Semenjak itu, hubunganku dengan daddy Alex semakin dekat. Kami makin sering berkomunikasi, hingga pada suatu hari daddy Alex menghubungiku bahwa beliau sedang ada tugas di Surabaya.
K
Daddy Alex:
Hi Arin lagi sibukkah?Arin:
Baru saja selesai kuliah daddy.
Ada apakah?Daddy Alex:
Aku lagi di Surabaya ini, nanti sore ada acara kah?Arin:
Ga ada daddy.
Wah daddy di Surabaya?
Boleh dunk Arin ketemu Daddy?Daddy Alex:
Ya boleh toh.
Mau sekalian nyoba tali yang kemarin ga?Arin:
Wah mauuuu...
Di mana?Daddy Alex:
Kita makan dulu aja di Boncafe tar baru bareng-bareng kita ke tempat aku nginap ya..Arin:
Yes DaddySore harinya, aku menuju ke Boncafe. Di sana ternyata Daddy Alex telah menungguku. Kami memesan beberapa makanan dan mengobrol sebentar. Setelah itu Daddy Alex mengajakku ke salah satu Hotel di kawasan Surabaya Pusat.
Sesampainya di hotel, aku meminta izin untuk berganti pakaian di kamar mandi. Karena aku tidak tahu harus menggunakan apa, aku memakai manset dan leging.
Daddy Alex sempat tersenyum melihat pakaian yang kukenakan. Kemudian dia memanggilku agar duduk di sebelahnya di ranjang. Aku duduk mendekatinya, namun posisiku di pinggir ranjang.
"Arin, sini duduknya agak ke tengah, jangan di pinggir, piye arep naleni?" seru Daddy Alex.
Aku masih tak bergeming, lalu Daddy Alex memelukku dan menggerakkan badanku agar bergeser ke tengah. Saat itu aku benar-benar malu.
"Uwis santai aja. Relax. Jangan lupa safewordnya kalau emang uda ngerasa ga nyaman," sahut Daddy Alex lagi.
"Mau lihat prosesnya atau mau langsung pakai blindfold?" tanya Daddy Alex?
"Mau lihat dulu daddy," jawabku.
Daddy Alex menyuruhku meletakkan tangan ke belakang, dia mulai mengikat kedua tanganku lalu dilanjutkan ke arah payudaraku, sehingga membentuk bulatan yang membuat payudaraku kelihatan menonjol. Aku tidak tahu apa nama dari ikatan ini, yang pasti ikatannya membuatku benar-benar merasa nyaman.
"Sakit?" tanya Daddy Alex.
" No Daddy. I feel enjoy," jawabku
"Okay, sekarang tutup matanya ya," kata Daddy Alex sambil memakaikan blindfold ke mataku dan mengikatnya ke belakang kepala.
Pertamanya aku menolak dipakaikan penutup mata ini, tapi entah mengapa, mataku mulai terbiasa dalam kegelapan dan badanku lebih terasa relax. Daddy Alex kemudian merebahkanku ke tempat tidur dengan posisi punggung di atas, sehingga payudaraku menekan kasur empuk hotel. Kakiku yang bebas terpampang di hadapan Daddy Alex. Daddy Alex lalu mulai melanjutkan mengikat bagian kakiku menjadi satu, sehingga aku juga tidak dapat menggerakkan kakiku.
Setelah semua terikat, Daddy Alex memiringkan badanku, sehingga aku lebih leluasa untuk bernafas. Daddy Alex mencoba mengguling-gulingkan badanku sebentar, lalu memposisikan kembali seperti semula dalam keadaan miring supaya aku bisa relax kembali dan meninggalkanku beberapa saat dalam keadaan seperti itu.
Kemudian Daddy Alex melepaskan semua ikatanku dan kali ini posisi tanganku diletakkan di belakang kepala, lalu mengikat badan dan payudaraku sehingga membentuk semacam hairness yang melewati selangkanganku juga, lalu Daddy Alex kembali meninggalkanku selama beberapa saat.
Aku mulai menikmati ketidakberdayaan ini. Aku merasa beban yang ada di diriku terasa lepas. Aku benar-benar enjoy. Aku benar-benar merasa bebas. "I'm free"
Di tengah-tengah aku sedang menikmati ketidakberdayaan ini, tiba-tiba Daddy Alex memelukku dari belakang, sontak aku benar-benar terkejut sekaligus senang. Pelukan Daddy Alex benar-benar membuatku terasa nyaman.
Daddy Alex meminta izin padaku untuk meyentuh payudaraku, aku pun hanya mengangguk malu. Daddy mulai meraba dan meremas payudaraku serta memainkan putingku dari luar pakaianku. Aku mendesah perlahan mengikuti alur permainannya.
Daddy Alex kembali memelukku sambil bertanya apakah aku menyukainya? Ya tentu saja aku menyukai perlakuannya. Menurutku dia cukup sopan, bahkan ketika akan menyentuh payudaraku dia meminta izin ku terlebih dahulu, padahal saat itu aku juga masih berpakaian lengkap.
Daddy Alex melepas semua ikatanku, kali ini dia memberikan aku minum dan membiarkan aku beristrahat sejenak.
Setelah dirasa cukup kami beristrahat, Daddy Alex kembali mengikatku dengan model yang sama seperti semula untuk bagian dada dan tangan melipat di bagian punggung. Lalu daddy menidurkan diriku dan mengikat kaki ku di bagian bawah.
Aku lalu ditidurkan di pangkuannya, daddy Alex mulai menampar kedua bongkahan pantatku yang masih menggunakan celana dengan tangannya.
"Sakit?" tanya Daddy Alex.
"No Daddy," jawabku.
"Aku spank yang lebih kenceng gapapa? Tapi kita coba pakai sandal hotel," tanya Daddy Alex.
"Yes Daddy," jawabku.
Daddy Alex mengambil sandal hotel lalu kembali menampar kedua bongkahan pantatku. Ya aku merasakan sakit tapi juga merasakan nikmat saat dalam keadaan terikat sambil dispank Daddy Alex. Dan aku juga sepertinya merasakan ada yang basah di bawah sana.
Daddy Alex kemudian membuka ikatan kakiku lalu menyuruhku duduk bersila. Daddy Alex mengikat pergelangan kakiku dengan pangkal paha menjadi satu, sehingga aku duduk bersila dan tidak bisa menggerakkan kakiku. Setelah itu Daddy Alex kembali memelukku cukup lama. Aku menikmati aroma tubuhnya yang maskulin. Ingin rasanya aku dalam keadaan seperti ini dalam jangka waktu lama
Tiba-tiba kami dikejutkan oleh bunyi telepon dari ponselku. Segera Daddy Alex melepaskan pelukannya dan segera melepaskan semua ikatanku sementara ponselku masih terus berdering.
Setelah bebas dari ikatan, segera kuambil ponselku dan ternyata telepon itu dari mama. Beliau menanyakan aku sedang ada di mana dan mengapa aku belum juga pulang. Kulihat jam sudah menunjukkan pukul 21.00 pantas saja mama meneleponku.
Daddy Alex kemudian memelukku kembali usai aku mengangkat telepon.
"Maaf ya kamu jadi pulang kemalaman. Mau aku antar pulang?" tanya Daddy Alex sambil terus memelukku.
"Nggak usah Daddy. Arin naik taxi aja," jawabku.
"Nggak papa malam-malam sendirian pulangnya?" tanya Daddy Alex lagi.
"Gapapa Daddy. Gausah kuatir. Daddy, Arin siap-siap dulu ya," jawabku sambil melepaskan pelukan Daddy
Sementara aku bersiap pulang, Daddy membereskan tali-talinya.
Dan kini saatnya aku berpamitan, Daddy kembali memelukku dan mencium keningku sebelum melepas kepergianku
KAMU SEDANG MEMBACA
My Daddy is an Idol
Художественная прозаKukira memiliki seorang partner yang juga seorang Idol hanya ada di cerita novel atau komik yang aku baca. Tak ku sangka aku bisa bertemu dengannya dan kini dia menjadi Daddy Dom ku