Instagram: iyepepratiwi
Seminggu setelah Sellin mencoba untuk tidak bertemu dengan Syahdan. Seminggu ia tak pergi ke kantin. Seminggu sudah ia tak mengelilingi sekolahnya ini. Dan seminggu sudah ia membiarkan rindu menyerangnya.
Sejak kejadian itu. Saat Syahdan dan Fio datang kerumahnya untuk menjenguknya. Hal yang awalnya membuat Sellin senang namun pada akhirnya disitulah hati nya menjadi hancur. Mendengar pengakuan dari seseorang yang paling ia cintai. Yups siapa lagi kalau bukan pangeran paginya.
Sellin menatap sebuah notebook kecilnya. Buku kecil yang selama satu minggu ini ia bawa kemanapun Sellin pergi. Di notebook inilah Sellin mencurahkan tentang isi hatinya kepada Syahdan.
"Sellin Chntya!" Mendengar suara itu. Buru-buru Sellin menyembunyikan notebook kecil itu kedalam tas nya. Bisa-bisa kalau Asti tau, sia-sia sudah kebohongannya kalau sebenarnya Sellin masih menyukai sosok Syahdan. Sellin menatap wajah Asti dengan senyum kaku nya.
"Apaan tadi?" Tanya Asti penasaran dengan benda yang sepertinya sedang disembunyikan oleh gadis itu.
"Nggak." Jawab Sellin. "Bukan apa-apa kok," Sellin menyunggingkan senyum. Memastikan supaya temannya ini percaya.
Asti membuang nafas nya dengan kasar. "Kalo emang lo udah lupain dia ayo dong balik lagi kayak dulu. Kayak Sellin yang baru pertama kali gue kenal di sekolah ini."
"Kalo lo kayak gini, gue semakin ragu buat percaya ke lo. Gue tau kalo lo itu sebenarnya masih berharap sama orang kayak Syahdan. Iya kan?!"
"Wake up Lin! Come on. Lo cewek kuat, semua orang disini tau itu. Jangan kayak orang bego. Mau aja di bodoh-bodohin sama cinta. Cinta cinta. Makan tuh cinta! Biar tai lo lope-lope" Asti terus saja menyemprotkan kata-kata tajam nya kepada Sellin. Semua yang dikatakan Asti memang benar. Sampai saat ini pun Sellin masih belum melupakan Syahdan entah kenapa.
Sellin menarik nafasnya perlahan. Ia tak kuat dengan ini semua. "Bantu Ellin ti. Ellin juga gak mau perasaan ini masih ada di hati Ellin. Ellin udah berusaha semaksimal mungkin buat ngelupain dia tapi gak bisa!" Jawab Sellin. Gadis itu menelungkupkan kepalanya kedalam tas miliknya. Ia malu karena air matanya. Harusnya ia tidak boleh membiarkan air mata ini jatuh, tapi entah kenapa air mata ini turun gitu aja di pipinya.
"Hiks.. hiks.."
"Lo nangis?" Tanya Asti setelah mendengar isakan.
Sellin menggeleng cepat. Ia tak berani jujur dengan Asti kalau sebenarnya dia memang menangis.
"Tunggu gue disini! Jangan kemana-mana." Pinta Asti. Gadis itu pun pergi meninggalkan Sellin yang masih berada didalam kelas.
⚫⚫⚫
Asti berjalan dengan segala amarah yang sudah ditahannya sejak tadi. Ia tak terima melihat Sellin menderita seperti itu. Demi Sellin ia melakukan ini semua. Tidak perduli tentang apapun yang nantinya dikatakan oleh semua orang setelah mendengar perkataannya.
Tangan Asti mengepal setelah melihat satu orang yang sedari tadi ia cari-cari. Asti benci dengan senyuman manis yang terlihat dibibir cowok itu, sementara temannya sedang menderita akibat gagal move on. Tentunya kalian sudah tau siapa orang yang sedang dicari oleh Asti. Yups Syahdan.
Asti datang. Berdiri didepan Syahdan yang ternyata sedang ditemani oleh Kekeu.
Plakk
"Itu hukuman buat lo karena lo udah bikin temen gue sakit hati!"
Plakk

KAMU SEDANG MEMBACA
Stubborn
أدب المراهقينAku ini gadis yang tengah berlari kearah mu, mengejar dirimu. Tetapi Takdir lah yang membuat Aku dan Kamu seperti ini. Memang sulit untuk mendapatkan perhatian darimu, kamu itu seperti Es yang suatu saat akan mencair apabila terkena terpaan angin d...