Saya sudah terbiasa, mendengar suara pecahan beling dari piring yang dilempar dimalam hari.
Saya sudah terbiasa, memasang kuping mendengarkan perdebatan diantara dua orang yang berujung pertikaian.
Saya sudah terbiasa, menangis sepanjang malam lalu terbangun dengan mata membengkak.
Saya sudah terbiasa, memasrahkan diri pada keadaan dan takdir yang ada.
Jika ada yang bertanya;
mengapa saya masih bisa tersenyum seolah tidak menanggung beban apa-apa?Jawabannya adalah,
Karena ada dia. Dia yang selama ini menjadi rumah kedua saya untuk pulang dan mencurahkan air mata yang sudah tertampung sejak lama. Tapi sayangnya, 'dia' yang selama ini saya banggakan,berubah dan membuat saya kehilangan arah.
— Antares🌌
terima kasih, ya. untuk segala waktu yang telah diluangkan. semoga langgeng dengan prioritasmu yang baru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Quotes : Sajak Tentang Kamu.
PuisiMungkin aku terlalu membosankan-hingga kamu merasa butuh hiburan baru. Maka, akan aku biarkan kamu mencari tempat baru yang abu-abu. Tapi jangan terlena sampai luka. Karena, aku masih menunggumu pulang dari main-mainmu. Sekejam itu cinta memperdayak...