengajar yakni, papan nama, sepatu pantofel hitam, serta penampilannya pun sama rapinya dengan baju yang ia gunakan. Resa lebih terlihat seperti akan menghadiri sebuah seminar daripada seseorang yang berkunjung ke bar. Penampilan fisik yang terlihat normal justru berbanding terbalik dengan kondisi psikisnya dimana racauan yang keluar dari mulutnya sudah tidak bisa dikatakan normal lagi. Orang normal mana yang akan terang-terangan bercerita tentang Spinosaurus dan ditengah ceritanya tiba-tiba dia menyumpah serapahi seseorang bernama Boy. Andre hanya bisa menyediakan telinganya untuk menjadi pendengar yang baik. Dalam situasi seperti ini Andre justru merasa bersyukur bahwa Resa bertemu dengan orang yang tepat, yaitu dirinya. Dalam keadaan seperti ini justru menjadi sangat menguntungkan bagi orang yang akan berbuat kejahatan. Dengan cara ini mungkin Andre bisa membalas budi baik Resa yang sudah menolongnya sewaktu di bandara kemarin.

"Kau tahu putus cinta tak pernah menyenangkan. Aku sudah 20 kali berpacaran dan tidak ada yang beres. Untunglah kau gay jadi kau tak perlu bersikap menyedihkan seperti aku. Kau tidak perlu merasakan sakit hati dan perihnya diselingkuhi." Andre sibuk mendengarkan dan tak ada keinginan untuk menyela ucapan Resa.

"Si brengsek itu benar-benar sialan. Dia dulunya manis sekali hingga membuatku jatuh sedalam-dalamnya dan dia juga menyebalkan karna membuatku tak bisa melirik lelaki lain selain dia. Tidak ada yang bisa mengalahkannya dalam hal merebut hatiku. Sialan. Kita bahkan sudah membicarakan pernikahan. Namun karna satu pelakor. Duarr" Resa kemudian memperagakan kedua tangannya─seolah sedang meledak─dengan lebay. "Dan disinilah aku. Di tempat yang kata orang sebagai surganya pelarian as a broken-hearted girl. Oh ngomong-ngomong aku nggak suka julukan itu. Terlihat menyedihkan hahaha." Andre sepenuhnya fokus pada cerita Resa tanpa ada keinginan untuk menyela. Dia menyimak perubahan ekspresi Resa yang sedang gila karna pengaruh alkohol. Entah kenapa semua itu membuatnya tersenyum gemas. Dia sering sekali menjumpai teman-temannya yang mabuk. Ada berbagai macam kepribadian ketika kita sedang mabuk. Andre sendiri adalah tipe yang kalau sudah mabuk dia hanya akan terdiam di ruangan sembari menikmati musik Jazz. Sekedar info saja dia adalah orang yang tidak mudah teler. Berbeda dengan Andre berbeda pula dengan kepribadian temannya, ada temannya yang kalau mabuk sukanya marah-marah, ada pula yang selalu menceritakan kesalahan dan dosa yang dibuatnya, namun tidak ada yang seunik Resa. Itulah kenapa Andre cukup betah untuk bertahan dengan Resa yang sedang tidak waras. Anggaplah sebagai hiburan di senin malam yang membosankan.

Abnormal-Blow: Hello KiddoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang