Part. 10 : When Saint69, Vermouth, April88 and Rainbow meet

940 121 3
                                    

Part ini buat kamu teman-teman avatarku 😘

Selamat membaca 🍁

🌺🌺🌺



Karena kesibukan Raina, perempuan itu memutuskan akan bergabung dengan  setelah pekerjaannya selesai.

Jika saja Anastasia tidak mengancamnya, Raina pasti enggan untuk bertemu lagi dengan Raven.

"Lo si Saint ya?" Suara seorang perempuan membuat Raven langsung mengangkat kepalanya.

"Cakep kan gue?" Celetuk pria itu penuh percaya diri

"Anjay pede lo ampe ke langit ke tujuh noh!" Sembur Anastasia sambil menarik sebuah kursi di depan Raven.

Raven tergelak mendengarnya.

"Anastasia." Kata perempuan itu memperkenalkan dirinya, "April juga kagak apa."

"Raven." Balas Raven sambil mengulurkan tangan kanannya.

Anastasia mencibirkan bibirnya saat melihat uluran tangan pria itu, "kek dejavu gue." Celetuknya lalu menjabat tangan Raven.

"Bentar lagi si adek gabung." Kata Raven kemudian.

"Marmut?"

"Iye!"

"Akhirnya ketemu juga gue ama adek lo."

"Bawel lo berdua, sama berisiknya."

Anastasia tertawa kemudian, "gue seneng tau! Akhirnya ketemu rainbow, saint69 sama vermouth."

Raven tersenyum mendengarnya.

"Eh! Cerita lo ketemuan sama Raina bikin gue merinding deh! Jodoh lo berdua."

"Anjay! Jodoh paan peak?!"

"Iye, masa bisa gitu Raina ketemu sama nyokap lo duluan."

"Sohib lo ngeles molo, mirip kek pembalap GP."

"Sabar napa bang! Raina syok lah, masa iya ketemunya bisa kek cerita drama gitu."

"Harusnya heppy dong, gue cakep gini."

"Nah! Nah! Mulai deh pede lo!" Seloroh Anastasia.

"Kaka Aprillllll!"

Raven langsung mengernyitkan dahinya begitu mendengar suara cempreng yang memenuhi ruangan.

Dia tahu siapa si pemilik suara itu.

"Marmut?" Tanya Anastasia begitu melihat sosok gadis muda sudah mendekati kursinya.

"Dih! Marmut! Nama gue Shindy Kaka." Cerocos Shindy lalu mengambil duduk di samping Anastasia.

"Cantik bener nama lo! Beda banget ama jempol lo yang kek ember bocor." Balas Anastasia.

"Dih!" Shindy langsung mencibirkan bibirnya, membuat Anastasia tersenyum seketika.

"Canda mut! Sayang sayang!" Anastasia langsung mengelus kepala gadis itu dan mencubit pipinya dengan gemas.

"Kek sinetron azab Ilahi lo berdua." Seloroh Raven saat melihat kelakuan mereka berdua.

"Ish! Sirik banget lo kak!" Balas Shindy.

"Lo tuh kek sinetron India." Balas Anastasia.

"Anjay kompak benget lo berdua!" Kata Raven begitu melihat kekompakan mereka.

Tak diragukan lagi, beberapa waktu kemudian meja mereka akan dipenuhi dengan canda tawa.

Tepat jam 6 petang Raina memasuki cafe 69. Kedatangan perempuan itu membuat Anastasia sumringah seketika, tadinya ia sempat berpikir jika Raina sengaja beralasan sibuk bekerja untuk menghindari pertemuan mereka sore ini.

Bukan Pria BiasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang