Orang yg tidak bisa mencium bau surga

42 5 0
                                    

•••★★★•••

Author pov'

Tak terasa bel istirahat pun berbunyi semua murid berhambur kekantin untuk makan siang. Ara dan kinan pun segera menuju kursi kantin paling ujung, mereka berbincang sambil menunggu pesanan datang.

"Eh, ra bokap lo pasti marah banget ya?" tanya kinan menatap Ara

"Pastilah" jawab Ara sewot

"Hufff sabar ya ra" ucap kinan dan pesanan merekapun datang
Baso pesanan Ara dan Mie ayam pesanan kinan.

"Iya, mau bagaimana lagi udah takdir kali" ucap Ara sambil menyuap baso nya. Ketika asik menikmati makanan dua orang perempuan mengagetkan Ara dan Kinan.

"Woi, wah parah ni gak ngajak ngajak" ucap salah satu perempuan itu yg berambut hitam panjang

"Ah, lo ngagetin aja" sahut kinan dan perempuan itu menyengir

"Lama gak ketemu han" ucap Ara menatap temannya yg bernama 'Hana misyela'

"Yoi dong banyak tugas akhir-akhir ini gue" ucap Hana menjelaskan

"Ya, aku juga tuh" ucap perempuan disebelah Hana.

"Iya, Zura gue kangen sama lo" ut Ara dramatis dan disambut jitakan Hana dikepala Ara.

"Ish sakit tau" ucap Ara mengusap kepalanya yg kena jitakan, dibalas Hana dan Zura dengan kekehan pelan

"Iya Ara" jawab Zura

Ara mempunyai tiga teman perempuan yg sangat setia menemaninya dalam keadaan apapun itu selalu kasih solusi kadang juga bandelnya gak ketulungan hehe. 'KINAN MAHARDIKA' teman sekelas Ara dengan sikap yg sangat hiper aktif, suka teriak-teriak gak jelas, dan sangat nakal. 'HANA MISYELA' teman beda kelas Ara mereka ketemu waktu Mos berlangsung, mempunyai watak keras kepala, bandel, jahil, humor, blak-blak an, dan suka mengkritik. 'ZURA AMAR ZAUJA' teman sekelas Hana Zura bertemu Ara ketika Mos dihari terakhir, memiliki watak pendiam, muslimah, lemah lembut, penyayang, dan suka menasehati dalam kebaikan.

"Owh iya, aku mau ngomong nih" ucap Zura menatap para tiga temannya yg sedang makan

"Iya ngomong apa?" tanya Ara setelan minum air putihnya

"Eeeemmm, sebenarnya minggu depan aku mau pindah sekolah" ucap Zura dengan pelan takut ketiga sahabatnya marah

"APA!??" ucap mereka bertiga serempak

"Eemm, maaf ya teman-teman Abi dan Umi aku mau menetap di bogor jadi aku harus ngikut" jelas Zura menatap mereka

"Kenapa harus di bogor?" tanya Hana dan di angguki kinan dan ara.

"Abi dan Umi mau buat usaha kerajinan batik disana modal usaha orang tuaku" jelas Zura lagi

"Tapi lo SMA mana Zura ?" tanya Ara menatap zura

"Aku pindah ke pondok pasantren" ucap Zura tersenyum manis.

"Yah, kita gak bakal ketemu lagi dong" ucap Hana cemberut

"Hem, mau gimana lagi han udah jalannya" kata Zura menatap Hana yg sedang menyandarkan diri di kursi

"Semoga lancar aja zura sampai ketujuan" ucap Ara sambil tersenyum

"Aamiin"

"Yaudah yuk kita ke kelas mau bunyi bel nih" kata Hana dan mereka pun beranjak dari duduk menuju kekelas masing-masing.

****

Bel pulang pun akhirnya berbunyi, terlihat semua siswa-siswi berhambur menuju parkiran.
Ara kini sedang menunggu jemputannya, udara siang ini cukup terik membuat Ara berkeringat dan rambutnya sedikit kusut, wajah nya sedari tadi kusut menahan lelah di benaknya.

Migration of God's LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang