07 : Cebol dan Menara

556 37 1
                                    

"Cebol Cebol Cebol Cebol Cebol Ceb--"

"BERISIK REI!"

Gila. Kenapa sih gue dipertemukan dengan seorang cowok nyebelin yang sialnya cakep macem dia?

"Cebs, lo udah makan belom?"

Sabar adalah nama tengah gue, sabar adalah nama tengah gue. Ingat Seina, kudu sabar. "Nama gue bukan cebol, sempak."

"Nama gue bukan sempak, cebol."

"Bunuh gue ae lah."

"No way. Ntar yang jadi babu gue siapa? Tega banget lo ninggalin gue gitu aja di kerasnya dunia ini? Kalo gue gak survive gimana?"

Apa? Suara apa itu? Apakah itu suara tali kesabaran gue yang putus?

"Cebs, laper gue. Kantin kuy? Gue traktir dah."

"SAMA GUE AJA REI!"

Ini cabe satu muncul darimana ya?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ini cabe satu muncul darimana ya?

"Ogah, lo kalo makan gak kira-kira." Rei natap si cabe dengan tatapan males.

"Rei mah gitu, ga like aku."

Berisik banget Krisna. "Lo mending pergi sekarang deh. Tadi ada yang nyariin lo be."

"Ha? Siapa emang?"

"Dicari Yang Maha Kuasa."

Si gicung dan Artha tiba-tiba ngakak setelah gue ngomong gitu.

"HAHAHAHA. Mampos!" Gila, itu gigi si Bobby makin mancung aja pas ketawa gitu.

Gue masih asik ngeliatin Adora yang nari-nari nggak jelas di depan kelas bareng Mawar. Kadang gue heran, itu tenaganya Adora banyak amat ya? Badannya dia tuh seolah nggak pernah nggak ada energi, selalu sugar rush terus tiap detik, sama aja sama si Mawar. Apa mungkin mereka dicekokin gula terus ya di rumah?

Dan btw, ini gurunya nggak ada yang niat ngajar? Kok kelas gue sering banget jamkos.

Tiba-tiba, tangan gue ditarik oleh sesosok makhluk yang tingginya macem menara.

"Eh-eh. Rei--"

"Kantin sama gue, kay? Gausah berisik. Ikut aja."

Mau cursing tapi takut dosa.

Kalo cursing dalem hati nggak dosa kali ya?

Teman Sebangku Laknat ✔Where stories live. Discover now