02 : Strawberry

548 47 9
                                    

Salah satu hal yang gue hafal sejak mendapat anugerah untuk punya teman sebangku laknat, adalah kebiasaan Rei yang selalu minum susu stroberi tiap jam istirahat. Nggak peduli dimanapun dia berada, cowok itu pasti minum susu kotak rasa stroberi dengan raut wajah datar yang selalu bikin gue pengen banget pencet kotak susunya keras-keras--biar dia tau rasa udah sering jahilin gue.

Gue penasaran, apa mungkin itu rahasianya dia biar tinggi macem menara gitu?

"Ceb, lo tuh harus rajin minum susu juga biar tinggi kek gue. Lo mah minumnya cuma air putih gitu ya gimana mau tinggi. Tenaga gapunya, depan belakang juga datar. Ntar ga ada yang mau sama lo gimana?"

Minta dijadiin tumbal emang cowok satu ini

"Nih, minum susu, biar lo tinggi dan berisi. Sakit mata gue liat badan lo yang kurus macem tulang lagi jalan."

GA NGACA.

Eh tapi..... badan Rei emang kurus. Kurus yang berotot dan punya kotak-kotak di perut.

Memang dunia tidak adil.

Sebelum gue sempat bales, Rei tiba-tiba naruh susu kotak rasa coklat diatas meja gue. "Tuh minum."

"Tumben lo bawa susu coklat? Udah ga demen stroberi nih?" Gue ngambil susu kotak itu dan masukin sedotannya. Lumayan lah, dapet susu gratisan.Kebetulan juga gue suka banget sama coklat.

"Masih kok."

Lah? "Terus lo ngapain bawa susu coklat?"

"Sengaja buat lo. Biar lo cepet tinggi. Gue takut ntar ga ada cowok yang minat sama lo, secara lo kayak triplek gitu. Depan belakang flat, mirip sama nomor di plat, depan belakang sama."

Apakah ini pertanda dari Yang Maha Kuasa untuk gue melaksanakan balas dendam yang selama ini gue pendam? Rasanya tangan gue udah gatal banget pengen pencet susu kotak merah muda itu keras-keras.

"Tapi kalo emang beneran ga ada yang mau sama lo, gue siap kok nerima lo di sisi gue."

Hm?


.


.


.


.



.




"Jadi pembantu gue. Mau ga?"

 Mau ga?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Inilah pentingnya kita melatih kesabaran setiap hari. Agar disaat-saat seperti ini, kita tetap bisa menghela nafas pelan dan mengulas senyum lebar.

Sebelum memaki makhluk laknat ini di dalam hati.

Teman Sebangku Laknat ✔Where stories live. Discover now