R&K(4)

289 30 0
                                    

"Lo sakit Key?"

Gita menyentuk Kening Keysia sambil memasang wajah bingung campur kaget.

"Apaan sih?!"

"Key, ini masih jam tujuh lebih dua puluh loh Key. Lo nggak lagi kesambet kan?"

Baru kali ini Keysia tiba di sekolah tepat waktu. Bagaimana tidak, wong ia bangun lebih cepat dari biasanya.

"Gue tau dan gue nggak lagi kesambet!"

"Sumpah, siapapun yang bangunin lo pagi ini, dia bener-bener hebat. Putri tidur macam lo bisa ke sekokah tepat waktu?! Sejarah baru...."

Gita bertepuk tangan takjub.

"Bingung gue sama lo. Gue dateng telat lo omelin, gue dateng cepet lo bacotin. Mau lo apa Gita sayanggg?!"

"Sorry-sorry, gue nggak bacot lagi deh hehe. Lo pertahanin yah!"

"Hmm."

****

Bel istirahat telah terdengar seantero Alaska. Semua siswa siswi berhamburan keluar kelas.
Ada yang ke kantin untuk memanjakan cacing-cacing di perut, ada yang ke lapangan bermain dengan benda bulat berwarna orange, ada yang ke perpustakaan mengisi ruang otak, ada juga yang memilih tetap berada di kelas sambil bergosip ria.

Dan Keysia and the geng memilih untuk ke kantin.

"Giliran gue," kata Keysia yang mendapat anggukan dari keempat sahabatnya. "Seperti biasa, right?" lanjutnya.

"Iya."

Keysia melangkahkan kakinya ke arah penjual cireng.

Ketika menunggu pesanan, ia melihat Revan bersama teman-temannya masuk ke area kantin.

Di sebelah Revan ada cewek yang tidak ia kenal sedang menggandeng lengan Revan. Ada rasa tidak rela melihat Revan digandeng oleh cewek lain. Itu bukan perasaan cemburu, namun menurut Keysia, Revan tidak pantas membiarkan cewek itu mendekatinya yang jelas-jelas sudah beristri.

"Neng, ini pesanannya," suara penjual cireng itu membubarkan lamunan Keysia.

"Eh iya Mbak. Makasih."

Keysia meninggalkan tempat itu dan kembali ke bangku dimana teman-temannya berada.

"Emm Sel," panggil Key.

"Hmm?"

"Gue mau nanya nih."

"Apa?"

"Yang lagi disamping Revan itu siapa?"

"Haa?"

"Itu disana, Revan, anak IPA satu itu. Yang disampingnya itu siapa?"

"Ohh, itu Jesika. Anak IPA 1 juga. Kenapa emangnya?"

"Eh, nggak kok. Udah makan lagi!"

Keysia jadi salah tingkah. Mengapa juga ia menanyakan ini kepada temannya. Toh ia bisa tanya sendiri nanti pada Revan.

"Lo suka sama Revan Key?" tanya Maya.

"Nggak lah. Gue nanya aja."

Keysia berusaha tidak menunjukkan kepanikannya.

"Tapi tumben loh Key, lo nanya soal ginian," timpal Gita.

"Stagaa, serah lo pada deh. Gue mau ke kelas bay!"

Keysia segera meninggalkan keempat temannya. Ia takut diintrogasi oleh cewek-cewek kepo itu.

"Lah, kenapa tuh anak?"

Revan dan KeysiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang