Malam.
Adalah sebuah waktu dimana makhluk astral mulai berlomba-lomba untuk menunjukkan atensinya pada Makhluk lainnya.
Salah satunya adalah Pria Dewasa berambut kelam dengan kehidupan tak kalah kelam.
Segala sesuatu yang bertengger dalam kehidupannya selalu berlomba-lomba mengejar kegelapan. Kisah asmaranya selalu berakhir mengenaskan.
Bayangkan saja setiap habis berkencan dengan Wanita mulai dari berdada rata hingga diatas rata-rata, dari tetangga apartemen sampai negara tetangga tak ada yang sanggup bertahan hingga satu kali dua puluh empat jam.
Pagi kasmaran malamnya berakhir menjadi bahan ejekan.
Ck ck ck, hidup Uchiha Sasuke yang mengenaskan.
Sasuke selalu aktif di situs pencarian jodoh.
Pria Dewasa mana yang tahan hidup sendirian dikala kehidupannya lebih dari sekedar cukup. Cukup untuk memanjakan kehidupan wanita yang Ia temui untuk diajak kasmaran.
Pagi hari di akhir pekan Ia akan bersemangat mengajak teman kencannya berjalan-jalan dan membelikan segala permintaan sang lawan main.
Setelah malam tiba, sebagai Pria Dewasa yang belum pernah merasakan hangatnya sarang hangat untuk burungnya berlabuh, pastinya Sasuke sangat menantikan waktu tersebut.
Namun apa dikata saat acara krusial akan dilakukan, peliharaan Sasuke selalu ingin lari dari kenyataan.
Meski sudah di iming-imingi kehangatan yang hakiki, Ia enggan bereaksi.
Bahkan sang lawan main berusaha mati-matian hingga ingin mati sungguhan, peliharaan tak tahu diri itu selalu enggan menunjukkan kebolehannya.
Andai Sasuke dapat mengerti bahasa yang diucapkan sang peliharaan, niscaya Sasuke akan berhenti melakukan hal-hal yang membuatnya membuang-buang waktu dengan percuma.
Haaah!
Sasuke menghela napas pasrah.
Ia mendudukkan pantat teposnya ke Bangku Taman di sebrang hotel mewah yang Ia sewa bersama lawan mainnya.
Ini malam kesekian ratus kali Ia gagal menikmati hangatnya tempat kembali bagi sang peliharaan.
Entah mengapa sang peliharaan dan hatinya tak pernah mau berjalan berdampingan.
Bahkan saat ini sang peliharaan dengan hebohnya ingin lari dari tempatnya, disaat pikirannya bercabang tak karuan.
"Bidadari." Gumaman Sasuke membuat Pemuda di samping lelaki itu menatap dengan bola mata biru polosnya.
Ingin rasanya peliharaan Sasuke mengajak otak Sasuke yang keruh bernyanyi ria melantunkan lagu 'Cicit cuit Burung menemukan surga yang sesungguhnya'.
Sang peliharaan bersorak girang kala Tuannya bisa diajak berdampingan dengan nalurinya.
Sasuke dengan kalap memanggul sang Pemuda yang masih dalam keadaan linglung. Lelaki itu menyebrangi jalan dan segera memasuki hotel yang sempat menjadi ajang pencarian bakat sarang burung terhits di hidupnya.
Yang sialnya menghasilkan kegagalan.
Sasuke segera menuju Resepsionis dan meminta kunci kamar yang sebelumnya Ia sewa.
Bahkan dengan tidak sabaran Ia tidak memenuhi prosedur pengisian biodata penyewaan kamar.
Dengan bermodalkan tatapan membunuh dan Dompet beserta isinya, Sasuke mendapatkan kunci kamar Hotel sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
OS SasuNaru Fanfic
FanfictionDaripada di pisah pisah mending disatuin.Karena terpisah itu bikin susah. Berisi kumpulan OS SasuNaru. Ngetik semauanya. Karakter tetap meminjam dari Masashi Kishimoto.