Cinta, tak ada Salahnya untuk Pergi

3.6K 305 68
                                    


Jika waktu yang kuhabiskan bersamamu dapat membuatmu mengakui keberadaanku, ku tak-kan sesakit ini.

Andai setiap tetes air mataku yang terjatuh dapat menghancurkan keegoisanmu tak-kan ku pergi menjauh darimu.

Di sini ku menunggu hadirmu untuk mengucapkan satu kata terakhir dariku. Kata yang ingin selalu ku ucapkan namun urung kala ku tak tega melihatmu tersakiti.

Demi cinta, ku rela menahan sakit hingga sampai batas rasa hampa di hatiku.

#

Terik panas mentari musim panas hampir tak terasa bagi pemuda pirang bermata biru.

Bersama sang kekasih hati, ia memutuskan untuk berlibur ke sebuah pantai terindah di kota Konoha.

Ia adalah Uzumaki Naruto. Pemuda yang merantau ke Konoha demi pendidikan yang lebih baik.

Ia hanya pemuda Desa yang terlihat polos dan lugu. Meski cerewet namun teman-teman di kampusnya sangat menyukai pemuda itu.

Selain terlalu aktif, pemuda itu terkenal akan kebaikan hatinya.

Memiliki kepribadian yang sangat menyenangkan membuat salah satu teman kampusnya menaruh hati padanya. Mereka menjalin kasih hampir empat tahun lamanya, namun si pirang harus merasa berpuas diri hanya menjadi kekasih kasat mata.

Uchiha Sasuke, adalah nama sang kekasih. Tiada hari tanpa harus berbicara jujur di hadapan teman-teman kampusnya.

"Oi! Sasuke!"

Sasuke segera melepas paksa tautan tangannya bersama Naruto.

Matanya menyapu pesisir pantai yang terlihat sedikit ramai.

Saat ini ia dan Naruto sedang duduk menekuk kedua kakinya di atas pasir dengan tangan yang saling bertautan.

Namun saat salah satu teman dari kampus memanggilnya, ia harus melepaskan paksa tautan tersebut.

Ia melihat beberapa teman lainnya mengikuti sang pemanggil untuk menghampirinya.

Setelah sampai, pemuda berkuncir tinggi yang memanggil Sasuke sebelumnya segera menanyakan hal yang membuatnya curiga akan hubungan sahabatnya itu dengan Naruto.

"Ku lihat akhir-akhir ini kalian sangat akrab. Apakah kalian sedang berkencan?"

"Kau gila! Kau tahu kan aku dan dia sama sama pria. Mana mungkin kita berkencan. Ya kan, Naruto?" bantah Sasuke.

Sasuke menyenggol kaki Naruto dengan kakinya berharap si pirang mengerti dengan kode yang ia berikan.

"Iya, Shikamaru. Mana mungkin kita berkencan. Aku yang bodoh ini hanya minta pendapat Sasuke tentang skripsi yang sedang ku kerjakan. Jadi jika kita terlihat sering jalan berdua itu wajar."

Shikamaru dan teman-teman lainnya hanya mengangguk mengerti.

Sedang Naruto berusaha untuk menampilkan senyuman manis sebaik mungkin untuk menutupi luka di hatinya.

"Mumpung kita disini, bagaimana jika kita bermain voli pantai?"

Semua mengangguk menyetujui usul Shikamaru kecuali Naruto.

Ia tak mau bergabung dengan alasan ia sudah lelah.

Lelah yang dimaksudkan Naruto bukan lelah karena aktivitas fisik, namun lelah menghadapi setiap penolakan Sasuke untuk memperkenalkan dirinya sebagai kekasih si Raven.

OS SasuNaru FanficTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang