Klandestin

37 7 0
                                    

Ayhan masih duduk di sofa bersama Amanda di ruang tamu.
"Lo serius.. lo Ayhan??" tanya Amanda tak percaya
"Ia Amanda.. tante Riana apa kabar?" tanya Ayhan
"Kabar baik.. lo serius denger orang bicarain tentang gue, mau bunuh gue?? Lo ngga lagi bohongin gue kan???"
"Saya serius Amanda.. oleh sebab itu diam-diam saya selalu mengikuti kamu, saya menjaga kamu.. kalau saya menemui kamu, dan bilang ada orang yang mau celakain kamu.. apa kamu mau percaya, maka dari itu saya bertindak dengan cara saya sembari mencari tau siapa orang-orang yang ingin mencelakai kamu.. tapi sayangnya saya belum menemukan mereka" jelas Ayhan

Amanda terdiam menatap Ayhan.
Ia tidak menyangka bahwa pria di hadapannya ini ternyata malaikat pelindungnya, malaikat yang diam-diam menjaganya.

"Sini gue bantu" kata Amanda seraya mengobati luka di lengan Ayhan.

Ayhan hanya diam melihatnya. Entah apa yang ada dalam pikirannya.

"Darimana lo tau semua jadwal-jadwal kegiatan gue..? Dan buat apa lo repot-repot jagain gue.." kata Amanda serius
"Kamu pernah tampil di talk show, saya diam-diam masuk ke ruang pribadi kamu dan memasang alat penyadap di android kamu, jadi saya bisa tau kamu dimana.. kalau kamu di rumah saya tidak mengikuti kamu, tapi kalau kamu keluar rumah saya mengikuti kamu.."

Lagi-lagi Amanda terdiam
"Seperti kejadian yang pertama di areal parkir. Sebelum acara kamu dimulai, Saya melihat dua orang pria yang mencurigakan, kemudian saat kamu selesai mengisi acara. Mereka mencoba menembaki kamu. Saya buru-buru menarik kamu ketempat aman. Saya melempar dua pelaku itu dengan belati lalu mengejar mereka tapi sayang saya tidak menemukannya.. sepertinya mereka hanya menakuti kamu, bukan ingin benar-benar menembaki kamu..
Yang kedua saat di Villa.. saya juga mengikuti kamu, saya melihat dua orang yang sama saat kejadian di areal parkir. saya buru-buru menarik kamu saat mereka melempar batu dari bawah..  saya tau kamu sangat ketakutan waktu itu, saya kabur saat orang-orang lain mulai berdatangan..

Lalu saat di IMAA orang yang sama juga datang mencelakai kamu tapi saya berhasil mencegahnya..
Sehingga kamu aman malam itu..
Kemudian di Bali. Saya juga mengikuti kamu..
Saat kamu bersenang-senang di Pantai Sanur saya malah sibuk memperhatikan orang-orang yang gerak-geriknya mencurigakan. Ternyata tuhan masih memberi saya petunjuk, saat makan siang di restaurant secara kebetulan saya melihat dua orang yang selama ini mencelakai kamu ada disana, bahkan mereka punya dua personil baru.. langsung saja saya mengambil tempat duduk tak jauh dari mereka berempat.. mereka mendiskusikan akan menculik dan menyandra kamu.. mereka orang suruhan dari dalang utama..
Sebelum mereka menculik kamu, saya lebih dulu menculik kamu.. untuk menyelamatkan kamu dari mereka.. maaf waktu itu saya memakai obat bius agar memudahkan saya membawa kamu dan mengantar kamu pulang" jelas Ayhan

Amanda tertegun mendengarnya.
Ayhan terdiam saat Amanda tiba-tiba memeluknya.
"Terimakasih Ayhan... terimakasih" ucap Amanda terharu. Walaupun dalam hatinya bertanya-tanya kenapa pria dihadapannya ini begitu baik padanya.

"Saya belum selesai cerita" kata Ayhan
"Ngga.. udah cukup, gue percaya sama lo.. maafin gue selama ini salah paham sama lo.." kata Amanda menangis.
"Jangan menangis Amanda.. ada saya" ucap Ayhan seraya menyeka airmata Amanda.

Seperti saat mereka kecil dulu, setiap Amanda menangis, Ayhan selalu mengusap airmata Amanda dan berkata 'jangan menangis Amanda, kan ada saya"

🍃🍃🍃

KlandestinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang