TOMBOY [6]

1.1K 80 6
                                    

Chapter SixMom

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter Six
Mom.

~~~~~~~~~~~~~~~

"JADI, gimana, Bar? Mau dateng, nggak?" tanya Davin.

"…."

Bara masih diam. Bara takut kalau nanti kejadian tiga tahun lalu terulang dan membuatnya kembali sakit hati. Waktu itu Davin benar-benar sangat bahagia saat tau tunangannya memberikan dia kejutan dengan membuat Bara sebagai perantaranya, menjadi pemeran utama agar dia bisa mengundang Davin ke restoran super mahal itu. Alhasil, Bara hanya melamun memperhatikan pasangan yang tengah dimabuk cinta itu bermesraan di tengah-tengah keluarga Davin dan keluarga Liana--tunangan Davin waktu itu--yang bahagia. Mendengar mereka membicarakan hari pernikahan mereka saja membuat telinga Bara panas. Ditambah ayah Davin yang memperhatikan Bara begitu intens dan memberikan tatapan yang sangat bahagia. Dia sempat berucap 'terimakasih' pada Bara dan hampir memeluk gadis itu kalau saja Bara tidak menghindar.

"Heh! Jangan ngelamun aja. Dari kemaren itu kamu ngelamun mulu. Takut saya, kalau tiba-tiba kamu kesambet. You know, right, that i can not been pronouncing any prayers since i was born." (Kamu tau, kan, kalau saya nggak bisa baca do'a apapun sejak saya lahir)

Bara tertawa, lebih tepatnya meledek, "Makanya, Bapak. Tobat!"

Davin pun tersenyum kemudian merespon Bara, "Entar aja."

"Pak, kalau ngehadap sang Maha Pencipta itu nggak boleh entar-entaran. Bapak mau rezeki Bapak juga dikasihnya entar-entaran sama Allah?"

"Ya, engga juga, sih. Tapi--"

Drrt... Drrtt... Drrt!

Itu suara ponsel Bara yang bergetar di atas tempat duduk besi yang mereka duduki saat ini. Bara membuka ponselnya yang kemudian didekatkan ke telinganya setelah memencet tombol hijau di ponselnya.

"Ya, halo, Ma?"

"Bunda?" panggil Bara ketika melihat bundanya duduk di sofa ruang tamu Neneknya dengan ponsel di tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bunda?" panggil Bara ketika melihat bundanya duduk di sofa ruang tamu Neneknya dengan ponsel di tangannya.

"Duduk!" perintah si Bunda Bara dengan mata yang masih mengarah pada ponselnya.

My Tomboy PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang