prolog. gosip pagi hari

686 53 13
                                    

"WUIDIH, UDAH LIAT BELOM LO? ANAK BARU MANIS CUY!" Seru seorang siswa kepada teman yang satunya di pagi hari itu. Mereka sedang bersantai di bangku kelas, memberitahu sesama gosip pagi hari itu.

"Oh ya? Dia lagi di mana emangnya?" Balas salah satu perempuan yang ada di antara perkumpulan laki-laki tersebut.

"Itu loh Yuq, pokoknya badannya kayak lo deh! Feminin banget deh, kayak cewek!" Ujar seorang laki-laki bertubuh kekar yang sedanh duduk di sebelah perempuan bernama 'Yuqi' itu.

"Si Yuqi kan nanyanya tuh anak lagi di mana bego!" Teriak lelaki yang duduk di seberang mereka sambil memutar bolanya malas. Temannya yang satu ini udah otaknya sedeng, hobinya kalau berbicara kayak lagi bangunin orang sahur. Berisik se berisik-berisiknya. Dirinya aja bingung kenapa dirinya tahan akan lingkungan pertemanan yang dia pilih. Rokok dan bolos sekolah ada dua hal yang sering teman-temannya lakukan. Bahkan Yuqi yang notabenya punya wajah selembut permen kapas hobi menghabiskan satu kotak setiap hari. Wong edan.

"Sudahlah woo, si bambang emang kagak pernah pake otaknya," ujar Jeno, wakil ketua kelas mereka yang juga sedang mendengar percakapan perkumpulan teman-temannya.

"Udahlah, mendingan kita liat drama yang sesungguhnya," ujar laki-laki yang pertama membuka topik ini.

"Drama apa cuy?" Yuqi ngeliatin Jungkook dengan tatapan aneh. Jungkook hanya menyungging sebuah seringaian sambil menelusuri tatapan teman-temannya semua.

"Ngeliat apakah si Chan bener-bener kayak yang pernah si Kino bilang itu loh. Karena gue denger, nih anak emang cantik. Kan aneh. Cowok tapi cantik. Bahan labrak yang manis kan?" Kata Jungkook sambil mengawasi ekspresi sahabat-sahabatnya. "Lumayan, bahan bullyan baru. Kan keren juga ngenindas ketua kelas kita sendiri, iya gak?" Jelas Jungkook lebih dalam yang membuat semua temannya diam dan suasana kelas menjadi hening.

Pelan-pelan teman-temannya mulai mengeluarkan seringaian nakal sambil menatap satu sama lain dengan tatapan kurang ajar. Jungwoo, salah satu dari perkumpulan sahabat tersebut hanya bisa geleng-geleng kepala sambil menghela napas panjang.

Sementara seorang laki-laki yang sedang menyeruput es teh manisnya hanya mengangguk dan juga tersenyum.

"Ayo."

Yang lain menatap lelaki tersebut kaget akan responsnya.

"Lo serius, jin?" Orang dengan nama panggilan 'jin' hanya mengangguk samar dan semua orang bersorak senang akan gestur temannya satu ini. Yang disoraki hanya menyeruput tehnya dalam diam sambil tersenyum pendek, walaupun dalam hati ia merasa ingin menghajar setiap orang di antara perkumpulan 'teman-teman'nya itu, termasuk yang perempuan.

Tapi hal ini tidak berlaku ke Jungwoo, enggak.

Lelaki ini masih punya hati.

-

Seorang lelaki berumur delapan belas tahun dengan kacamata bulat yang bertengger di hidungnya itu sudah tidak bisa berhenti tersenyum dari waktu ia membuka matanya. Hari ini adalah hari di mana ia akan memulai SMA kelas tiganya di sekolah baru.

Namanya Seungmin, Antalzo Seungmin Gasarna lebih tepatnya, putra sulung dari keluarga besar Gasarna. Ia memiliki seorang adik perempuan bernama Antarea Yuna Gasarna, adik yang berumur tiga tahun lebih muda dari padanya yang sangat ia sayangi. Ia tinggal bersama kedua orang tuanya dan Kak Youngjae, sepupu yang punya kelakuan sebelas dua belas sepertinya, yang sudah tinggal bersama keluarga Gasarna selama sepuluh tahun dan sudah Seungmin dan Yuna anggap seperti kakak sendiri.

Seungmin sekarang sedang makan sarapannya sambil membalas pesan teman-temannya dari Bandung, tempat Seungmin menghabiskan tahap pertama dan kedua SMAnya. Ya, gak banyak sih. Namun, Seungmin bersyukur atas pertemanan dia dan teman-temannya.

EX.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang