Namanya Reiki Sadewa.
Cowok yang dikaruniai wajah tampan dengan tubuh tinggi yang terbentuk dengan sangat baik, kulit putih yang bahkan membuat sebagian kaum wanita iri dengannya, serta suara berat yang terdengar khas membuatnya sebagai salah satu pria idaman para wanita.
Beberapa memberinya julukan pangeran es karna sifatnya yang pendiam serta raut datar dengan tatapan mata tajam yang menghiasi wajah tampannya hampir setiap waktu.
Pintar, disukai para guru, serta jago olahraga. Reiki menjadi salah satu anggota tim inti basket, shooter andalan sekolah saat bertanding.
Punya banyak fans baik dari dalam sekolah maupun luar sekolah, dari kaum muda sampai wanita yang berkepala tiga. Bahkan jumlah followers Instagram Reiki hampir menyaingi para selebgram yang sering membagikan foto mereka--padahal cowok yang mendapat julukan pangeran es itu jarang sekali update instagram miliknya. Mungkin bisa dua bulan sekali cowok itu mengunggah foto di akun instagramnya, itu pun belum tentu foto dirinya sendiri.
Contoh pria gentleman dan idaman semua wanita.
.
.
.
.
.
Hah.
Bullshit banget.
Bagi gue, Rei tuh cowok paling nyebelin sejagat raya yang pernah guetemui. Luarnya doang dia bagus, padahal dalemnya mah, bobrok banget macemgicung--salah satu teman sekelas gue yang nggak cuma hidungnya yang mancung,tapi giginya juga
"Eh kerjain pr gue, cepet gapake lama."
"Bego banget sih lo gini aja gabisa."
"Ternyata gak cuma tubuh lo yang pendek, otak lo juga small ya."
"Kenapa lo hidup sih? Ngabisin persediaan oksigen aja."
"Jauh-jauh dari gue, ketek lo bau banget. Abis berenang di got mana lo?"
"Lo kan yang makan jajan gue?! Dasar fakir miskin."
"Cebol mah cebol aja, gausah sok-sok tinggi. Udah takdir lo punya badan segitu."
Itu contoh kata-kata indah Rei yang ditujukan buat gue.
Iya, gue emang cebol kalo dibandingin sama tinggi Rei yang macem tiang listrik lagi jalan. Ya secara tinggi gue cuma 160 cm, dibandingin sama 183 cm, gimana nggak kebanting? Padahal kalo diantara cewek-cewek lain, gue udah termasuk tinggi rata-rata cewek indonesia yang masih dalam masa pertumbuhan.
Garis bawahi, masih masa pertumbuhan. Lo bayangin aja kalo tinggi gue udah 170 padahal masih masa pertumbuhan, yang ada ntar gue dikira pakai obat penumbuh tinggi badan yang biasanya sering dipromosiin lewatinstagram.
Percayalah, Reiki Sadewa itu cowok yang punya kepribadian ganda. Di depan orang yang nggak dia kenal dan di depan guru, dia bakal terus diem dan nampakin raut wajah datar andalannya itu. Tapi, kalo dia udah kumpul sama makhluk-makhluk jahanam di kelas gue, dia bakal berubah 180°.
Ketawa ngakak, gebrak-gebrak meja, suka nyuruh-nyuruh, jahil, dan melakukan hal-hal yang selalu sukses bikin gue darting--yang bikin gue khawatir dengan kesehatan gue akhir-akhir ini.
Pinter sih iya, tapi apa lo semua tau kalo 80% catetan Rei itu tulisan tangan gue? Kadang gue bertanya-tanya, kalo gue nggak nyalin catetan buat Rei, apacowok itu tetap pinter?
Sejak gue sekelas sama makhluk yang pengen banget gue musnahin itu, hidup gue nggak pernah tenang lagi.
Gue yang awalnya nggak mau jadi pusat perhatian dan menjalani kehidupan SMA gue dengan penuh canda tawa dan keceriaan, jadi berubah semenjak seorang Reiki Sadewa menginjakkan kaki di kelas IPA1 ini dan memposisikan dirinya sebagai temen sebangku gue.
Temen sebangku laknat.
YOU ARE READING
Teman Sebangku Laknat ✔
Teen FictionDingin. Jutek. Sinis. Ekspresi datar. Ngeselin. Suka se-enaknya. Ciri-ciri siapa? Reiki Sadewa. Makhluk yang bisa bikin lo pengen banget merancang cara jitu melenyapkan seseorang dengan cepat.