warn! power bottom felix.
LUCAS SUDAH BERENCANA DARI AWAL HARI. Ia tidak akan mengikuti teman-temannya nongkrong di kelas menunggu bel masuk, atau nyebat di atap sekolah sampai ketauan waketos mereka. Sambil mengetuk-ngetuk jarinya di paha, ia bersender di pintu masuk sekolah, menunggu sepasang saudara yang dari kemarin membuatnya bingung.
Dari awal ia kenal Kak Jongin (sudah lama, sekitar sepuluh tahun yang lalu), ia adalah sepupu satu-satunya Lucas yang sangat tertutup. Ia tidak berisik, tidak nakal, patuh kepada orang tua dan taat kepada Yang Kuasa. Saat Lucas menginjak umur empat belas, mereka harus berpisah antar Jakarta dan Bandung. Ia masih ingat dirinya sedih dan mengunci diri sendiri di kamar, tanpa sadar merindukan satu-satunya sepupunya yang menurutnya membosankan. Namun, mereka terus berkomunikasi, dan ketika Jongin pulang ke Jakarta, baru saja lulus SMA, ia memeluknya sangat kencang sampai sepupunya (benar-benar) kehabisan napas sambil menangis di bahunya. Sungguh, Lucas sangat sayang kepadanya sampai bisa sememalukan itu.
Jadi, ketika kemarin Jongin memeluk anak SMA sepertinya dan bercerita bahwa mereka sudah dekat dari dua tahun yang lalu, Lucas kaget. Siapa itu Seungmin dan perannya di kehidupan Jongin?
Dengan satu lolipop yang ia sedang hisap dibibir, jari-jari panjangnya memutar permen tersebut agar setiap sisi lidahnya merasakan manis makanan miliknya. Mata tajamnya tak segan-segan menghujani para adik kelas yang baru saja datang dengan sinis, membuat mereka membungkuk secara spontan ketika lewat Lucas.
Senyumannya mengembang melihat Yuna dan Seungmin yang turun dari mobil abu-abu milik mereka. Dari jauh, Lucas bisa melihat Yuna yang mencuri kecupan singkat di pipi Seungmin sebelum lari terbirit-birit ke dalam gedung sekolah, tanpa menyadari keberadaan sang kakak kelas. Tanpa sadar ia terkekeh melihat teman sekelasnya cemberut tidak suka.
Pelan-pelan, ia menunggu waktu yang tepat untuk menghampiri Seungmin, tetapi terperanjat kaget ketika lelaki tersebut sudah ada di depan matanya.
"Iya, Lucas?" Sambil menyilang kedua tangan di dadanya, Seungmin tiba-tiba sudah ada di depan Lucas dengan satu alis terangkat. Lelaki itu tiba-tiba menjadi gugup dengan kedatangannya, ia mengusap tengkuknya sambil terkekeh canggung.
"Gue.. jalan bareng ke kelas yuk?" Tanya Lucas yang awalnya berupa sebuah perintah. Entah kenapa, keberadaan Seungmin sekarang agak sedikit mengintimidasikannya.
"Buat apa?"
Anjir, batin lelaki tinggi itu. Berulang kali ia menginggit bibirnya, kebiasaan dari kecil kalau dia tidak tahu ingin mengatakan apa. Lucas benci keadaan seperti ini, ketika ada seseorang yang tidak ia kenal dekat merasa lebih tinggi dan mempunyai aura dominan yang mengalahkan dirinya sendiri. Justru itu membuatnya bingung, Seungmin di sini jatuhnya lebih pendek, posturnya lebih ramping dan wajahnya terkesan feminin dan lembut. Cantik.
Berbeda dengan Lucas yang mempunyai badan yang kekar di umurnya yang terhitung muda, dengan tinggi badan yang jauh melebihi Seungmin dan berbagai tindik yang melengkapi imej dominan miliknya. Tetapi mengapa Seungmin di sini terlihat lebih menakutkan?!
"Pengen ngomong," jawabnya singkat dan pendek. Seungmin berdeham dan mengangguk kepalanya, lalu mulai berjalan duluan, meninggalkan Lucas sendiri. Masih mematung kaget, ia langsung menggeleng-geleng kepalanya dan mengikuti langkah lelaki itu.
Ketika sudah sejajar, ia mulai menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang sudah berputar di kepalanya sejak semalam.
"Lo siapanya Kak Jong?"
"Mantan adek kelasnya."
"Heh?" Lucas menyerngit bingung. Seungmin memutar bola matanya malas, dan menatap lelaki itu dengan tajam. Lagi-lagi, Lucas menelan ludahnya pelan-pelan. Menakutkan.
![](https://img.wattpad.com/cover/179171822-288-k516763.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
EX.
Fanfiction" 𝘾𝙖𝙣 𝙬𝙚 𝙗𝙚 𝙝𝙖𝙥𝙥𝙮 𝙬𝙞𝙩𝙝𝙤𝙪𝙩 𝙛𝙚𝙚𝙡𝙞𝙣𝙜 𝙥𝙖𝙞𝙣? " doing that proves how much he despise his past self. WRITTEN IN INDONESIAN LANGUAGE, setengah baku.