Stylish (5) •2PARK

409 54 9
                                    

Jihoon kini berjalan santai menuju ruangan Woojin, ia sudah tenang karena kakak nya itu berhasil di bujuk oleh nya, jika tidak urusan akan menjadi panjang, dan berakhir akan mempersulit dirinya untuk penyamarannya kali ini.

Seorang gadis yang sedari tadi memperhatikan Jihoon bingung dari jauh menghampiri Jihoon karena rasa penasarannya.

"Hei pegawai baru ..."

Jihoon segera mengedarkan pandangannya ke arah sumber suara.

"Ah iya" Jawab Jihoon singkat saat mendapati seorang senior yang berada di belakang nya yang tadi tengah memanggilnya.

"Tadi aku melihatmu dari ruangan CEO ... untuk apa kau kesana .... baru pertama kalinya aku melihat pegawai baru yang dengan berani masuk kesana" ucap gadis itu ketus.

Jihoon yang tadi nya santai, kini terlihat sedikit panik.

Apa yang harus ia katakan pada senior itu ? apa alasan kuat yang dapat mengelabuinya ?

Oh ayolah tak mungkin Jihoon membuka identitas nya.

Jihoon menetralkan deru nafasnya, dan menjawab pertanyaan senior nya itu.

"Jadi tadi aku menemui CEO karena ada keperluan mengenai artisku Woojin" jawab Jihoon dengan berusaha meyakinkan.

"Kau yakin ?? hanya itu alasannya ?" tanya senior itu seolah menyudutkan Jihoon.

"Ya hanya itu" jawab Jihoon seraya mengangguk.

"Oh baiklah ... mmm tapi jangan salah kan aku jika kau berkata bohong padaku" ucap gadis itu dengan aura mendominasi.

"I...-iya" jawab Jihoon terbata bata.

Setelah akhirnya gadis itu meninggalkan Jihoon, ada rasa kelegaan yang Jihoon rasakan.

"Hampir saja" cicit Jihoon pelan.

Jihoon yang sempat memejamkan manik nya sejenak karena hendak menetralkan deru nafasnya, kini lagi lagi dikaget kan oleh sosok yang tiba tiba muncul di hadapannya yang tak lain ialah ........

........Woojin.

"Ada apa denganmu ?" tanya Woojin pelan.

Jihoon yang kaget sontak langsung memundurkan langkah nya dan hampir kehilangan keseimbangannya.

Woojin yang melihat hal tersebut langsung menahan tubuh Jihoon.

"Kau tak apa ?"

"A...-ah iya tak apa" ucap Jihoon dengan suara yang terdengar tersengal.

"Maafkan aku ... aku tak tahu kau akan kaget seperti ini" ucap Woojin yang merasa bersalah pada Jihoon.

"iya tak apa ... kau tak sepenuhnya salah"

"Aku akan mengantarmu ke ruangan ku" ucap Woojin sambil melingkarkan tangannya di bahu Jihoon membantu nya berjalan.

"Terimakasih"

Woojin tidak membalas perkataan Jihoon, melainkan hanya senyuman yang di berikan Woojin padanya.

'Ternyata senyumannya manis ...aish apa yang kau fikirkan Kang Jihoon ...'

Jihoon menggelengkan kepala nya berusaha menghapus apa yang baru saja ia fikirkan mengenai Woojin.

"Ada apa ?"

"Tidak" jawab Jihoon singkat.

Woojin mengendikkan bahunya, tak mempersalahkan hal itu.

Setelah sesampai nya di ruangan Woojin, Jihoon langsung mendudukkan dirinya di salah satu bangku yang berada disana, sedangkan Woojin langsung meninggalkan Jihoon sendiri.

One ShootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang