Part. 11: Welcome To The Crew

897 128 6
                                    

Anastasia tiba di Bandara Soekarno-Hatta dengan sebuah tas koper berwarna merah muda di tangan kanannya. Senyumnya langsung mengembang begitu melihat Shindy dan Raven yang sudah tiba terlebih dulu.

"Lama bet lo." Sembur Raven begitu Anastasia sudah mendekat.

"Macet oncom!" Balas Anastasia ketus.

"Yodah! Buruan check in." Ajak Raven, pria itu segera memanggul tas ranselnya.

"Yok dah!" Balas Shindy. Gadis itu juga segera menarik kopernya.

"Eh! Jangan dulu!" Kata Anastasia tiba-tiba.

"Napa lagi?" Tanya Raven.

"Bentar dulu." Anastasia nampak gelisah sambil memandang kearah pintu masuk.

"Ada yang ketinggalan?" Tanya Raven.

"Dompet ya kak?" Tambah Shindy.

Anastasia menggelengkan kepala. Namun sesaat kemudian, kegelisahan di wajahnya menghilang dan terganti dengan senyuman.

"Maaakkkkk!" Panggilnya riang.

Raina muncul dengan tas koper berukuran kecil dan setengah berlari menghampiri mereka.

"Sorry telat." Katanya.

"Dah langganan telat lu mah. Yuk dah!" Anastasia langsung melangkah terlebih dahulu.

"Ihh kak Raina, kirain nggak bakalan ikutttt." Seru Shindy.

"Ikutlah! Kapan lagi bisa jalan rame-rame kayak gini." Balas Raina.

Shindy tersenyum, gadis itu langsung menyusul Anastasia yang sudah beranjak mendahului mereka.

Sementara Raven hanya memperhatikan dalam diam.
Sebenarnya banyak sekali pertanyaan di dalam otaknya itu. Pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan untuk Raina.
Tapi, ia harus menahan diri. Ia tidak mau gegabah hingga akhirnya membuat semuanya berantakan. Karna yang ia tahu, Raina tidak merasa nyaman berada di dekatnya.

"Welcome to the crew." Sambutnya sebelum beranjak pergi.

Seperti yang sudah diperkirakan oleh Raven sebelumnya. Kepergiannya bersama Anastasia dan Shindy pasti akan berlangsung ramai. Kedua perempuan itu tak henti-hentinya membicarakan tentang banyak hal.

Meskipun memusingkan namun Raven menikmatinya.
Setidaknya mereka berdua lebih menyenangkan daripada Raina. Pikir pria itu.

Entah kemana perginya Rainbow yang dulu dikenalnya.

"Ngomong-ngomong nih gaesss," Anastasia kembali membuka obrolan untuk yang kesekian kalinya. "Gue belom booking hotel."

"Apa??" Seru Raina.

"Anjay!!" Seru Raven dari balik kemudi. Untung saja kakinya tidak menginjak pedal remnya dengan mendadak.

"Ngahaha." Suara tawa Shindy malah terdengar dari bangku belakang.

"Hotel gampang lah ya, banyak juga di sini." Jelas perempuan yang tengah duduk didepan itu.

"Musim libur sems! Gila lu Ndro!" Raven menimpali.

"Ya kalo nggak dapet kita ngemper aje."

"Anjay!! Jauh-jauh kemari lu ajakin ngemper."

Anastasia malah cekikikan.

"Ngemperr? Dih! Gua kan udah bawa bikini, pengen renang di kolam hotel." Protes Shindy.

"Bikini? Apaan yang mau dipamerin dekk?" Tanya Raven.

"Ishh!! Bodo kak bodo!!" Balas Shindy.

"Dapet di Hard Rock nih." Kata Raina dari bangku belakang.

Bukan Pria BiasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang