Seseorang pernah berkata pada Sasuke, "Kayuhlah sampan mu sekuat tenaga dengan harapan suatu saat kau akan menepi." Kata-kata itu selalu terngiang di benaknya dan menghiasi setiap langkah berat kehidupannya.
Kehilangan orang yang berarti dalam hidupnya bukanlah sesuatu yang membuat Sasuke ragu untuk mengakhiri hidupnya. Sasuke ingin melakukannya di setiap kesempatan, di setiap tarikan dan hembusan napas.
Namun setiap Ia ingin melakukannya, bayangan cantik sang kekasih yang menangis saat melihat anak kucing bertahan antara hidup dan mati selalu menghantui pria itu.
Kekasihnya adalah orang paling mengutuk perbuatan hina tersebut.
Sasuke tak ingin jika melakukan hal itu, Ia akan dibenci oleh kekasihnya meski telah tiada.
Seperti biasa, Sasuke akan pulang larut malam dan berdiam diri memandang photo besar berbingkai kayu.
Disana tercetak foto pernikahannya bersama sang kekasih.
Kegiatan yang sama yang tak pernah bosan Ia lakukan selama tiga bulan belakangan ini.
Melihat kekasihnya sekarat di depan mata Sasuke adalah siksaan terberat dalam hidupnya.
Tak pernah terbayangkan jika kehidupan Sasuke akan seburuk ini.
Kekasihnya rela menukar nyawanya dengan nyawa seekor anak kucing.
Meong!
"Hai, kyubi? Bagaimana kabarmu hari ini?"
Sasuke berjongkok dan mengangkat seekor kucing berbulu coklat dan membawa sang kucing dalam dekapannya.
"Apakah Bibi Ino merawatmu dengan baik?"
Meski jawaban yang diberikan sang kucing tak dimengerti Sasuke, namun Ia tetap mengajak Kyubi berbicara.
Kyubi adalah kucing yang diselamatkan oleh istrinya dan ia memutuskan untuk merawat sang kucing sebagai sesuatu yang berharga untuk Ia jaga.
Sasuke berjalan ke arah ranjang kemudian berbaring tanpa perlu repot untuk mengganti baju kerjanya.
Selang beberapa saat kemudian pria itu terlelap karena kelelahan di temani Kyubi yang meringkuk di dalam dekapannya.
***
Suara gaduh terdengar samar di telinga Sasuke.
Aroma harum masakan tak asing tercium oleh indra penciumannya.
Dahinya berkerut tanda Ia merasa ada sesuatu yang tidak beres.
Biasanya Bibi Ino akan datang setelah Ia selesai berbenah diri. Apakah Ia kesiangan?
Perlahan Sasuke membuka mata lalu mendudukkan diri di atas tempat tidur. Matanya bergulir mengabsen setiap sudut kamar untuk mencari keberadaan Kyubi, namun hasilnya nihil. Ia tak menemukan kucing kesayangannya itu.
Tak menemukan keberadaan Kyubi, Sasuke memutuskan untuk beranjak dari tempat tidur. Dengan langkah lebar ia keluar dari kamar begitu mengetahui waktu masihlah terlalu pagi untuk Bibi Ino datang.
Biasa bibi Ino datang sekitar pukul tujuh pagi, namun ini masih jam enam. Dalam hati ia bertanya,
Apakah terjadi sesuatu hingga wanita itu datang terlalu pagi. Sasuke memang memberikan kartu cadangan pintu apartemennya kepada Bibi Ino untuk memudahkannya mengurus apartemen miliknya.
Bibi Ino adalah maid kepercayaan keluarga Uchiha. Sebelumnya Ia ditempatkan di mansion Uchiha namun, setelah Istri Sasuke tak ada, Ia diperintahkan untuk mengurus Sasuke. Karena Ino sudah menganggap Sasuke seperti anaknya, Ino-pun tak keberatan akan hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
OS SasuNaru Fanfic
FanfictionDaripada di pisah pisah mending disatuin.Karena terpisah itu bikin susah. Berisi kumpulan OS SasuNaru. Ngetik semauanya. Karakter tetap meminjam dari Masashi Kishimoto.