//Supermarket; 07
The Dead Inside Us
//
"Jika diperkirakan, jarak sebenarnya mungkin hanya sekitar dua sampai tiga kilometer, tetapi semuanya terasa lama karena laju mereka yang hati-hati, ditambah dengan kabut hitam yang memenuhi. Masalahnya, kabut hitam adalah sesuatu yang tak biasa. Jika warnanya putih, mereka takkan sekhawatir ini.
Lampu dari mobil terus menyorot, membantu menerangi jalanan walau tak terlalu jauh jarak tembusnya. Setidaknya itu bisa membantu mereka sedikit, seperti lampu senter besar yang mereka bawa untuk kebutuhan nanti.
Dalam perjalanan itu, Lisa tak henti-hentinya melamun. Memikirkan akan keselamatan Jisoo lebih mendominasi kepalanya daripada keselamatan dirinya dan empat orang yang tengah bersamanya di dalam mobil tersebut. Padahal dirinya sendiri tengah di ambang bahaya yang memang tak ia tahu.
Ketika Taehyung sudah yakin bahwa mereka berhasil sampai di lapangan supermarket, pemuda itu menghentikan laju mobilnya. Lalu dengan perlahan, melirik ke-empat orang disana satu-per-satu.
"Yang kita lakukan adalah membawa persediaan makanan, obat-obatan, senter, bahkan benda-benda yang bisa digunakan."
"Misalnya pisau?" tanya Soorim.
Taehyung menatpanya dan kemudian mengangguk.
"Kalau boleh aku tahu, apa kau sudah tahu apa ancaman kita?" tanya Namjoon. "Maksudku... selain kabut ini. Kau tahu... ledakan... darimana sumbernya?"
Tetapi Taehyung menggelengkan kepalanya. "Aku masih belum tahu jawabannya. Tetapi bersiap lebih baik, dari segala macam sisi."
Beberapa dari mereka pun hanya mengangguk pelan.
"Jadi bagaimana? Kita bisa melakukannya dengan cepat?"
"Keluar saja." Lisa terlebih dahulu membuka pintu dan mendahului.
Mereka terkejut dan tanpa basa-basi segera menyusul gadis itu keluar. Dalam tebalnya kabut tersebut, mereka berjalan sembari mencoba meraba ke sekitar dengan langkah hati-hati sampai Taehyung—yang memegang senter—menemukan pintu masuknya.
"Disini!" serunya, untuk memanggil mereka.
Ke-empat orang itu pun mendekat dan berdiri di belakangnya.
"Aku tak tahu apakah tempat ini sudah dijarah atau belum, namun jika kita bertemu orang lain, jangan sampai terjadi perkelahian."
"Maksudmu...?" tanya Soorim perlahan.
Dan Namjoon yang menjawab untuknya. "Dalam keadaan darurat, hukum alam akan diterapkan secara alami."
Mendengarnya, Soorim bergidik ngeri. Sementara Lisa hanya diam, menunggu dan Jimin meliriknya.
"Kau tak apa, Lisa?"
"Uh?" Lisa membalasnya. "Tidak. Aku baik-baik saja."
Jimin meremas bahunya pelan dan Lisa tak menolak. "Kita akan temukan Jisoo. Pasti."
Lisa membalasnya dengan gumaman untuk kali ini. Taehyung melirik padanya, lalu yang lain, untuk memberikan isyarat bahwa ia akan membuka pintunya. Lalu dengan hati-hati, Taehyung mendorong pintu tersebut dan membuat mereka mendapatkan cahaya dari dalam.
Segera kelima orang itu melangkah masuk dan menutup pintunya, agar kabut tersebut tak ikut terbawa. Dan setelahnya, mereka mengedarkan pandangan.
Supermarket itu sudah dijarah, tetapi tak sampai habis. Hanya saja banyak barang-barang berserakan, berjatuhan dari raknya. Juga dengan trolley yang berantakan memenuhi setiap lorong. Sepertinya yang menjarah tempat ini sebelumnya adalah orang-orang yang tengah berada disini, sebelum ledakan. Walau mereka tak tahu, dimana saja terjadi ledakan. Tetapi jalanan yang berantakan mungkin bisa menjawab, banyaknya bagian disana yang meledak.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ THE DEAD INSIDE US (BTSXBLACKPINK)
AcciónBTS x BLACKPINK SURVIVAL-ACTION STORY! Setelah kabut hitam itu, semua berubah. Lisa, adalah seorang murid berprestasi di bidang renang yang menutup diri dari orang-orang karena masa lalunya. Hanya Jisoo dan Jimin, dua teman baiknya yang bisa bicara...