TOMBOY [2]

2K 119 12
                                    

Chapter 2Susah Kalau Udah Bohong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 2
Susah Kalau Udah Bohong

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"ASSALAMU'ALAIKUM," ucap Bara sopan saat memasuki rumah.

Bara tahu ada tamu yang datang ke rumahnya saat melihat sepatu selop asing yang tak pernah ia lihat. Dan benar saja ketika dia memasuki ruang tamu. Neneknya tengah mengobrol dengan seorang wanita yang Bara yakin seumuran dengan Neneknya. Bara tidak kenal dengan nenek-nenek itu karena tetangganya tidak ada yang serupa dengannya. Mungkin saja teman lama neneknya yang sudah lama pindah.

"Wa'alaikumsalam," jawab Nenek-nenek itu serempak dan penuh keriangan.

"Eh, Bara udah pulang!" ujar Nenek Bara.

"Kenalin, ini teman SD, SMP, SMA Mama. Dia lagi liburan ke rumah anaknya katanya," tambahnya ketika Bara tengah menyalami tangannya.

Bara tersenyum lembut pada teman neneknya ketika dia beralih tangan ke wanita asing itu. Oh, iya. Bara memang memanggil neneknya dengan sebutan 'Mama'. Waktu masih kecil dia senang sekali mengikuti apa yang orang tuanya lakukan. Seperti memanggil orang tua dari orang tua Bara 'Mama'.

"Ini putu-mu, Su? Wes perawan, yo?" tanya teman nenek Bara itu. Bahasanya agak medok memang. Mungkin dia berasal dari Jawa.

"Iya, Ran. Sedikit lagi mau UN itu. Abis itu lulus deh," Jawab Nenek Bara.

"Masih ingat candaan kita waktu SMA dulu, ndak? Yang kita mau jodohin anak-anak kita? Biar kita besanan. Tapi, ternyata Bachri ambil kamu ke Jakarta, toh. Jadinya kita jauh."

"Oh, hahaha! Iya aku masih inget! Oh, iya. Bara Sayang, tolong ambilin sirup, Nang," suruh Nenek Bara halus pada Bara.

"Eh, ndak usah, Ndok! Nanti putu-ku mau jemput. Wes di jalan katanya," sergah teman Neneknya Bara.

"Nggak apa-apa udah. Aku kan juga harus menjamu tamu. Masa, iya, tamu istimewa tidak diberi hidangan. Lagian kamu cepet banget pulangnya," jawab Nenek Bara.

"Udah, Nang, bikinin aja," tambah Nenek Bara.

Bara pun hanya mengangguk halus lalu beranjak ke kamarnya untuk menaruh tas gendongnya. Kemudian pergi ke dapur untuk membuat dua gelas sirup jeruk dengan es batu yang menyegarkan--untuk Nenek Bara dan temannya.

"Hais, kamu mah, kalau dibilangin, toh yo, ndak pernah mau dari dulu. Selalu aja ndablek!" canda teman Nenek Bara.

Mereka hanya terkekeh-kekeh biasa dan mengobrol seputar masa lalu mereka. Bara sudah tidak tertarik mendengarkan obrolan mereka. Pikirannya, kembali pada Davin.

Kenapa disaat Bara sudah ingin melupakan orang itu, sekarang dia datang kembali. Dengan berita yang bisa dibilang menyenangkan pula?

Hello! Siapa yang tidak senang jika mendengar orang yang kalian suka putus dengan pacar atau cerai dengan istrinya. Pasti kan mikir-nya akan lebih mudah mendekati doi kalau doi sudah sendiri alias jomblo lagi.

My Tomboy PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang