Setelah usai bersih-bersih daui toilet bunga bergegas pergi menuju kelas, berjalan dengan langkah yang pasti sambil mencerna kata demi kata yang di lontar kan viona tadi, "Ini baru awal bung, sampai lo masih deketin bayu, gue bakal bertindak lebih dari ini, INGAT!"
Berjalan sambil merenung membuat bunga berjalan tak tentu arah dan menumbur seseorang," maaf maaf gue ga sengaja" ucap bunga sambil nunduk tanpa melihat siapa orang yang ia tumbur.
"Bunga, kamu kenapa? Baju kamu kenapa basah?"
Mendengar suara yang tak asing bunga secara perlahan mendongak untuk melihat siapa sok sok laki-laki yang ia tumbur dan BAYU orangnya seketika bunga langsung menghindar pergi dari bayu namun saat ia ingin melangkah langkahnya terhenti karna ada sesuatu yang menahan nya.
"Bung, kamu kenapa?" Tanya bayu lembut.
"Gak bay gue gpp, gue ke kelas dulu ya ntar lagi bel masuk." Ucap bunga melepaskan tangan bayu dan pergi.
Bayu melihat punggung bunga yang perlahan lahan mulai hilang dari pandangannya, berfikir apa yang terjadi padanya membuat bayu sedikit khawatir.
Bunga langsung masuk kelas dan duduk di samping vina, kekawatiran vina dan okta muncul ketika melihat bunga masuk kelas dalam keaadaan yang tidak baik, baju basah, muka kusut.
"Bung lo kenapa?","kenapa baju lo basah?", "apa yang terjadi?","terus muka lo kenapa kusut?"
Itulah pertanyaa yang vina lontarkan bunga hanya bisa mendengus kesal mendengar pertanyaan bertubi-tubi yang vina berikan.
"Nanya nya satu-satu bisa kali vin." Kata bunga.
"Ga ga bisa, sekarang lo jawab pertanyaan gue." Ucap vina dengan nada sedikit keras.
"Oke oke."
Tarik nafas buang, tarik nafas buang itu yang bunga lakukan sebelum menjawab pertanyaan vina biar jantung sedikit tenang.
"Pertama gue gpp, yang kedua baju gue basah karna tadi ketumpahan kuah bakso, ketiga tadi gue jatuh, keempat gue lagi badmood."
"lo jatuh? Gara"?"
"Gara-gara viona."
"Ohh" jawab okta dan amel serentak namun mereka berdua seketika diam dan langsung,"VIONA? Viona mantannya bayu bung? Kok bisa?.
"Udah gue males bahas nya."
"Ga pokok nya lo harus cerita ke kita."
(Ga usah di ceritain lagi lah ya kan di chptr sebelah udah ada hehe)
"Kok dia jahat bener sih." Lontar okta.
"Ini ga bisa di biarin bung, makin kita diam pasti dia bakal ngelakuin yang lebih." Geram vina.
"Udah kali vin tak, yang sekarang kan udah terjadi kita diamin aja dulu ntar kalo dia macem-macem lagi baru kita bales." Kata bunga nenangin kedua sahabatnya.
"Oke kali ini kita biarin dulu tapi sekali lagi dia berbuat yang aneh kita lihat bung siapa yang lebih jahat."
Bunga senyum meyakinkan teman-temannya bahwa ia tak apa-apa.
Setelah perdebatan mereka usai pelajaran berjalan seperti biasa, ibu windu yang slalu ngajar tentang hitung uang yang tidak pasti membuat mereka pecinta pelajaran ini semangat dan yang tak menyukainya hanya sekedar mendengar dan bahkan ada yang tidur.
Melihat bunga diam, melamun dengan raut wajah yang tak bisa di artikan vina menyenggolnya,"hey melamun aja, kenapa? Cerita kali bung kalo ada masalah." Kata vina sambil menyentuh bahu bunga.
"E-eh ga ada vin gpp." Elak bunga.
"Ga usah bohong kali bung, kita temenan bukan baru sehari dua hari, kenapa? Masih mikirin viona gila itu? Atau apa?" Tanya vina ulang.
"Aduh gimana ya vin gue bingung mau ngomong dari mana."
"Jadi gini, lu tau kan gue sama bayu gimana? Nah ternyata sih viona masih suka sama bayu dan waktu dia ngejailin gue dia bilang 'ini baru awal, kalau gue masih deket sama bayu dia bakal ngelakuin hal yang lebih' gitu vin yang dia bilang." Kata bunga dengan ekspresi lesu.
"Jadi itu yang bikin lo melamun sedari tadi?"
"Menurut lo gimana vin, apa gue ngejauhin bayu aja ya?" Tanya bunga ragu.
"Sekarang gue yang nanya, lo suka sama bayu ga?" Tanya vina.
Bunga membeku dengan ucapan vina, apa ia harus jujur ke vina sekarang kalau ia mulai suka? Atau ia harus berbohong sama vina? Ya untuk sekarang memang bunga menyukai bayu, menyayangi nya bahkan, tapi ia tak bisa terlalu menampakan ke semua orang atau siapapun kalau ia menyukai bayu, karna hampir sekolah mengetahui bayu itu MILIK viona.
"I-iya vin gue suka sama bayu." Jawab bunga menunduk.
"Nah! Kalo lo suka apa lo mau ngejauhin dia? Apa lo mau dia balik lagi sama tu cewek ga bener?" Tanya vina ulang.
"Ya ga mau lah vin, tapi gue juga ga bisa maksain keadaan."
"Keadaan yang gimana yang lo maksud maksain? Keadaan nyatanya bayu memang deket sama lo? Kenyataan bayu lebih sering berduaan sama lo? Bung kalo lo tetep maksain ngejauh dari bayu sama aja LO NYAKITIN DIRI LO SENDIRI!" Ucap vina penuh penekanan.
Bunga merenung mencerna perkatan yang vina lontarkan yang membuat bunga harus berfikir apa ia harus mundur dan rela perasaannya lenyap membekas atau ia harus bertahan demi mempertahankan sebuah perasaan yang ia punya?
TBC!
Gimana gaes lanjut ga ceritanya?
Cara bantu gue biar semangat nulis :
1. Vote
2. Comment
3. Simpan ini cerita di perpustakaan
4. Bantu share 🙏🏻Cukup dengan salah satu cara itu aja kalian udah bisa bikin gue seneng sama semangat loh!
(Kan bikin orang seneng dapet pahala 😊🙏🏻)
Salam dari autor!
Rizky.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUNGA
Teen FictionSejak masuk sekolah menengah ke atas gadis cantik ini tak pernah ingin mengenal laki-laki lebih dalam lagi, bukan karna ia tak selera tapi karna ia trauma di permainkan dengan laki-laki. Gadis ramah dan manis ini harus merasakan rasa itu kembali kar...