Part 1 : Menjemput

4.2K 200 8
                                    

"Udah lama nunggunya elo, Sen?" tanya Yvo kepada Sena setelah duduk manis di dalam mobil.

"Nggak, baru aja."

"Yuk, berangkat cusss!!!"

"Siap cantik!" sahut Sena sambil memberikan tanda hormat.

"Apaan sih? Cantik-cantik, cantik pala lo."

"Idihhh... Sadiss amat, neng." sahut Sena terkekeh.

"Bodo."

"Yuk ah, buruan jalan, Sena. Malah keasyikan ngobrol."

"Iya.. Iya.."

Sena pun segera melajukan mobilnya membelah jalanan.

Tiga puluh menit berlalu sampailah mobil Sena memasuki pelataran parkir mall.

Setelah memarkirkan mobil, keduanya turun dan berjalan beriringan masuk ke dalam mall.

Tak jauh dari tempat mereka berjalan, seorang pria sedang mengamati sambil terkekeh di dalam mobil sportnya.

"Hem... Elo, Na! Kemarin gue anterin kagak mau, alasan males jalan. Eh... sekarang diajak Sena, elo mau. Dasarrr!! Shittt!!" Ashyura mengumpat sambil memukul setir mobilnya.

"Tapi kenapa gue marah-marah juga ya? Ah sialan lo, Na! Napa juga gue selalu cemburu kalau elo deket sama cowok lain." suara Ashyura terkekeh lalu melepas setblet kemudian membuka pintu dan turun dari mobil sportnya.

Setelah mengunci dengan smartlock, Ashyura pun berlalu ikut masuk ke dalam mall.

Beberapa saat kemudian.

"Idihhh... Mana si kutu, kok Sena sendirian," ucap Ashyura sambil celingukan mencari keberadaan Yvo.

Setelah mencari keberadaan di tempat-tempat yang disukai Yvo, akhirnya Ashyura menemukan wanita tersebut.

"Mbak... Mbak... Permisi Mbak! Ikutan beliin dong, gue males antri." kata Ashyura menggoda Yvo yang sedang mengantri di deretan pembeli ice cream.

"Eh, kupret!! Enak aja! Antri sendiri dong! Emang lo siapa gue?" seru Yvo tanpa menoleh ke pemilik suara.

"Galak amat, Non! Cantik tapi galak!"

"Suka-suka gue, muka juga muka gue tar tua juga muka gue, bacot lo ah." umpat Yvo seperti biasa jika diusili oleh orang baru.

Galaknya mah tetep lo, Na. Nggak pernah berubah sedikit pun, batin Ashyura dalam batinnya.

Kemudian Ashyura sengaja menggoda Yvo dengan mencolek pinggang wanita itu.

"Eh... Dasar bajingan!! Cowok bajingan!!" suara Yvo dengan sumpah serapahnya sambil kemudian menoleh ke arah belakang.

Ashyura langsung terkekeh keras mendengar umpatan wanita itu.

"Tai lo, Ash!" ucap Yvo sambil memukul lengan kekar Ashyura.

"Hahaha... Maaf dah! Elo sih galak amat, tetep aja dari dulu galaknya."

"Bodo! Emang gue galak terus masalah buat lo?"

"Na... Na... Lo tuh ya bisa aja kalau jawab."

"Gemes tau nggak?" Ashyura mencubit hidung mancung Yvo.

"Jangan cubit-cubit! Najis tau? Tangan lo itu udah terjangkit virus cewek nggak jelas kayak elo." Yvo mengusap hidung dengan sebelah tangannya.

"Hahaha... Cewek lain malah suka lho Na kalau gue elus."

"Ishhh... Itu mah cewek elo, bukan gue. Begonya cewek elo aja mau di rapel sama elo."

"Widihhh, di rapel... Emang lagi ngerjain tugas gitu ya makek di rapel segala."

"Lha bener kan, tuh buktinya... Pa kabar Mia, Sita, Rita, Rika dan lain-lain? Gue sampe lupa nama cewek-cewek yang pernah kasih gratis tuh lubang sama elo." jawab Yvo asal.

"Duh, Na! Please deh, jangan ungkit masa laluku yang suram itu. Hatiku jadi sedih tau."

"Halah, sedih! Sedih apaan! Elo aja bisa sedih, elo malah bangga kan bisa ngecelup gratis si Robert kebangganmu itu."

"Ssstttt... Na... Na... Jangan bahas si Robert di tempat umum! Itu kode, Na, hanya elo yang tau siapa itu si Robert." kata Ashyura sembari menempelkan jari telunjuk pada bibirnya.

"Biarin! Gue ini sial kenal elo, elo beraninya cerita aib elo sama gue doang. Dasar laki-laki tak bermoral, pikiran gue yang suci kan jadi terkontaminasi akan cerita mesum lo itu."

Ashyura pun terkekeh sambil mengusap rambutnya.

"Abisnya cuma sama elo sih, Na, gue ini bisa bebas bercerita apa aja dan nggak ember. Makanya gue jadi suka aja bercerita tentang aib gue ke elo, elo juga antusias gitu kalau denger gue lagi acara ritual lendir sama cewek-cewek itu."

"Najong lo, Ash. Dasarr!!"

Keduanya pun terkekeh bersama.

"Pulang yuk, Na!"

"Baru aja sampe, Ash. Masa pulang?"

"Maksud gue, pulang dari mall terus ke tempat lain."

"Terus Sena, gimana?"

"Tinggalin aja! Elo pulang sama gue."

"Tai lo! Siapa juga lo suru jemput gue?" maki Yvo kepada Ashyura.

"Heh... Bacot lo tuh ngatain gue seenak perut elo, lama-lama gue tampol." Kata Ashyura balas memaki.

"Halah... Bukannya bacot lo juga samaan kalau ngatain gue seenak jidat lo? Nama lo aja tuh mirip kata umpatan dalam bahasa jawa..... Ish najong lo!" ucap Yvo sambil terkekeh geli.

"Dasarrr cewek preman!!"

"Sama lah, lo juga... Dasar cowok bajingan!!!"

"Lama-lama gue cium lo, Na!"

"Ish apaan!! Ogah, lo itu udah item, jelek, liat hidung lo tuh gede kek jeruk bali wahahahaha." maki Yvo kepada Ashyura sembari terkekeh keras.

"Udah akh... Pulang sono lo!! Habis ini gue mau ke rumah Kinan bentar."

"Gue ikut!!"

"Ogah. Elo jangan gangguin gue mulu dah, Ash. Sebel tau? Elo bukannya sekarang ini harusnya masih di kantor, Ash?"

"Gue cuti." sahut Ashyura asal.

"Emang sekarang tanggal merah, ada cuti?"

"Udah deh Na, jangan bawel! Ayok pulang sama gue!!" Ashyura pun kemudian menggandeng tangan Yvo dengan agak sedikit memaksa.

"Lepasin dia, No!"

Suara Sena tajam memerintah Ashyura sambil menatap nyalang.

"Apa maksud elo, hah? Emang lo bokap gue berani merintah-merintah gue?"

"Elo denger sendiri kan Henna nggak mau elo ajak pulang, maksa banget sih."

"Heh, bangsat! Emang elo denger Henna teriak nggak mau? Elo kali yang sok tau?"

Dan sekeliling dalam antrian seketika melihat pemandangan kedua laki-laki yang sedang bersitegang.

"Heh, kalian berdua nih kenapa sih? Gue pulang naik taksi titik nggak ada koma. Dasar cowok gila ya kalian nih, di tempat umum ngeributin hal nggak penting."

Yvo kemudian melangkah berlalu keluar dari antrian.

"Na..?? Na..??" panggil Ashyura menyusul Yvo.

"Bacot ah! Gue mau pulang dan jangan ganggu gue lagi, Ash."

"Na...?? Henna..??"

Shittttt!!! Bangsat!! Selalu aja begini, umpat Ashyura sambil mengacak rambutnya kasar.

.

.

.

🍃🍃🍃     Bersambung.....

.

.

Sabtu,
16 Februari 2019
17.15 WIB

Benthor
Nj0lie


















ⒺⒾⓃ ⒻⓇⒺⒸⒽⒺⓇ ⓝⓐⓤⓖⓗⓣⓨTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang