Terulang kembali?

20 4 0
                                    

Author pov'

Tak terasa siang pun berganti malam, cuaca malam ini cukup dingin dan berangin membuat suasana sayup. Sejak siang tadi Ara masih tidur, suhu tubuhnya sangat panas karna demam, tidurnya pun resah kadang Ara menggigil dibalik selimutnya. Kejadian 3 tahun yg lalu setelah lamanya tak dialaminya kini terjadi lagi pada Ara, mungkin dia trauma akibat pembullyan ini. Kenapa Ara selalu dihadapkan oleh situasi ini? Situasi yg bahkan tidak pernah mau berpihak padanya. Dimana letak kesalahannya sehingga begitu tega siswi itu melukainya.
Sikap Ara yg dulu sangat ceria berubah karna kejadia 3 tahun yg lalu. Apa kini terulang kembali?

"Hey anak cengen sini kau" teriak siswi berambut pirang

"Eemm saya" tunjuknya pada diri sendiri

"Iyalah lo siapa lagi" dan gadis itupun menghampiri siswi berambut pirang

"Ada apa ya?" ucapnya lembut

"Cih, jangan belagu deh, maksudnya apa hah lo deketan ama Aldi?" tanya siswi itu dengan muka memerah akibat marah

"Hah? Saya gak deketin dia kok" ucapnya gemetar takut

"Sok gak tau lagi, dia nembak lo kan?" tanya siswi itu lalu menjambak gadis berjilbab putih itu

"I-iya tapi gak saya terima" ucapnya gugup

"Itu semua gara gara lo sok alim, dan Aldi gak mau sama gue ini salah lo tau gak?" Teriaknya menggema di lorong yg sepi detik berikutnya tangan siswi itu menjambak jilbab gadis itu membuatnya meringis kesakitan

"Aw hentikan saya gak salah" ucapnya takut

"GUE BENCI SAMA LO ARA JANGAN PERNAH DEKETIN ALDI!!" Teriaknya di telinga gadis itu ya dia adalah Arasya.

"Hiks apa salah saya" ucap Ara sambil menangis

"DIAM!!" Ucapnya dan menyeret Ara ke gudang yg sepi

"Apa yg kamu lakukan lepaskan!" kata Ara berontak
Siswi itu dengan marahnya mendorong Ara ke gudang yg sepi, lalu memukul kepala Ara begitu keras membuat Ara menangis meminta ampu.

"Stop hiks sakit hentikan" tangis Ara semakin deras tak kala siswi itu menampar pipinya dengan keras lalu menghantupkan kepalanya di dinding ruangan itu. Detik berikutnya dia tertawa puas sambil berkata.

"Ini hukuman bagi orang yg ngerebut kesenangan gue jika lo masih berani melawan, ini lebih berat dari sebelumnya ngerti!!" ucapnya dan berlalu meninggalkan Ara sendirian di gudang sambil terus menangis.
Ara pun memegangi kepalanya yg berdenyut nyeri akibat benturan yg begitu keras, Ara pun merasa benda cair berwarna merah kental keluar dari hidungnya, dan Ara tidak merasakan apa apa lagi karna dia pingsan.

  Itu sudah lama sejak 3 tahun yg lalu dimana Ara habis dibully hanya karna hal sepele padahal bukan salahnya namun sikap dendam para temannya yg menguasai mengakibatkan dia berbuat kejahatan.

🌟✨

Perlahan kelopak mata Ara terbuka menyesuaikan dengan cahaya yg masuk lewat celah jendela. Pandangannya buram, kemudian Ara kembali mengerjapkan matanya, pening langsung menghampiri kepalanya. Ara merasa kepalanya terhantam bebatuan yg keras, sakit sekali. Diam. Ara hanya diam melihat sekeliling kamarnya yg bernuansa biru muda. Detikan jam terus berjalan mengikuti jarumnya, namun Ara sama sekali tidak merespon bahkan ia melamun sedari tadi. Setetes cairan bening meluncur dikelopak matanya, dua tetes, tiga dan akhirnya menjadi isakan tertahan. Ara menangis dalam diam, memori kelam itu kembali teriang iang di pikirannya, sungguh menyakitkan jika mengingat kembali.

Migration of God's LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang