Buyar

21 6 0
                                    

   Cukup bagi Riana untuk diam. Setelah mendengar jawaban dari Kelvin ia langsung bangkit dan berjalan cepat menghampiri kelasnya.

"Riana tunggu! Jangan gegabah! David bukan orang sembarangan!", bujuk Kelvin yang berusaha mengejar langkah cepat Riana.

   Tapi gadis itu tak perduli. Ia tetap pada posisinya. Berjalan cepat ke arah kelas dengan amarah yang meluap-luap. Tibalah ia di depan kelas. Langkahnya terhenti seketika begitu ia melihat sehelai kain berwarna abu-abu dalam tong sampah. Ia mengambil kain itu, dan betapa terkejutnya ia saat tahu bahwa itu adalah dasi dan topinya. Tertera di sana ada bekas coretan spidol yang sengaja ia berikan untuk menggambarkan tanda bahwa barang ini adalah miliknya. Emosinya semakin menjadi-jadi.

   Ia membuka pintu dengan keras, tapi tidak ada siapa-siapa di kelasnya. Semua murid pergi kekantin karena jam istirahat masih berlangsung. Kemudian ia merubah haluan. Ia berjalan menuju kantin. Dari kejauhan ia sudah bisa melihat David dan teman-temannya yang kini sedang memakan makanannya dan tengah mentertawakan seorang gadis yang baru saja di kerjainya.

"Gua denger dia ampe pingsan"

"Masa? Hahah.. parah banget lu, Vid"

   Kini gadis yang mereka bicarakan telah tiba di hadapan mereka. Suasana yang di penuhi tawa kini berubah menjadi tegang. Riana menatap David dengan tajam. David juga menatapnya dengan tatapan datar. Di sini yang akan di pojokkan adalah David karena sepertinya Riana akan menyerangnya. Tapi yang merasa takut adalah kedua teman David. Aldo dan Revan. Mereka sampai bangkit dari duduk dengan wajah tegang mereka. Bergidik ketakutan jika teman yang menyerupai bos mereka telah tertangkap.

   Riana menggebrak meja dengan tangan yang memegang dasi dan topinya. Sontak membuat seisi kantin mendongak ke arah mereka. Suasana hening seketika.

"Kamu kan yang udah nyuri dasi dan topi aku? Ayo ngaku!"

   David hanya terdiam menatapnya. Terus terdiam. Awalnya dia fikir Riana tidak akan berani melabraknya seperti ini. Ya, itu karena selama dia membully seseorang, seseorang itu akan takut setengah mati. Terlebih! David adalah anak dari pemilik sekolah. Tapi Riana.. tak di sangka Riana yang terlihat polos dan lemah melebihi yang lain, ternyata ia memiliki keberanian yang cukup tinggi.

"Lu nuduh gua?", tanya David. Dia berusaha memasang wajah bingung seakan terlihat tidak tahu apa-apa.

"Aku gak nuduh. Tapi emang pada kenyataannya kamu yang udah ambil atribut aku. Tau gak? Gara-gara kamu, aku sampai dihukum dua kali sampai pingsan!"

"Mana buktinya?"

"Ada kok. Kelvin buktinya. Dia liat dengan jelas bahwa kamu yang ambil"

"Mana anaknya?"

   Kelvinpun menghampiri mereka dengan ragu. Tatapannya menuju kearah lantai, seakan takut menatap David meski hanya sekilas.

"Dia anaknya?", tanya David.

"Iya. Kelvin. Coba jelasin. Tadi kamu yang liat dia buang atribut aku, kan?", pinta Riana.

   Seisi kantin terus memperhatikan mereka tanpa mengeluarkan suara. Seakan mendapatkan tontonan gratis.

   Kelvin hendak menjelaskan. Dia berusaha untuk menghilangkan rasa takutnya. Namun, begitu mulutnya hendak mengeluarkan suara, dan matanya mengarah pada David, entah karena apa dia langsung takut untuk memberitahu kejujuran. David adalah orang yang akan mengincar siapapun yang berani melawannya.

"Itu... mmm...", lidahnya seakan terasa di segel oleh sesuatu. Tatapan David terlihat seolah sedang mengancamnya. Seakan berkata, 'kalo lo sampe ngomong, kelar hidup lo'.

Change For Love(True)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang