Kacau

19 5 0
                                    

Malam yg sunyi hanya ada suara hewan kecil yg menemani, hembusan angin perlahan menggesekkan ranting pohon membuat suara decikan kecil. Awan terlihat kusam tidak ada bulan ataupun bintang, perlahan butiran bening berjatuhan menuju tanah lapang, butiran itu menjadi deras dan membasahi rumput-rumput. Malam ini hujan. Bisa dibilang tengah mewakili perasaan seorang perempuan yg bernama 'Ara'
Air mata itu perlahan kering karna tidak lagi menangis, mungkin karna lelah dan ia pun tertidur.

"Tidur yg nyenyak dek" ucap Alfa membenarkan letak selimutnya

Drett... Drett... Drettt.....

"Telpon ara bunyi dari siapa ya?" gumam Alfa melihat hp ara bergetar dan terteran nama..

'Kinan_bacod' is caling....

"Halo? Ara kapan lo datang?" tanya orang diseberang sana

"Maaf, saya abangnya ara" sahut Alfa

"Ishh, maaf bang aranya ada?" tanya kinan terlihat tak enang hati

"Aranya ketiduran. Emangnya ada apa? Nanti saya sampaikan" tanya Alfa

"Em enggak bang, cuma mau bilang gak jadi jalan-jalannya karna ujan bilangin ya" sahut kinan diseberang sana

"Iya, saya tutup Assalamualaikum" ucap Alfa dan memutuskan telpon secara sepihak setelah kinan menjawab salamnya.

Alfa pun menutup pintu kamar ara perlahan dan turun ke meja makan disana masih ada syakilla, rasyid, dan nissa yg diliputi keheningan.

"Assalamualaikum" ucap Alfa dan duduk di dekat rasyid

"Waalaikumussalam" sahut mereka

"Ara gimana bang?" tanya syakilla cemas

"Bunda gak usah cemas, Ara lagi tidur" sahut Alfa lembut dan mereka makan dengan keheningan. Usai makan Nissa pun angkat bicara,

"Paman, seharusnya jangan seperti itu pada Ara" ucap nya dengan nada pelan

"Tidak apa nis, agar Ara sadar dan bisa merubah dirinya" sahut rasyid dan berlalu menuju kamarnya sedang kan nissa hanya menghelakan napas lelah, ia tau bahwa Ara bertambah tidak menyukainya, karna Ayahnya sendiri terus menyudutkannya.

***************

Pagi ini terasa terik sinar matahari menembus celah jendela dan menggenai permukaan kulit sang gadis yg tengah asik tidur dengan mimpinya, perlahan mata lentiknya membuka menyesuaikan dengan cahanya yg ada, matanya terasa berat untuk diangkat, bahkan hidungnya mempet dan sulit bernapas karna terlalu lama menangis. Gadis itu 'Ara' wajahnya menoleh ke arah jam dinding ternyata menunjukkan jam 10.00 wita.

"Pusing" gumamnya pelan

"Bunda tidak membangunkan ku kah?" tanya nya heran

"Hhmm bodo amat lah, lebih baik tidur lagi" ucap Ara dan menenggelamkan wajahnya dibalik selimut, karna hari ini weekend makanya bisa istirahat.

Cklek...

Pintu kamar pun terbuka menampilkan sosok wanita paruh baya dengan balutan gamis coklat dan hijab yg senada.

"Ara bangun nak?" Syakilla  membangunkan putrinya yg masih tidur

"Hmmmm" gumam ara malas

"Ayo mandi sayang" ucap syakilla lemah lembut

"Nanti, masih ngantuk" jawab ara dibalik selimutnya

"Mau ikut bunda gak? Tanya syakilla

"Kemana?" balik tanya ara

Migration of God's LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang