Masihkah ada?
Bulan masih bercahaya, disaat malam telah dipenuhi kegelapan.
Api unggun yang terus berkobar, senantiasa terjaga melawan dingin.
Sedangkan kumbang - kumbang malam, berkelap-kelip menghiasi setiap sudut semak - semak.
Apakah kau masih menjadi cahaya?,
Menjadi api, atas rasa kedinginanku?
Menjadi kumbang atas rasa kesepianku yang merinduAku rasa..
Sudah kau tanam rasa didada yang gersang iniBahkan telah subur dan telah berbunga indah menawan
Kini, kita hanya perlu bersabar untuk memetiknya.
Tapi, aku tidak tahu, apakah kau masih bersabar atau tidak?
Masih pada rasa yang sama,
kadang terbesit diotakku untuk mengetahui hati yg telah kau sembunyikan dengan baik.
Yang tak mungkin bocor oleh siapapun
Tapi terang dan nyata bila Tuhan yang berkehendak.Sehingga aku hanya perlu meminta kepadaNya untuk memastikan kau untukku.
Sebelum tanah yang subur itu kembali gersang.
Dan langit harapan tak lagi menurunkan hujan.
Entah atas dasar apa, Kita dipertemukan.
Sehingga menjadi layu dan kering tak terurus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Balik Wajah Murung
PoesíaSebuah kumpulan puisi, sajak atau syair yang menggambarkan kita dan masa kini. Bukanlah cinta jika tak ada pahit dan manis. Dua perkara demikian adalah keharusan hidup. Ada sedih dan tawa. Kita adalah salah satu tokoh hidup itu, maka mesti kita keta...