7. pelarian kesedihan

71 7 0
                                    

"ABIS NYOSOR SAMA SIAPA LO? NANCY?" Tanya Changbin dengan santai sambil merangkul pundak sahabatnya yang hanya meliriknya malas. Di sebelah mereka, Hyunjin dan Minho tertawa terbahak-bahak, puas dengan ledekan Chanbin yang diberikan kepada Felix.

"Jangan bawa-bawa mantan woy!" Teriak Hyunjin, pas sekali melewati mantannya yang masih kelas sembilan karena sekarang sudah waktunya pulang sekolah. Ryunjin menatap Hyunjin dengan sinis, dan balasannya hanya Hyunjin yang mengangkat kedua bahunya dengan usil. Temannya, Yeji, melotot kearahnya dan lelaki itu auto kicep, langsung menyuruh semua temannya untuk jalan lebih cepat. Sekarang, mereka gantian menertawakan Hyunjin. "Jin, lo itu baik, tapi sayang banget bego," ujar Woojin dengan muka yang pura-pura prihatin.

Hyunjin mendengus dan mendorong bahu Woojin dengan kasar, mengundang tawa teman-temannya. Sekarang sudah Jumat, dan mumpung masih awal tahun ajaran alias belum dibebani oleh tes yang bertubi-tubi, mereka berdelapan berencana untuk menghabiskan waktu pulang sekolah di Starb*cks.

"Eh tapi serius," ujar Changbin lagi sambil menyentil dahi Felix, membuat sang empu menggeram kesal dan membalasnya dengan mencubit pinggang Changbin. "Anjir! Ga adil!"

Felix cuman tersenyum jahil saja, dan teman-teman mereka hanya mendengus. "Udah ya, kalo emang entar mau nikah dari SMA kelakuannya kayak gini- aduh!"

"Ngawur kamu," tegur Jeongin sambil menjewer telinga Hyunjin. Changbin tertawa puas sebelum menjulurkan lidahnya ke arah Hyunjin, yang langsung dibalas dengan tendangan di betisnya. "Bangsat," ucapnya tetapi dengan sebuah senyuman lebar di wajah mereka.

"Eh by the way, lo pada liat- anjrit," tanya Hyunjin, namun pertanyaannya telah dijawab oleh pandangan di depannya. Mereka baru saja sampai di lobi utama, dan kondisinya berantakan sekali. Meja resepsionis kosong, dan murid-murid lain untungnya tidak mengerubungi sang korban, jadi mereka berdelapan bisa melihat dengan jelas apa yang telah terjadi.

Tepat di tengah-tengah lobi, Hyunjin melihat adik Seungmin, Yuna, yang basah dengan air di sekujur tubuhnya. Selain itu, rambut merahnya sudah tercampur dengan banyak pecahan telur. Walaupun dari kejauhan, lelaki itu bisa melihat bahwa badan sang perempuan bergetar hebat meskipun tidak ada air mata yang keluar. Matanya pun melihat sang pelaku yang sudah dapat ia tebak; Yuqi dan Soyeon yang membawa kotak telur hasil curian dari dapur kafetaria dan ember dari ruang janitor. Kejam.

Sebelum Hyunjin bisa turun tangan, suara lantang Woojin memenuhi area lobi sekolah. "Ini apa-apaan!?" Matanya menatap tajam ke arah dua gadis tersebut, yang hanya di balas oleh angkatan bahu dari mereka berdua. Yuqi terlihat puas dengan reaksi ketua OSIS sekolah ini, dibuktikan dari seringaian lebar di bibirnya. Soyeon? Gadis itu hanya menatap segalanya dalam diam, semua ini adalah suruhan dari teman di sebelahnya.

"Biasa, suruhan Jungkook," ucap Yuqi santai. Woojin tidak pernah suka dengan perkelahian, maka dari itu, ia melirik ke arah teman-temannya agar bisa membantu Yuna. "Bantuin dia, bawa ke UKS. Biar mandi di sana," perintah Woojin. Mereka bertujuh mengangguk, dan fokus sang ketos beralih lagi kepada dua pelaku bullying ini. Ia berdecak dan menatap mereka tajam dan menunjuk kearahnya.

"Lo ga pernah puas ya?" Yuqi mengangkat bahunya acuh. "Jalan ke ruang BK bareng gue, atau gak-"

"SIAPA YANG GINIIN ADEK GUE, BRENGSEK!?" Semua orang, bahkan Yuqi dan Soyeon, terperanjat kaget mendengar teriakan yang lebih lantang dari pada Woojin. Langkah ketujuh teman Woojin dan Yuna terhenti, dan mata gadis tersebut melebar melihat kakaknya yang berjalan cepat ke arah Yuqi. Mata tajam Seungmin memindai sekelilingnya dan berhenti ke arah Yuqi dan Soyeon yang menatapnya dengan terkejut.

"Lo," ujar Seungmin pelan ke arah Yuqi. Sang perempuan menelan ludahnya, gugup karena kedatangannya yang tiba-tiba. Seingatnya, Jungkook sudah bilang; guru-guru lagi ada rapat dan kakaknya Yuna sedang mengikuti ekskul tambahan. Kenapa ia tiba-tiba ada di sini?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 22, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

EX.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang