Who Are You ? (5) •NIELWINK

339 41 1
                                    

Daniel sedari tadi sibuk menyiapakan sarapan, yang tentu saja berkat saran bawahannya itu Park Woojin.

Woojin mengatakan pada Daniel bahwa membuat sarapan untuk pasangan/ kekasih adalah sebagai bentuk perhatian dirinya pada kekasih nya itu. Untuk itu Daniel sangat bersemangat untuk membuat sarapan kali ini.

Walaupun sesungguhnya ia tak tau cara memasak yang benar.

Berkali kali Daniel membuang dan membuat makanan yang baru, karena makanan tersebut gosong, atau menurutnya jelek.

Yang Daniel tahu hanya melalui penampilannya saja, untuk rasa ? Daniel tak mencicipinya.

Entah bagaimana jadinya rasa masakan yang di buat Daniel itu.

Tap
Tap
Tap

Bunyi langkahan kaki yang sedang menghampiri Daniel.

Daniel dengan cepat berbalik, dan memberikan senyuman terbaik nya pada pemuda manis yang kini di hadapannya.

"Apakah tidurmu nyenyak ?" tanya Daniel lembut.

Jihoon hanya menganggukan kepala nya pelan.

"Duduklah aku membuat sarapan untukmu" ucap Daniel.

"Apakah kau pernah memasak sebelumnya ?" tanya Jihoon ragu saat melihat dapurnya kini tampak tidak seperti sebelumnya.

"Mmm...."

Daniel menggarukkan tengkuknya yang tidak gatal.

"Tidak... tapi aku berusaha membuatnya untukmu, sebenarnya aku tak tahu cara membuat makanan enak yang biasa di makan oleh manusia" ucap Daniel jujur.

"Mmm arraseo aku akan mencicipi masakanmu" ucap Jihoon tulus.

Manik Daniel tampak berbinar, ada perasaan senang saat Jihoon mengatakan hal kecil itu padanya.

Jihoon mencicipi omelet yang di buat Daniel dengan garpu dan menyendokkannya ke mulutnya.

"Bagaimana ? apakah enak ?" tanya Daniel sambil menatap lekat manik Jihoon menunggunya hingga mengomentari masakannya.

hambar ....

itu yang dirasakan Jihoon saat mencicipi omelet tersebut.

"Apakah kau tidak memasukkan bumbu seperti garam atau semacamnya ?" tanya Jihoon lembut tanpa berniat menyinggung perasaan Daniel sedikitpun.

Daniel tampak mengeryitkan dahinya bingung.

"Apa itu ?"

Jihoon menghela nafasnya, yang kemudian ia tersenyum tulus pada Daniel.

"Sini akan kuberitahu dirimu" ucap Jihoon sambil memberi kode pada Daniel agar mendekat padanya.

Daniel yang melihat kode tersebut hanya mengikuti arah Jihoon.

"Ini ... ini namanya garam, dan ini bumbu penyedap ... keduanya ini di gunakan agar dapat memberikan rasa pada masakan" ucap Jihoon.

Daniel hanya menganggukan kepalanya.

"Berarti tadi aku salah ya ?" tanya Daniel dengan wajah polos nya.

"Tidak seutuhnya salah ... hanya saja kurang" ucap Jihoon bijaksana.

Daniel tersenyum mendengar jawaban Jihoon yang tidak menjelekkan dirinya secara langsung.

One ShootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang