Naruto memandang sekitar area taman. Mata birunya menjelajah setiap sudut Taman yang bisa dijadikan tempat untuk beristirahat.
Naruto adalah anak yatim piatu, usia enam belas tahun. Ia bersekolah di salah satu SMA terkenal di Tokyo berkat bantuan sang paman, Umino Iruka.
Iruka mengasuh Naruto sejak usia delapan tahun. Saat itu Naruto baru saja kehilangan kedua orang tuanya karena kecelakaan.
Tak ada seorang kerabat-pun ingin mengasuh dirinya, karena orang tua Naruto tak mempunyai tunjangan yang cukup untuk kehidupan Naruto di masa depan. Oleh sebab itu tak ada yang mau mengasuhnya.
Saat itu Naruto tinggal di Desa Konoha.
Sang paman yang kebetulan sedang berada di Konoha untuk menghadiri pemakaman orang tua Naruto mendengar percakapan para kerabatnya, memutuskan untuk membawa Naruto ke Tokyo.
Iruka sangat menyayangi Naruto seperti anaknya sendiri. Awalnya Naruto terasa berat meninggalkan kampung halamannya, namun berkat kegigihan Iruka yang selalu menyemangati dan memberi tempat yang nyaman akhirnya Naruto merasa bahwa Iruka adalah tempatnya untuk pulang.
Sesekali di waktu libur Naruto akan pulang ke kampung halamannya untuk menjenguk makam kedua orang tuanya.
Langkah Naruto terhenti kala melihat pemandangan yang membuat jantungnya berdetak lebih kencang.
Seorang pemuda tampan yang sedang berdiri di bawah pohon sakura. Pemuda itu sedang memandangi bunga sakura yang baru saja mekar. Kedua tangannya berada di dalam kantong celana seragam
SMA yang sama dengannya.
Saat ini Naruto berada di taman sekolahnya. Waktu istirahat selalu Ia habiskan untuk memakan bekal yang Ia buat sendiri di rumah. Naruto selalu membuat bekal untuknya dan juga Iruka.
Naruto sedikit terkejut dan tersenyum canggung kala sang pemuda mengalihkan perhatiannya ke arahnya.
Pemuda yang Naruto ketahui bernama Uchiha Sasuke adalah pemuda yang tertutup dan juga jarang berbicara. Tatapannya tajam, wajahnya tergolong tampan. Hanya saja sifatnya terlalu cuek.
Naruto mengetahui tentang Sasuke saat menjabat sebagai dewan kedisiplinan sekolah. Waktu itu Naruto telat pergi ke sekolah karena kesiangan.
Sasuke yang saat itu berjaga di depan gerbang segera memperingatkan Naruto agar dilain waktu tidak mengulangi kecerobohannya.
Di awal pertemuan, Naruto merasa jantungnya berdetak tak karuan.
Ia menyangkal perasaannya hanya sebatas rasa kagum karena ketampanan Sasuke. Namun enam bulan belakangan ini saat Ia tak sengaja bertemu Sasuke perasaan itu semakin tumbuh.
Naruto tak bisa mengungkapkan perasaanya karena Ia tak ingin diejek dan di bully oleh murid murid di SMA nya.
Jantung Naruto semakin berdetak kencang kala Sasuke melangkah ke arahnya.
Naruto hanya bisa menahan napas dan menundukkan kepala saat Sasuke berjalan melewati dirinya. Wangi parfum maskulin menyapa indra penciumannya saat Sasuke melewati tubuhnya. Ingin rasanya Naruto menyapa namun lidahnya terasa kelu.
Naruto membalikkan badan dan memandang bahu lebar Sasuke.
Kotak bekal terbungkus kain orange bergambar buah kesukaannya Ia dekap erat seolah itu adalah tubuh Sasuke.
Beberapa hari berlalu sejak kejadian di taman Naruto sering pergi kesana untuk sekedar melihat wajah Sasuke. Namun sejak kejadian tersebut Ia tak melihat Sasuke dimanapun.

KAMU SEDANG MEMBACA
OS SasuNaru Fanfic
FanfictionDaripada di pisah pisah mending disatuin.Karena terpisah itu bikin susah. Berisi kumpulan OS SasuNaru. Ngetik semauanya. Karakter tetap meminjam dari Masashi Kishimoto.