2. Lee bersaudara

212 25 3
                                    

LAKI-LAKI ITU BERLARI SEPANJANG KORIDOR SEKOLAH YANG SUDAH kosong sama sekali, mendesah kesal karena keteledorannya lagi. Ia baru ingat bahwa dirinya hanya sebatas murid baru pada sekolah ini, dia pun berdiam diri di tengah-tengah koridor.

"Hey! Lelaki berambut coklat yang kurang kerjaan!" Seru sebuah suara berat diikuti oleh suara decakan kesal beserta langkah kaki biasa dan langkah kaki khas orang berpakaian high heels. Seungmin pun menghela napas lega sebelum berbalik badan, matanya menangkap dua siluet yang terjadi akibat sinar matahari dari pintu sekolah dan lorong yang redup akan cahaya. Seungmin melihat langkah itu semakin dekat, dan matanya mengikuti pergerakan dua figur yang berjalan kearahnya dengan dua raut wajah yang berbeda.

Di sisi kanan ada seorang wanita yang berpakaian bak model kelas atas, baju panjang yang berbentuk mirip seperti gaun yang sampai ke bawah lututnya berwarna hitam. Namun desain gaun tersebut jauh lebih simpel, dan wanita tersebut memutuskan untuk menggulung lengan gaun itu sampai siku. Sebuah senyuman besar terukir di bibir merah jambunya dengan lipstick merah muda yang ia poleskan dengan tipis di bibirnya agar tidak terlihat seperti sedang memakai alat rias tersebut. Ada kalung di lehernya yang mulus akan bercak apapun, dan tangan mungilnya membawa satu tas kecil yang ia pilih untuk digenggam. Rambutnya ia pilih untuk digerai secara bebas dan panjangnya sampai di bawah dadanya. Warnanya oranye terang yang menurut Seungmin agak sedikit mencolok, sebelas dua belas dengan rambut merah terang milik adiknya, Yuna.

Di sebelah wanita itu ada seorang laki-laki, parasnya menurut Seungmin mirip dengan wanita tersebut. Bedanya, surai sang lelaki berwarna hitam kecoklatan yang agak mencolok dari pada warna rambut sang wanita, bibirnya sedikit lebih tebal dari pada sang wanita dan tidak ada sorot keramahan di raut wajahnya, melainkan tatapan dingin yang ia berikan kepada dirinya sekaligus aura yang dapat mengintimidasi banyak orang. Berbeda dengan sang wanita, lelaki itu membawa tas khas anak sekolah, bajunya sama dengan dirinya dan penanpilannya lebih acak-acakan. Kerahnya tidak rapi, tidak memakai sabuk dan seragamnya tidak sepenuhnya masuk kedalam celananya yang lumayan longgar. Dirinya memakai sepatu sneakers putih yang sudah kotor dan terlihat menarik di mata Seungmin. Matanya menatap Seungmin tajam, dan Seungmin bisa lihat dia tidak tertarik terhadap dirinya.

"Hai!" Sapa sang perempuan. Seungmin pun kaget, suaranya jauh lebih ringan dari pada seruan yang memanggilnya tadi. Wanita tersebut tersenyum cerah sambil mengulurkan tangannya.

"Kenalkan, saya Zilkan Chaewona Lee, guru baru sekolah ini. Anda?" Sapa wanita bernama Wona tersebut. Seungmin yang notabenya manusia terkaku sedunia ketika bertemu orang baru hanya tersenyum kikuk dan menjabat tangan wanita tersebut.

"Seungmin Gasarna, siswa kesasar karena telat akibat bangun pagi," dusta Seungmin pendek. Ia memutuskan untuk berbohong dengan cara yang klise, tentu dia tidak kaget ketika sang lelaki di sebelah wanita tersebut tiba-tiba berseru.

"Dia berbohong kak!"

Wona langsung menoleh dengan cepat, matanya menatap mata lelaki tersebut dengan tatapan yang tergesah-gesah, terlihat fakta bahwa Wona berusaha untuk menutupkan fakta bahwa ia sedang kesal dengan sang lelaki.

Lelaki tersebut memutar bola matanya malas lalu menatap Seungmin dengan tatapan tajam sebelum mengalihkan pandangannya dari wajah manis milik Seungmin.

"Eh," Seungmin merasakan senyuman Wona memudar. Tapi ketika mata Seungmin bertemu matanya, senyumannya melebar.

"Saya tahu kamu anak baru. Saya memang baru, tapi karena kamu masih asing sama lingkungan ini sementara adik saya tidak, bagaimana jika kau berkenalan dengannya dan membiarkan dia mengantarkan mu ke kelas baru mu?" Ujar Wona sambil menekan berberapa kata yang ia lontarkan dan membuat adiknya menggerang kesal.

EX.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang