Who Are You ? (4) •NIELWINK

276 50 4
                                    

Daniel dengan segera menuju kamar Jihoon, Daniel tahu betul bahwa Jihoon mungkin dalam kondisi bahaya saat ini.

"Apa yang kau lakukan disini iblis sialan !!" geram Daniel saat melihat musuh utama yang saat ini ia kejar hendak mencekik Jihoon dan mengusai tubuh Jihoon.

Iblis itu menyeringai melihat Daniel yang kini terlihat panik tidak seperti biasanya.

"Aku hanya ingin bermain main dengan pria manis ini sebentar, dan seperti nya saat ini dia dalam keadaan lemah" kekeh iblis itu dengan senyuman 'smirk' nya.

Daniel yang tidak dapat menahan amarah nya langsung mendekat kearah iblis itu dan mencekik nya.

"KAU !!"

Kini kilatan biru tampak mendominasi di kedua manik Daniel yang kemudian mulai menciutkan kedua manik sang iblis yang berada di hadapannya

Iblis itu tidak bodoh, iblis itu mulai memainkan perannya dengan tipu muslihatnya agar dapat melepaskan diri dari cengkraman Daniel yang semakin tak terkontrol.

"Baiklah, maaf kan aku Tuan.....kau kan sangat mengenal diriku.....aku memang hanya ingin bermain dengannya  namun tidak melebihi batas, aku hanya ingin tahu siapa yang akhirnya menjadi takdirmu setelah aku membawa bola itu ke bumi" ujar iblis itu seraya memelas.

Dengan berat hati Daniel pun melepaskan cengkraman nya pada iblis itu.

"Pergi ! dan jangan pernah kau sentuh pasanganku lagi ! ...ini adalah kesempatan terakhir yang bisa kuberikan padamu" seru Daniel.

Bawahan Daniel yang sejak tadi masih berada diambang pintu akhirnya mendekati Daniel, dan memberikan kode pada Daniel, bahwa dia yang akan mengurus selanjutnya.

Daniel pun mengalah dan memberikan kewenangan penuh pada kepercayaannya Woojin yang menangani iblis itu.

Jihoon yang sedari tadi masih dalam posisi meringkuk tidak memahami keadaan yang terjadi, hanya dapat mengerjapkan maniknya bingung.

"Niel....." lirih Jihoon lemah.

Mendengar panggilan Jihoon, Daniel langsung menghampiri Jihoon yang masih setia dalam posisi nya.

"Kau tak apa ?" tanya Daniel lembut sambil mengusap kening Jihoon yang terasa basah.

Jihoon hanya menganggukan kepala nya pelan.

"Aku tak apa, ada apa sebenarnya ? kenapa aku tadi mendengarmu seperti membentak seseorang Niel?" tanya Jihoon bingung.

"Tidak apa apa, tadi ada yang berniat mencelakakanmu Jihoon-ah" balas Daniel sambil memeluk Jihoon ke dalam dekapannya.

'Kenapa aku seperti ini saat di hadapan Jihoon ? kenapa hati ku terasa sakit dan terasa lemah ?' gumam Daniel dalam benaknya.

Jujur tak ada satupun kata yang Jihoon pahami saat Daniel menjelaskan padanya, dengan sedikit keraguan Jihoon memberanikan diri menanyakannya pada Daniel.

"Apa maksudmu Niel ? aku tak melihat ada orang yang ingin mencelakakanku disini, aku hanya melihatmu....." ucap Jihoon seraya berfikir mengenai siapa lagi yang ia lihat "Ah ... dan seseorang tadi yang mengatakan 'tuan' padamu" lanjut ucap Jihoon.

'Aish aku lupa, iblis tadi tak menampakkan dirinya langsung di depan Jihoon, apa yang harus kukatakan padanya ?' gumam Daniel dalam pikirannya.

"Yang ingin mencelakakan mu itu .... tidak menampakkan dirinya di hadapanmu, dia hanya terlihat olehku" ucap Daniel setenang mungkin, namun tetap saja Jihoon tercekat saat Daniel mengatakannya.

One ShootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang