Aku adalah bayang - bayang yang mencintaimu.
Ghaib dan tak terlihat.
Cintaku nyata, tak seghaib diriku.
Aku mencintaimu......Dalam gelap, aku merindukanmu.
Dalam terang, aku membutuhkanmu.
Dalam kesunyian, aku memanggilmu.
Dalam keramaian, hatiku teringat kau.Bangun tidurku merusak mimpi indah.
Rasanya aku ingin bermimpi mawar merah.
Lalu kupetik untukmu kasih.
Aku mencintai dalam keghaiban seperti ruh yang merintih.Penyayang yang tak sampai ini, terbengkalai.
Dalam aroma lama yang takkan mungkin lalai.
Dan aroma itu tak pernah terganti.
Mungkin sampai aku tua lalu mati.Senyum yang tersirat, tersimpan dalam rindu.
Sebelum tidur, senyum itu kembali memandu.
Untuk kembali meningkatkan cintaku.
Sekian lama dalam penantian, aku menunggu.Tuhan, pertemukanlah aku kembali.
Meskipun dia lupa diriku, bahwa aku sangat peduli.
Tak apa, Memang begitulah cintaku yang pantas dibuli.
Aku kan tetap memanggilmu, meskipun kau tetap tuli.Aku menunggumu dalam perhatian.
Aku menantimu dalam kesaksian.
Akan kuucapkan sebagai pembuktian.
Bahwa cintaku bukanlah permainan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Balik Wajah Murung
PoetrySebuah kumpulan puisi, sajak atau syair yang menggambarkan kita dan masa kini. Bukanlah cinta jika tak ada pahit dan manis. Dua perkara demikian adalah keharusan hidup. Ada sedih dan tawa. Kita adalah salah satu tokoh hidup itu, maka mesti kita keta...