Delapan

43 22 5
                                    

Instagram: iyepepratiwi

Sudah dua hari ini Sellin tak mengikuti pelajaran di sekolahnya. Ia kira waktu itu sakitnya hanya sebentar, ternyata tidak. Gara-gara sakit gadis itu rela mengorbankan hari-harinya untuk tidak bertemu dengan Syahdan. Ia berdo'a semoga saja pria itu ikut menjenguk bersama Asti, Mamat ataupun Odah. Namun sepertinya pupus sudah untuk mengharapkan seperti itu.

Beginilah keadaan Sellin selama dua hari ini. Ingin sekali ia masuk sekolah bertemu dengan Syahdan.

"Ya Allah, sekali aja kabulkan permintaan Ellin! Ellin mau Adan datang untuk jeng--"

"Sellin ada teman kamu sayang!" Kata Ike dari bawah sana.

"Suruh ke kamar Ellin aja Mah!"

"Ya Allah please Ellin mohon semoga Ad--"

Tok tok

"Masuk!" Ketus Sellin karena do'a nya terpotong.

"Hai" sapa gadis yang satu tahun lebih tua darinya. Gadis itu masuk bersama dengan satu orang pria. Kedatangan mereka membuat Sellin ingin sekali meloncat-loncat di atas kasurnya. Sellin sangat bahagia.

Makasih banget ya Allah -jerit Sellin dalam hati.

Sellin masih terpaku. Ia benar-benar tak percaya dengan kedatangan kedua orang tersebut, terutama pria yang saat ini tengah menatap datar dirinya.

"Kita gak boleh masuk nih?" Tanya Fio kepada Sellin. Sellin pun tersadar dari bunga-bunga yang sedang bertebaran dihatinya.

"Ehh boleh kok calkapar"

"Masuk aja" kata Sellin.

Fio dan Syahdan pun masuk kedalam kamar Sellin. Mata Syahdan mengarah kesetiap benda yang berada didalam ruangan tersebut.

"Gimana keadaan kamu Lin?" Tanya Fio sangat lembut.

"Alhamdulillah sudah membaik kok calkapar" jawab Momo malu.

"Calkapar apaan?" Tanya Syahdan, pria itu masih melihat barang-barang yang mempenuhi kamar Sellin termasuk foto-foto Sellin.

"Calon kakak ipar" balas Sellin antusias.

Mata Syahdan melotot mendengarnya, sedangkan Fio, gadis itu tertawa mendengar pengakuan dari Sellin.

"Gila!" Decak Syahdan dengan entengnya.

Fio mempunyai ide, karena ini merupakan salah satu misi darinya supaya adiknya ini lebih dekat dengan Sellin, ia pun mencari akal untuk pergi membiarkan keduanya berdua disini.

"Dan! Kayaknya hape gue ketinggalan di ruang tamu Sellin deh!"

"Gue ke bawah sebentar ya!"

"Gue yang ambil aja!" Pinta Syahdan.

"Eh gak usah!" Tolak Fio.

"Lo disini aja temenin princess lo!"

Gue tau ini cuma akal-akalan lo doang Yo -tebak Syahdan dalam hati.

Kini tinggallah Syahdan dengan gadis yang menurutnya serada gila ini. Didalam satu kamar.

"Adan" panggil Sellin, namun tak dijawab oleh Syahdan.

"Adan!!" Kali ini pun tak dijawab oleh pria itu. Syahdan hanya lebih memilih melihat kearah jendela kamar Sellin.

Sellin kesal karena tak ada jawaban dari pria itu. Padahal kan Sellin cuma ingin mengatakan kalau dirinya sangat merindukan Syahdan karena dua hari tak masuk sekolah.

"SYAHDAN!!! GUE KANGEN!"

Shitt! Teriakan Sellin yang keluar melalui mulut toa nya itu membuat Syahdan mengumpat dalam hati, karena ia takut ada yang mendengarnya dilantai bawah.

StubbornTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang