//Fall Down; 10
The Dead Inside Us
//
Mereka tak tahu harus berapa lama mereka berdiam diri, bahkan mereka sendiri sudah tak tahu berapa lama mereka habiskan di dalam sana. Tetapi sudah waktunya beristirahat. Sudah sekitar dua jam lalu, yang lain beristirahat di sudut-sudut bangunan tersebut, sementara Seokjin, Namjoon dan Myunghwa berjaga untuk putaran pertama.
Ketiganya duduk di depan dinding kaca, yang tak menampilkan apapun diluar sana selain kabut hitam.
Seokjin dan Namjoon mengenakan jam tangan, walau mereka belum pernah melihat pasti kejadian jam tangan memutar berbalik arah itu, tetapi benda kecil itu akan membantu andaikata terdapat masalah tiba-tiba.
Myunghwa sejak tadi diam, memeluk lututnya yang tertekuk. Dan hal itu membuat Namjoon meliriknya dan menanyakan keadaannya.
"Kau baik-baik saja?"
Myunghwa melirik ketua OSIS-nya pelan, lalu mengangguk tak bersemangat.
"Kau lelah?" Seokjin menambahkan.
Myunghwa menggeleng. "Hanya... teringat Soorim."
Namjoon meliriknya, lalu pada Seokjin dan kemudian menarik napasnya. "Asal kau tahu... keadaan di supermarket sangat kacau. Soorim... hanya ingin menyelamatkan Lisa."
"Tapi... tak bisakah Lisa menyelamatkannya juga?" tanya Myunghwa dengan nada tercicit.
Namjoon diam, menahan diri. Sedangkan Seokjin mengambil alih untuknya.
"Apa yang dilakukan Soorim adalah tindakan berbahaya, walau niatnya sangat baik. Tetapi saat itu, Lisa tentunya sudah berusaha akan tindakan mendadak dari Soorim yang bahkan bisa membahayakan keduanya." ucap Seokjin, mencoba mengingat akan kronologi yang sudah dijabarkan sebelumnya. "Aku tahu, kehilangan seseorang sangatlah berat. Tetapi menjatuhkan beban pada seseorang hanya karena kau belum bisa menerimanya adalah perbuatan yang sangat tidak terpuji."
Myunghwa menatapnya dengan mata sendu sedangkan Namjoon melirik Seokjin yang masih terfokus pada anak kelas satu itu.
"Lisa pasti sudah melakukan sesuatu, untuk Soorim. Tetapi takdir berkata lain. Setiap perbuatan, ada konsekuensinya. Bahkan sejak kalian meninggalkan tempat ini untuk pergi ke supermarket." jelas Seokjin lagi. "Apa ada yang memaksa Soorim untuk pergi?"
Myunghwa menunduk pelan. "Tidak..." bisiknya.
"Kau tahu itu, artinya dia pun tahu, menawarkan diri untuk pergi artinya siap dengan resiko. Terlebih, kita tak tahu apa yang terjadi diluar sana. Kabut... ledakan... kita masih buntu saat itu."
"T-tapi... sulit... aku, Yuna dan Soorim sudah berteman sangat dekat... dan..."
"Aku tahu. Semuanya bukanlah salah Soorim, bahkan Lisa. Semua karena... kita tengah berhadapan dengan bahaya... yang tentunya tidak akan semudah itu melewatinya."
Myunghwa mencoba mengerti dan menerima, walau masih sulit untuknya menghadapi kenyataan. Tetapi berdasarkan penuturan Seokjin, tak patut jika ia membenci Lisa saat ia tak tahu apa yang terjadi sebenarnya. Karena ia tak berada disana. Karena ia tak tahu apa saja yang sudah diperjuangkan.
"Aku minta maaf..." bisik Myunghwa pelan.
Namjoon meliriknya lurus. "Coba minta maaf pada Lisa. Aku yakin dia pun memiliki sesuatu untuk diutarakan."
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ THE DEAD INSIDE US (BTSXBLACKPINK)
AksiBTS x BLACKPINK SURVIVAL-ACTION STORY! Setelah kabut hitam itu, semua berubah. Lisa, adalah seorang murid berprestasi di bidang renang yang menutup diri dari orang-orang karena masa lalunya. Hanya Jisoo dan Jimin, dua teman baiknya yang bisa bicara...