Chapter.5.

26 10 0
                                    

" Kalian tahu? "Restu" adalah kata yang paling mujarab bagi kehidupan, dan tidak akan adanya kehidupan jika tidak ada restu dari Tuhan atau orang terkasih sekali pun"

#part5

*****
Lanjutan #part4

Bel rumah Valesya ditekan oleh Fahmi.

Dan mendapati Bi Sari yang membukakan pintu untuk mereka berdua.

"Eh Non Valesya"Ucap Bi Sari sambil membungkuk.

" Om Zein ada Bi?"ucap Fahmi

" Ehh..Den Fah" ucapan Bi Sari terhenti.

Valesya bingung mengapa Bi Sari menggantungkan perkataan nya.

"Eh maaf Den, Tuan Zein ada diruangan kerjanya, sebentar saya panggil kan"ucap Bi Sari

Fahmi menunggu ayah Valesya keluar untuk menemui nya.

" Ada apa anda ingin bertemu dengan saya?" ucap Zein

Zein terkejut ketika melihat pergelangan tangan anaknya dipegangi oleh Fahmi.

Bukannya marah lebih tepatnya heran kenapa bisa mereka bersatu lagi?, apa ini yang dinamakan dengan jodoh.

Valesya yang melihat ayahnya langsung pelepas paksa pergelangan tangannya yang dipegangi oleh Fahmi.

"Ma-maaf yah, Eca ga.." gugup Valesya

"Permisi om, saya Fahmi Johnston kakak kelas nya Valesya om", Ucap Fahmi kepada ayah Valesya

"Valesya masuk sekarang" ucap Zein

"Ta-tapi yah!" seru Valesya

"Valesya ayah bilang kamu masuk!" tegur ayah Zein

Valesya langsung masuk kedalam rumahnya.

Tangan Fahmi ditarik oleh Zein ayah Valesya.

"Apa kamu menceritakan semuanya?" ucap Zein dengan khawatir

"Nggak kok om, om tenang aja saya bisa menyimpan rahasianya dengan aman" ucap Fahmi meyakinkan

"Baiklah..terimakasih Fahmi, om kira setahun yang lalu kamu mungkin sudah memiliki pengganti anak om" ucap Zein menduga

"Saya ikhlas jika dipisahkan oleh Valesya untuk kebaikannya tetapi jika saya harus mengubur dalam dalam kenangan itu rasanya itu tidak mungkin om" ucap Fahmi

"Om bangga sama kamu!" Ucap Zein sembari merangkul Fahmi

"Om titip kan Valesya padamu" Ucap Zein dengan keyakinan penuh.

Mereka berdua tidak menduga bahwa sebenarnya Valesya mendengar pembicaraan nya tadi namun perkataan nya tidak bisa dicerna lebih dalam lagi oleh Valesya.

Valesya heran seharusnya Ayahnya itu marah besar tetapi mengapa ketika Fahmi yang kerumah ini ia malah mengajak ngobrol dan bahkan merangkul nya.

"VALESYAA!!" seru ayah Zein

"Apa Ayah?" Valesya menghampiri sembari menundukkan kepalanya

"Nak Fahmi akan pulang, tetapi dia ingin bertemu dengan mu dulu sepertinya" ledek ayah sembari tertawa

"Ahhk..ayah bisa aja!". Ucap Valesya dengan pipi nya yang memerah

"Yasudah ayah masuk dulu"Ucap aya memasuki rumah

Valesya menyimpan tangannya di depan dadanya dengan raut wajah yang terlihat marah.

" Eistt~..sebelum lo marah gue mau bilang satu hal!" ucap Fahmi

 Be Reminded Of Memories [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang