Cute Side: Mencintai kucing adalah daya tariknya.
Iris (e/c) (Name) berbinar saat melihat pemandangan yang ada di depannya.
"W-whoa ...."
Tangan (Name) kemudian meraih ujung baju Samatoki, menariknya pelan karena merasa antusias.
"Samatoki," (Name) menoleh ke arah Samatoki dengan ekspresi syok, "aku tidak tahu kalau di Yokohama ada acara seperti ini tiap minggu."
"Aku juga tahu ini dari Nemu," ucap Samatoki, "sepertinya dia memberitahuku agar aku bisa membawamu kemari."
"Jadi aku harus berhutang budi pada Nemu-chan," ucap (Name) mengangguk semangat, "maksudku—memberitahuku bahwa tiap minggu ada taman kucing disini!"
Disini lah mereka berada sekarang, salah satu taman yang ada di Yokohama. Menurut informasi dari Nemu, ada beberapa taman yang akan melakukan 'Cat Week' dalam satu bulan. Di 'Cat Week' ini semua orang yang memiliki kucing bisa datang, atau orang yang tidak punya kucing pun bisa datang untuk melihat-lihat.
Dengan kata lain, surga untuk (Name) (Surname).
"Samatoki, kau bisa tunggu disini," ucap (Name) mendudukkan Samatoki di bangku taman terdekat, "aku akan kembali dua—tidak, empat jam lagi!"
"Yang benar saja," balas Samatoki, "aku tidak mau menunggu selama itu."
(Name) hanya tersenyum, mengambil tangan Samatoki, kemudian meletakkan sesuatu di telapak tangan Samatoki.
"Please, darling?" pinta (Name) dengan nada dan ekspresi paling imut.
Samatoki melihat telapak tangannya, dan melihat sekotak rokok dan pematik api.
"Ya?"
"...."
Samatoki menghela napas panjang, mengambil sebatang rokok kemudian menyalakannya.
"Kita pulang saat jam makan siang, paham?"
"Siap!" ucap (Name) memasang pose hormat.
Kemudian, detik itu juga (Name) menghampiri kucing terdekat, dan bermain dengan mereka.
'Kau menyukai kucing, tapi kau tinggal di apartemen yang melarang penghuninya mempunyai binatang peliharaan, apa kau bodoh?' pikir Samatoki sedikit kesal pada (Name).
Namun perasaan kesal Samatoki hilang saat melihat wajah bahagia (Name) bisa menyentuh kucing-kucing yang ada disana.
"Ya, setidaknya dia bahagia," gumam Samatoki menghembus asap rokok keluar dari mulutnya.
Namun kemudian Samatoki mengerutkan alisnya, menyadari tatapan tertarik dari laki-laki lain, yang mengarah ke arah (Name), wanitanya.
'Tch, jadi benar—sesuatu terlihat lebih menggoda jika orang lain memilikinya,' pikir Samatoki membuang rokonya ke tanah kemudian menginjaknya.
Iris merah Samatoki kembali fokus ke arah (Name), dan memperhatikan perempuan itu lebih serius.Dari cara (Name) tersenyum lebar saat bersama kucing, atau cara (Name) mengelus kucing-kucing itu seolah kucing itu adalah miliknya. Mungkin itu yang menarik perhatian para laki-laki.
Tapi tanpa itu semua, (Name) (Surname) memang sosok perempuan yang cukup menarik perhatian karena penampilannya.
'Tapi tetap saja, yang mereka lihat itu milikku,' batin Samatoki berdiri dari bangku taman, kemudian mendekati (Name) yang masih asyik dengan kucing, berjongkok sambil memeluk mereka.
"(Name)."
Mendengar suara yang familier memanggil namanya, (Name) pun menoleh ke belakang dan melihat Samatoki sedang berdiri di belakangnya.
"Ah, Samatoki—ada apa?" tanya (Name) melepaskan kucing dari pelukannya.
"Ayo pergi," ucap Samatoki menarik (Name) berdiri.
"Eeh, tapi kita baru sampai beberapa saat yang lalu—dan kau bilang kita pergi saat makan siang, kan?"
"Aku lapar, ayo makan siang."
"Eeeh?"
Problem Side: Menarik semua predator.
KAMU SEDANG MEMBACA
Her Obsession (Aohitsugi Samatoki)
Fanfic• Samatoki × Philia!Reader • Obsesimu itu di mata orang lain mungkin terlihat aneh, atau mungkin normal saja bagi orang lain, bahkan mungkin membuat masalah bagi orang-orang. Namun bagiku, itulah yang membuatmu makin imut. (Aohitsugi Samatoki versio...