Meet and Greet

33 5 0
                                    

Hari ini hari yang paling ditunggu-tunggu oleh pak Ram.
Pak Ram merupakan salah satu sutradara terkenal di ranah perfilman Indonesia.
Ia baru saja merampungkan film layar lebarnya yang bergenre horror.

Siang itu seluruh cast and crew film 'Ruang Mati' memenuhi studio XX1 di Plaza Senayan Jakarta Pusat bersama para fans dan penikmat film Indonesia.

Pak Ram selaku Sutradara dan pak Jeddy selaku Produser sangat senang dengan antusiasme penonton film besutan mereka.
Selain nobar film 'Ruang Mati' juga diadakan Meet and Greet di Studio itu.
Fans tak hanya bisa menikmati film tetapi juga bisa bertemu dan foto bareng idola mereka yang berperan di dalam film tersebut.

"Kak Queen... boleh foto bareng ngga" kata beberapa orang remaja menyapa Amanda.
"Boleh boleh.. yuk yuk" sambut Amanda ramah.
Mereka berfoto bersama, Amanda juga menandatangani beberapa kaos untuk para penggemarnya.

"Terimakasih semuanya sudah hadir.. dan semoga film ini menghibur kalian, semoga film nya box office" kata Amanda lalu tertawa. Ia bahagia sekali hari itu. Film nya sukses, Ia mendapat banyak hadiah dan pujian atas kualitas aktingnya.

Amanda, Lio , Davi, Hellen, dan cast film tersebut masih sibuk meladeni para penggemar mereka.

Saat asik berfoto, Amanda melihat sosok pria misterius itu lagi. Ia berada di tengah-tengah penggemar, tentu saja Amanda terkejut.
"Sudah yaa.. terimakasih semuanya, saya masih ada kegiatan di tempat yang lain" ujar Amanda lalu pergi.

"Kenapa?" Tanya Mei heran
"Ayo buruan pergi, ada pria misterius itu disini" kata Amanda agak panik, Ia mencoba tak gelisah.

"Lo serius?"
"Iaa.. tadi gue lihat dia" jawab Amanda.

"Yaudah.. kita pergi aja. Dia pasti mau macem macemin lo" kata Mei lalu membawa Amanda beranjak.

"Pak Ram, kita pamit duluan yaa" kata Amanda berpamitan pada Sutradara nya.
"Kenapa buru-buru Queen?"
"Masih ada shooting di tempat lain lagi" jawab Amanda.
"Oke kalau begitu, besok kita ke Bandung ya untuk nobar berikutnya, jangan lupa" kata pak Ram lalu tersenyum.

"Siap pak, beres.." kata Mei dan Amanda lalu beranjak.

Mereka segera melangkah ke areal parkir, Mei sibuk menelpon Apri.
"Mana sih ni si Apri," gerutu Mei.
"Aduh buruan dong, gue udah parno nih" kata Amanda lalu melirik kiri dan kanan.

"Ayo kita naik taxi aja deh"  kata Mei.
"Yaudah, cepat cepat" kata Amanda.
Mereka menaiki taxi,
"Mbak Queen, alhamdulillah mimpi apa saya semalam taxi saya ditumpangi mbak Queen..." ucap supir taxi itu senang.
Amanda hanya tersenyum,

"Fokus nyetir aja pak" kata Mei
"Ohh, oke mbak. Kita jalan kemana ya mbak" Tanya supir taxi tersebut
"Ke..."

-dubrakkk-

Belum sempat Mei menjawab, taxi yang mereka tumpangi diserempet oleh pengemudi lain.
"Akhhhh..." pekik Amanda kaget.

"Astagfirullah.." ucap supir taxi itu lalu menghentikan mobilnya di pinggir jalan.
Dua orang dari mobil yang menyerempet mereka turun dan menghampiri taxi itu.

"Keluar!.. cepat keluar!" Kata pria tak dikenal itu. Mereka tampak kasar dan sepertinya mereka memiliki niat yang tidak baik.

Mei dan Amanda sangat panik, begitu juga supir taxi itu.

"Pak.. jangan dibuka" kata Amanda menahan si supir taxi yang hendak membuka pintu.
"Tenang mbak.. ada saya" ucap pria paruh baya itu lalu membuka pintu mobilnya.
Salah satu dari pria tak dikenal itu menghajar si supir taxi.

Sementara pria yang satu lagi menarik Amanda keluar dari mobil itu dengan kasar.

"Lepas!! Kalian mau apa?!" Kata Amanda panik
"Diam!! Ikut kami, diam kamu.. jangan bergerak kalau dia mau selamat" pria itu mengacungkan belati ke leher Amanda.

Beberapa pengguna jalan yang melihat mereka tak berani mendekat dan malah merekam kejadian itu dengan android mereka.

Amanda dibawa paksa masuk ke dalam mobil. Dua pria itu membawanya pergi.
Warga segera membantu si supir taxi yang babak belur dan segera menghubungi polisi.

🍃🍃🍃

KlandestinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang