bagian 12

1.2K 55 16
                                    

Malam ini adalah malam di mana Bryna harus berpura-pura kembali menjadi pacar Hanzel. Untung saja tadi Kenzie pergi ke luar kota katanya ada kerjaan dan alhasil Bryna bisa keluar malam ini. Coba kalau Kenzie ada yang jelas Bryna tidak akan bisa keluar apartemen mengingat Kenzie saat ini suka posesif dan cemburuan. 

"Zel,  dih gue risih nih baju yang lo pilihin kenapa kebuka semua sih,  gila." Dumel Bryna  

Bagaiama  tidak risih dia hanya memakai dres tanpa lengan yang panjang nya di atas lutut,  di padukan dengan jas coklat yang sesiku. Di tambah lagi wedges hitam, sudahlah pokok seperti wanita panggilan dia malam ini. 

"Tenang aja,  siniin tangan lo."

Bryna pun menyerahkan tangannya untuk di genggam oleh Hanzel. Dan masuk ke dalam rumah oppa Hanzel. 

"Selama malam oppa " Sapa Bryna sopan dan tak lupa juga tersenyum.  Tentu saja itu langsung membuat Hanzel terpesona untuk sekian kalinya. 

"Malam Vlenda,  ayo masuk.  Kita makan malam bareng Prili."

Patut kalian catat Prili itu teman Bryna yang berada di area balap.  Dan tentu saja Prili sudah di kongkalikong dengan  Bryna untuk memanggil Bryna dengan sebutan Blenda. Tapi ya tetap saja Prili banyak tanya dan Bryna pun langsung menjelaskan kalau Blenda itu namanya juga tapi nama akhiran bukan awalan.

Bohong. 

Tentu saja iya enggak mungkin juga dia jujur.

Makan malam berjalan dengan baik,  Bryna pun langsung di giring ke ruang tengah. Tapi dia memilih di gazebo dekat kolam renang hanya untuk menyendiri.  Apa lagi tadi oppa dan ommanya sudah berpamitan ke atas untuk minum obat dan setelah itu mereka bakalan tidur.  Dan setelah itu abryna bisa kabur dan pergi dari sini. 

"Blen.."  panggil Hanzel dan langsung duduk di samping Bryna.

"Apaan." kata Bryna malas.

"Gak papa,  gue lagi suntuk aja di dalam sama Abang gue,  mending di sini sama lo."

Bryna memutar bola matanya malas, "Apaan sih lebay deh lo."

"Ya engak lebay Blen,  gue beneran pengen di sini sama lo."

Bryna hanya bergumam saja sebagai jawaban.  setelah itu mereka pun diam.  Tidak ada yang membuka suara, hanya ada helaan nafas yang keluar dari mulut mereka berdua. 

Hingga akhirnya Bryna pun melepas wedges yang dia pakai dan di taruhnya di dekat kakinya.  Hanzel melihat itu,  apa lagi saat Bryna berjalan ke arah kolam renang dengan kaki telanjang.

Kalau saja ini bukan rumah oppa nya,  kemungkinan besar Hanzel udah menerjang Bryna agar tetap di bawah nya saja.

Hanzel pun langsung mengikuti Bryna. Apa lagi saat Bryna hendak masuk ke dalam kolam renang tapi di tahan oleh Hanzel. 

"Gue pengen renang Zel." rengek Bryna  

"Gaada,  lo di sini aja." kata Hanzel dan menarik Bryna ke gazebo yang dekat dengan taman. 

Bryna pun tidak menolak walau dia sedikit kesal karena permintaanya di tolak oleh Hanzel.  Dia pun langsung duduk tapi dengan kaki yang taruh di pangkuan Hanzel. 

"Kaki lo gak sopan."

"Dingin Zel,  lo maa sama cewek begini amat.  Katanya gue pacar lo tapi lo kasar sama gue,  putus aja lah."

Hanzel diam tidak Menjawab dan itu membuat Bryna terkikik.  Bryna pun menurunkan kakinya dari pangkuan Hanzel dan duduk di ssmping Hanzel dengan kepala yang di taruh di bahunya.

Double B (Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang